Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa empat kendaraan bersenjata milik pemberotak Syi’ah Houthi tiba ke daerah itu, menegaskan bahwa mereka sangat berusaha untuk merebut pelabuhan tersebut.
Kelompok pemberontak Syi’ah Houthi bisa merebut kontrol provinsi Saada pada tahun 2011 setelah protes pecah melawan mantan presiden Ali Abdullah Saleh di Yaman.
Kelompok pemberontak ini berusaha untuk merebut kegubernuran Hajja dan Amran, tapi gagal setelah berhadapan dengan perlawanan nyata oleh para suku Sunni.
Sumber-sumber media menegaskan bahwa tidak adanya pasukan keamanan Yaman di Midi membuat pemberontak Houthi berusaha untuk mencengkramkan kekuasaan mereka di pelabuhan itu.
Sumber-sumber setempat menunjukkan bahwa petempur Syi’ah Houthi menerima pelatihan dekat pelabuhan itu, menekankan bahwa para pemberontak memperingatkan penduduk setempat untuk tidak mendekat ke beberapa lokasi.
Menurut sumber-sumber suku, kelompok pemberontak Houthi telah mendirikan tiga kamp pelatihan di Saada dan Amran, menunjukkan bahwa kelompok itu menerima senjata dari Iran dan Libanon.
Sumber-sumber tersebut menambahkan bahwa kelompok ini beroperasi untuk merekrut pejuang, terutama anak-anak, dari kegubernuran Saada, Sana’a, Hajja dan al-Jawaf dan melatih mereka cara-cara pertempuran yang berbeda.
Para analis Yaman menuduh Iran yang beridiologi Syiah mendukung kelompok pemberontak Syi’ah Houthi dengan dana dan senjata, dan berusaha untuk membuat kelompok untuk mewakili negara itu di Yaman setelah kehilangan rezim Bashar Al-Assad di Suriah.
Duta Besar AS untuk Yaman Gerald Feierstein telah sering memperingatkan terhadap intervensi Iran di Yaman, yang menunjukkan bahwa Iran berusaha untuk memicu masalah di Yaman dengan mendukung kelompok Syi’ah Houti yang berbasis di Saada. (by/yp/voa).
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: