Monaco – Pangeran Turki Al-Faisal dari kerajaan Arab Saudi menuntut agar negerinya dilibatkan dalam pembicaraan dengan Iran. Ia menuding pemerintahan Barack Obama beraksi diam-diam, selain pula mengecam sejumlah langkah Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah.
Sang pangeran mengatakan Arab Saudi dan sejumlah negara Teluk lainnya dikejutkan dengan diplomasi sembunyi-sembunyi Amerika-Iran yang berujung kepada kesepakatan terobosan antara Iran dengan kekuatan dunia lainnya, seperti dilansir Wall Street Journal.
Menurut Turki al-Faisal, kegagalan pemerintah AS dan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk mengambil langkah menentukan dalam mengakhiri kekerasan di Suriah mendekati apa yang disebut sebagai “keteledoran kriminal.”
Pekan lalu, Departemen Luar Negeri mengatakan telah menunda bantuan yang sifatnya tidak mematikan kepada para pemberontak Suriah setelah gudang di Suriah utara diserang para militan Islam yang tersangkut al-Qaeda. Arab Saudi telah mempersenjatai sebagian pemberontak tersebut.
“Kami kira AS akan melakukan sesuatu di Suriah, tapi ternyata tidak,” ujar Pangeran al-Faisal. “Bantuan kepada Tentara Pembebasan Suriah tidak relevan. Kini, mereka mengatakan akan menghentikan bantuan: Baik, hentikan saja.”
Pembicaraan dengan Iran di Jenewa melibatkan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman, sebuah blok diplomatik yang dikenal sebagai P5+1.
“Penting bagi kami duduk semeja sebagai kekuatan dunia,” ujar Pangeran al-Faisal. “Kami tidak ada di situ,” tambahnya.
Arab Saudi dan negara-negara Sunni di wilayah Teluk menopang para pemberontak Suriah yang didominasi golongan Sunni. Sementara itu, kaum Syiah Iran mendukung Hizbullah di Libanon dan rezim Presiden Bashar al-Assad di Suriah, yang didominasi oleh golongan Syiah Alawiyah.
“Yang mengejutkan adalah kami tidak dilibatkan dalam pembicaraan itu,” ujarnya. “Bagaimana kepercayaan bisa dibangun jika ada hal yang disembunyikan dari pihak yang seharusnya menjadi sekutu terdekat?”
Seorang pejabat pemerintahan menolak berkomentar mengenai kondisi hubungan AS-Arab Saudi. Namun, menurut pejabat tersebut, Gedung Putih tidak menginformasikan Arab Saudi mengenai pembicaraan rahasia dengan Iran hingga “segala hal menjadi substantif.”
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: