Davos – Tujuh organisasi kemanusiaan utama menyebut krisis di Suriah sebagai krisis kemanusiaan terbesar sepanjang masa. Ketujuh organisasi kemanusiaan itu antara lain meliputi Amnesty International, Human Rights Watch dan Oxfam.
Mereka mengatakan setelah berkecamuk perang selama tiga tahun, situasi di Suriah tidak dapat diuraikan di dunia yang beradab.
“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk membela rakyat Suriah yang mengalami krisis kemanusiaan terbesar di masa sekarang,” kata koalisi tujuh organisasi itu.
Seperti dilansir dari BBC, seruan itu disampaikan di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, bertepatan dengan konferensi perdamaian Suriah di Montreux, kota lain di Swiss pada Rabu (22/01).
Konferensi perdamaian Suriah dibuka oleh Sekretaris Jendral Ban Ki-moon. Ia menyerukan perlunya membangun dialog yang mengarah ke solusi politik.
Menurut koalisi tujuh organisasi, separuh jumlah penduduk Suriah tergantung pada bantuan kemanusiaan setelah terjadi perang sipil selama hampir tiga tahun. Di daerah-daerah tertentu, penyakit dan kelaparan sangat mudah ditemukan.
Sementara konferensi perdamaian di Montreux diwarnai perdebatan pedas antara wakil-wakil pemerintah Suriah dan kubu oposisi.
Pemimpin oposisi Ahmed Jarba menuduh Presiden Bashar Al-Assad melakukan tindak kejahatan perang dan menyatakan Assad tidak boleh memegang peran politik apa pun di masa depan.
Menteri Luar Negeri Suriah, Walid Muallem, menyebut oposisi sebagai para pengkhianat dan agen asing. Muallem menegaskan Presiden Assad tidak akan tunduk memenuhi tuntutan pihak luar untuk mundur.
(Kiblat.net/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: