Pada akhir bulan November 2013 lalu, Amerika membuat kesepakatan rahasia dengan Iran terkait penyelesaian konflik Suriah. Dalam pertemuan tersebut, mereka bersepakat untuk mempertahankan rejim Bashar Al Ashad dan Amerika siap mendukung program pengayaan uranium (untuk nuklir) yang dilakukan Iran1.
Kejadian ini menarik dibahas mengingat selama ini posisi Amerika sekan-akan berfihak kepada bangsa Arab. Bahkan tidak sedikit di antara orang Syiah yang menggunakan argumen penentangan Iran terhadap Amerika dan kedekatan Saudi dengan negara Paman Sam ini sebagai dalih untuk mencari simpati di kalangan kaum muslimin.
Berita Konflik Iran vs Amerika
Di berbagai media, Iran dan Amerika digambarkan sebagai dua negara yang saling bermusuhan. Iran digambarkan sebagai negara yang berani menghadapi hegemoni Amerika. Apalagi selama ini banyak negara Islam yang masih “diintervensi” Amerika.
Pertarungan kedua negara telah berlangsung sejak terjadi revolusi Iran. Apalagi Iran menyebut diri sebagai pemerintahan Republik Islam2. Waktu itu warga dan para diplomat Amerika diusir dari Iran. Kedua negara pun memutuskan hubungan diplomatik dan saling menyebut dengan penamaan yang jelek. Iran menyebut Amerika sebagai the great satan (setan besar), sementara Amerika menyebut Iran sebagai bad mullah (para mullah yang jelek)3.
Bahkan sejak tahun 1995, diberitakan bahwa Amerika memberlakukan embargo ekonomi terhadap Iran4. Kondisi ini terus berlangsung, terutama sejak Januari 2002, dimana Presiden Bush menyebut Iran sebagai salah satu Axis of Evil bersama beberapa negara pemilik senjata kimia lainnya (Irak dan Korea Utara). Bagi Amerika, Iran dinilai sebagai ancaman karena terlibat dalam kegiatan terorisme5.
Pada tahun 2005, ketika Ahmadenejad terpilih menjadi presiden Iran, tensi konflik kedua negara semakin meningkat. Hal ini terjadi karena sejak itu pengembangan nuklir Iran semakin intensif dilakukan. Ahmadenejad pun semakin populer karena keberaniannya menentang Amerika.
Bahkan di berbagai forum, Ahmadenejad menyatakan bahwa rejim yang sedang menguasai Al Quds (Yerusalem) harus dihapuskan dari catatan sejarah6. Tidak hanya itu, Ahmadenejad pun mulai mempertanyakan keabsahan holocaust. Menurutnya peristiwa tersebut tidak lebih dari akal-akalan orang Yahudi untuk datang ke tanah Palestina7.
Masih banyak cerita lainnya tentang permusuhan Iran dan Amerika (termasuk Israel). Hanya saja para pemimpin Iran selalu digambarkan sebagai sosok yang pemberani dan sederhana. Mereka dianggap sebagai antitesis pemerintahan Saudi Arabia yang diberitakan sebagai teman setia Amerika dan hidup glamor. Berbagai media memberitakan kesederhanaan pernikahan anak Ahmadenejad dan atau tidurnya Ahmadenejad yang hanya beralaskan karpet.
Berbagai berita yang dibuat tersebut ternyata berpengaruh besar terhadap opini publik. Banyak orang yang percaya begitu saja tanpa melakukan analisa mendalam. Akibatnya tidak sedikit di antara umat Islam yang ikut simpati dan kagum dengan kebijakan pemerintahan Iran tersebut dan mulai membenci pemerintahan Saudi.
Ternyata Mereka Bersahabat Akrab
Meskipun banyak bukti kuatnya persahabatan Iran dan Amerika, tetapi porsinya belum sebanyak berita yang menceritakan permusuhan Iran dan Amerika. Untuk itu, pada bagian ini akan disampaikan beberapa fakta persahabatan “rahasia” Iran-Amerika. Di antaranya adalah:
Pertama, Iran dan Amerika sama-sama mendukung eksistensi Israel. Dukungan ini terlihat dari komunikasi intens antara elite Iran, Amerika dan Israel yang menyusun “aliansi rahasia” sejak 1948. Menurut mereka, kerjasama ini strategis guna kepentingan geopolitik ketiga negara di kawasan8. Apalagi Iran merasa senasib dengan Israel yang terancam karena berada di sekeliling negara Arab.
Untuk itu, mereka membangun kerjasama yang akrab. Secara de facto Iran mengakui keberadaan Israel, tetapi tidak secara de jure. Hubungan kedua negara pun tidak dijalin dalam bentuk yang lazim dengan membuat kedutaan atau mengirim duta besar misalnya, tetapi fungsi-fungsi mereka tetap dijalankan melalui misi khusus.
Pesawat dari Israel juga sering datang ke Taheran. Namun mereka mempunyai landasan terbang khusus untuk pesawat-pesawat Israel. Israel tidak ingin bangsa Arab tahu jika mereka mempunyai hubungan yang dekat dengan Israel9. Hal ini penting untuk mengamankan kepentingan politik mereka.
Kedua, Persahabatan Iran dan Amerika semakin akrab dengan keberadaan bangsa Yahudi di kedua negara. Berbagai kebijakan luar negeri Amerika banyak terpengaruh oleh lobby Yahudi. Karenanya kebijakan luar negeri Amerika akan selalu mendukung dan mengamankan posisi Israel di kawasan Timur Tengah.
Demikian juga di Iran, posisi masyarakat Yahudi cukup terhormat, kondisi yang mereka rasakan sejak masa kerajaan Persia. Mereka mempunyai kebebasan melaksanakan ajaran agama Yahudi pada berbagai aspek kehidupan. Bahkan khomeini pernah mengeluarkan fatwa bahwa bangsa Yahudi wajib untuk dilindungi10.
Kedekatan Iran dan Israel ini pada akhirnya memberikan pengaruh besar bagi akrabnya hubungan Iran dan Amerika. Dengan tegas, presiden Israel, Shimon Peres menyatakan bahwa posisi Israel dalam berhubungan dengan Iran, sama halnya dengan posisi Amerika. Mereka tidak bermusuhan satu dengan lainnya, melainkan merupakan satu keluarga.11
Ketiga, Dukungan Iran kepada Amerika dalam invasi ke Irak. Fakta ini menunjukkan bahwa Iran dan Amerika tidak bermusuhan sama sekali. Bahkan proposal penyerangan Amerika ke Irak tahun 2003 disusun oleh Iran. Amerika yang memang punya kepentingan terhadap Irak sebagai negara kaya minyak dan masih mempunyai peninggalan berbagai kitab pada masa kejayaan Abbasia pun setuju dengan proposal tersebut.
Sebagai konsekuensinya, Iran diminta untuk mendekatkan diri dengan Hamas. Harapannya Hamas bisa fokus pada proses politik dibandingkan dengan melakukan serangan militer dalam berhubungan dengan Israel12. Adapun sebagian umat Islam salah dalam memahami realita ini menganggap Iran membantu Hamas karena kebenciannya dengan Israel. Padahal hal ini tidak lebih dari taktik politik belaka.
Keempat, perdagangan Iran-Amerika terus berlangsung bahkan meningkat. Hal ini jauh berbeda dengan berita yang mengatakan bahwa Amerika melakukan embargo ekonomi kepada Iran. Menurut cerita teman yang pernah datang ke Iran, maka dimana-mana dengan mudah kita bisa membeli berbagai produk Amerika.
Bahkan pada bulan November 2013, Iran dan Amerika bersepakat untuk mendirikan komisi perdagangan kedua negara. Melalui lembaga ini diharapkan volume perdagangan mereka semakin meningkat. Mereka juga berencana membuka penerbangan langsung Iran-Amerika.13
Kelima, Amerika mendukung pengembangan senjata nuklir Iran.Meskipun di berbagai media diceritakan bahwa pengembangan nuklir Iran merupakan penyebab kemelut kedua negara, tetapi faktanya Amerika justru mendukung pengembangan nuklir Iran.14 Hal ini bisa dipahami karena sejak awal, pengembangan senjata nuklir Iran sebenarnya dibantu oleh Amerika15. Tanpa transfer teknologi yang dilakukan oleh Amerika, maka Iran tidak akan pernah mengenal nuklir.
Perkembangan terkini menunjukkan bahwa Barack Obama telah melakukan beberapa kali komunikasi intensif yang mengarah kepada dukungan “terang-terangan” bagi Iran untuk mengembangkan nuklir. Pada bulan November 2013, Iran dan Amerika bertemu untuk menyepakati sikap berkaitan dengan isu Suriah dan isu nuklir. Dalam pertemuan tersebut, Amerika menyatakan dukungannya terhadap posisi Iran.16
Konspirasi Dalam Konflik Iran-Amerika
Berdasarkan gambaran di atas, tampak bahwa politik tidak bisa dipahami hanya berdasarkan pada apa yang terlihat dan terdengar saja, melainkan membutuhkan analisa mendalam. Demikian juga dalam kaitannya dengan hubungan Iran dan Amerika. Seharusnya kita tidak dibodohi oleh berbagai media yang menunjukkan permusuhan mereka yang berkepanjangan.17
Berbagai fakta di atas kiranya cukup menjadi bukti kedekatan kedua Negara. Adapun pemberitaan yang berbeda dengan realita yang sebenarnya tidak terlepas dari berbagai kepentingan mereka. Apalagi dalam kaitannya dengan kawasan Timur Tengah yang mempunyai posisi strategis, kaya minyak, dan merupakan pusat peradaban agama samawi. Penguasaan terhadap kawasan ini sangat menguntungkan bagi Iran dan Amerika.
Kerjasama rahasia ini dinilai paling rasional untuk memperkuat posisi Iran. Dengan isu permusuhan terhadap Amerika, Iran punya justifikasi untuk memperkuat militernya melalui pengembangan nuklir. Penolakan dari kalangan umat Islam akan berkurang terhadap Iran, bahkan simpati pun berdatangan, karena mereka menganggap Amerika adalah penjajah dan Iran adalah pahlawan dunia Islam.
Bahkan tidak sedikit di antara umat Islam yang mulai melupakan pertentangan antara Sunni dan Syiah. Muncul pendapat bahwa kelemahan umat Islam karena perpecahan yang terjadi antara satu dengan lainnya, termasuk antara Sunni dengan Syiah. Maka mulai ada gerakan yang mencoba untuk melupakan perbedaan yang sebenarnya masuk pada ranah akidah ini. Maklum, kebanyakan khalayak mudah termakan dengan opini persatuan (meskipun tidak pada tempatnya).
Di kala umat Islam lengah, Iran terus memperkuat militernya tanpa kendala berarti. Secara terang-terangan, presiden baru Iran, Rouhani menyatakan bahwa pengembangan nuklir bagi Iran penting untuk menjadikan Iran dikenal dan mulai diperhitungkan dalam politik kawasan.18
Adapun, bagi Amerika, kerjasama terselubung ini bukan tidak menguntungkan. Dengan cara ini Amerika bisa memetakan posisi umat islam secara lebih jelas. Bahkan pelan-pelan mampu mengurangi musuh Amerika karena semakin banyak orang yang menerima rasionalitas posisi Iran.
Bahkan dukungan Iran terhadap Hizbullah, yang katanya sedang memerangi Israel – sebenarnya tidak lebih dari upaya untuk membuat kaum Yahudi dari berbagai tempat bisa datang dan berkumpul di Israel sehingga kedudukan mereka menjadi semakin kuat.19 Dengan demikian, Amerika Serikat pun bisa tetap menunjukkan komitmennya terhadap eksistensi Israel. Pada saat yang sama, Amerika bisa menjual senjata yang diproduksinya dan memperoleh kesempatan menguasai kawasan kaya minyak di Timur Tengah serta kepentingan pragmatis dan strategis lainnya20.
Oleh karena itu, melihat kompleksitas perseteruan Iran dan Amerika, perlu kiranya kita memahami peta masalah dengan baik dan berucap serta bertindak atas dasar ilmu. Selain itu, kita mohon kepada Allah ta’ala supaya selamat dari makar dan persekongkolan orang-orang yang membenci Islam, serta mampu untuk senantiasa istiqomah di atas kebenaran. Aamin. (Majalah al Umm Edisi 3 Th II Oleh Gonda Yumitro)
Kejadian ini menarik dibahas mengingat selama ini posisi Amerika sekan-akan berfihak kepada bangsa Arab. Bahkan tidak sedikit di antara orang Syiah yang menggunakan argumen penentangan Iran terhadap Amerika dan kedekatan Saudi dengan negara Paman Sam ini sebagai dalih untuk mencari simpati di kalangan kaum muslimin.
Berita Konflik Iran vs Amerika
Di berbagai media, Iran dan Amerika digambarkan sebagai dua negara yang saling bermusuhan. Iran digambarkan sebagai negara yang berani menghadapi hegemoni Amerika. Apalagi selama ini banyak negara Islam yang masih “diintervensi” Amerika.
Pertarungan kedua negara telah berlangsung sejak terjadi revolusi Iran. Apalagi Iran menyebut diri sebagai pemerintahan Republik Islam2. Waktu itu warga dan para diplomat Amerika diusir dari Iran. Kedua negara pun memutuskan hubungan diplomatik dan saling menyebut dengan penamaan yang jelek. Iran menyebut Amerika sebagai the great satan (setan besar), sementara Amerika menyebut Iran sebagai bad mullah (para mullah yang jelek)3.
Bahkan sejak tahun 1995, diberitakan bahwa Amerika memberlakukan embargo ekonomi terhadap Iran4. Kondisi ini terus berlangsung, terutama sejak Januari 2002, dimana Presiden Bush menyebut Iran sebagai salah satu Axis of Evil bersama beberapa negara pemilik senjata kimia lainnya (Irak dan Korea Utara). Bagi Amerika, Iran dinilai sebagai ancaman karena terlibat dalam kegiatan terorisme5.
Pada tahun 2005, ketika Ahmadenejad terpilih menjadi presiden Iran, tensi konflik kedua negara semakin meningkat. Hal ini terjadi karena sejak itu pengembangan nuklir Iran semakin intensif dilakukan. Ahmadenejad pun semakin populer karena keberaniannya menentang Amerika.
Bahkan di berbagai forum, Ahmadenejad menyatakan bahwa rejim yang sedang menguasai Al Quds (Yerusalem) harus dihapuskan dari catatan sejarah6. Tidak hanya itu, Ahmadenejad pun mulai mempertanyakan keabsahan holocaust. Menurutnya peristiwa tersebut tidak lebih dari akal-akalan orang Yahudi untuk datang ke tanah Palestina7.
Masih banyak cerita lainnya tentang permusuhan Iran dan Amerika (termasuk Israel). Hanya saja para pemimpin Iran selalu digambarkan sebagai sosok yang pemberani dan sederhana. Mereka dianggap sebagai antitesis pemerintahan Saudi Arabia yang diberitakan sebagai teman setia Amerika dan hidup glamor. Berbagai media memberitakan kesederhanaan pernikahan anak Ahmadenejad dan atau tidurnya Ahmadenejad yang hanya beralaskan karpet.
Berbagai berita yang dibuat tersebut ternyata berpengaruh besar terhadap opini publik. Banyak orang yang percaya begitu saja tanpa melakukan analisa mendalam. Akibatnya tidak sedikit di antara umat Islam yang ikut simpati dan kagum dengan kebijakan pemerintahan Iran tersebut dan mulai membenci pemerintahan Saudi.
Ternyata Mereka Bersahabat Akrab
Meskipun banyak bukti kuatnya persahabatan Iran dan Amerika, tetapi porsinya belum sebanyak berita yang menceritakan permusuhan Iran dan Amerika. Untuk itu, pada bagian ini akan disampaikan beberapa fakta persahabatan “rahasia” Iran-Amerika. Di antaranya adalah:
Pertama, Iran dan Amerika sama-sama mendukung eksistensi Israel. Dukungan ini terlihat dari komunikasi intens antara elite Iran, Amerika dan Israel yang menyusun “aliansi rahasia” sejak 1948. Menurut mereka, kerjasama ini strategis guna kepentingan geopolitik ketiga negara di kawasan8. Apalagi Iran merasa senasib dengan Israel yang terancam karena berada di sekeliling negara Arab.
Untuk itu, mereka membangun kerjasama yang akrab. Secara de facto Iran mengakui keberadaan Israel, tetapi tidak secara de jure. Hubungan kedua negara pun tidak dijalin dalam bentuk yang lazim dengan membuat kedutaan atau mengirim duta besar misalnya, tetapi fungsi-fungsi mereka tetap dijalankan melalui misi khusus.
Pesawat dari Israel juga sering datang ke Taheran. Namun mereka mempunyai landasan terbang khusus untuk pesawat-pesawat Israel. Israel tidak ingin bangsa Arab tahu jika mereka mempunyai hubungan yang dekat dengan Israel9. Hal ini penting untuk mengamankan kepentingan politik mereka.
Kedua, Persahabatan Iran dan Amerika semakin akrab dengan keberadaan bangsa Yahudi di kedua negara. Berbagai kebijakan luar negeri Amerika banyak terpengaruh oleh lobby Yahudi. Karenanya kebijakan luar negeri Amerika akan selalu mendukung dan mengamankan posisi Israel di kawasan Timur Tengah.
Demikian juga di Iran, posisi masyarakat Yahudi cukup terhormat, kondisi yang mereka rasakan sejak masa kerajaan Persia. Mereka mempunyai kebebasan melaksanakan ajaran agama Yahudi pada berbagai aspek kehidupan. Bahkan khomeini pernah mengeluarkan fatwa bahwa bangsa Yahudi wajib untuk dilindungi10.
Kedekatan Iran dan Israel ini pada akhirnya memberikan pengaruh besar bagi akrabnya hubungan Iran dan Amerika. Dengan tegas, presiden Israel, Shimon Peres menyatakan bahwa posisi Israel dalam berhubungan dengan Iran, sama halnya dengan posisi Amerika. Mereka tidak bermusuhan satu dengan lainnya, melainkan merupakan satu keluarga.11
Ketiga, Dukungan Iran kepada Amerika dalam invasi ke Irak. Fakta ini menunjukkan bahwa Iran dan Amerika tidak bermusuhan sama sekali. Bahkan proposal penyerangan Amerika ke Irak tahun 2003 disusun oleh Iran. Amerika yang memang punya kepentingan terhadap Irak sebagai negara kaya minyak dan masih mempunyai peninggalan berbagai kitab pada masa kejayaan Abbasia pun setuju dengan proposal tersebut.
Sebagai konsekuensinya, Iran diminta untuk mendekatkan diri dengan Hamas. Harapannya Hamas bisa fokus pada proses politik dibandingkan dengan melakukan serangan militer dalam berhubungan dengan Israel12. Adapun sebagian umat Islam salah dalam memahami realita ini menganggap Iran membantu Hamas karena kebenciannya dengan Israel. Padahal hal ini tidak lebih dari taktik politik belaka.
Keempat, perdagangan Iran-Amerika terus berlangsung bahkan meningkat. Hal ini jauh berbeda dengan berita yang mengatakan bahwa Amerika melakukan embargo ekonomi kepada Iran. Menurut cerita teman yang pernah datang ke Iran, maka dimana-mana dengan mudah kita bisa membeli berbagai produk Amerika.
Bahkan pada bulan November 2013, Iran dan Amerika bersepakat untuk mendirikan komisi perdagangan kedua negara. Melalui lembaga ini diharapkan volume perdagangan mereka semakin meningkat. Mereka juga berencana membuka penerbangan langsung Iran-Amerika.13
Kelima, Amerika mendukung pengembangan senjata nuklir Iran.Meskipun di berbagai media diceritakan bahwa pengembangan nuklir Iran merupakan penyebab kemelut kedua negara, tetapi faktanya Amerika justru mendukung pengembangan nuklir Iran.14 Hal ini bisa dipahami karena sejak awal, pengembangan senjata nuklir Iran sebenarnya dibantu oleh Amerika15. Tanpa transfer teknologi yang dilakukan oleh Amerika, maka Iran tidak akan pernah mengenal nuklir.
Perkembangan terkini menunjukkan bahwa Barack Obama telah melakukan beberapa kali komunikasi intensif yang mengarah kepada dukungan “terang-terangan” bagi Iran untuk mengembangkan nuklir. Pada bulan November 2013, Iran dan Amerika bertemu untuk menyepakati sikap berkaitan dengan isu Suriah dan isu nuklir. Dalam pertemuan tersebut, Amerika menyatakan dukungannya terhadap posisi Iran.16
Konspirasi Dalam Konflik Iran-Amerika
Berdasarkan gambaran di atas, tampak bahwa politik tidak bisa dipahami hanya berdasarkan pada apa yang terlihat dan terdengar saja, melainkan membutuhkan analisa mendalam. Demikian juga dalam kaitannya dengan hubungan Iran dan Amerika. Seharusnya kita tidak dibodohi oleh berbagai media yang menunjukkan permusuhan mereka yang berkepanjangan.17
Berbagai fakta di atas kiranya cukup menjadi bukti kedekatan kedua Negara. Adapun pemberitaan yang berbeda dengan realita yang sebenarnya tidak terlepas dari berbagai kepentingan mereka. Apalagi dalam kaitannya dengan kawasan Timur Tengah yang mempunyai posisi strategis, kaya minyak, dan merupakan pusat peradaban agama samawi. Penguasaan terhadap kawasan ini sangat menguntungkan bagi Iran dan Amerika.
Kerjasama rahasia ini dinilai paling rasional untuk memperkuat posisi Iran. Dengan isu permusuhan terhadap Amerika, Iran punya justifikasi untuk memperkuat militernya melalui pengembangan nuklir. Penolakan dari kalangan umat Islam akan berkurang terhadap Iran, bahkan simpati pun berdatangan, karena mereka menganggap Amerika adalah penjajah dan Iran adalah pahlawan dunia Islam.
Bahkan tidak sedikit di antara umat Islam yang mulai melupakan pertentangan antara Sunni dan Syiah. Muncul pendapat bahwa kelemahan umat Islam karena perpecahan yang terjadi antara satu dengan lainnya, termasuk antara Sunni dengan Syiah. Maka mulai ada gerakan yang mencoba untuk melupakan perbedaan yang sebenarnya masuk pada ranah akidah ini. Maklum, kebanyakan khalayak mudah termakan dengan opini persatuan (meskipun tidak pada tempatnya).
Di kala umat Islam lengah, Iran terus memperkuat militernya tanpa kendala berarti. Secara terang-terangan, presiden baru Iran, Rouhani menyatakan bahwa pengembangan nuklir bagi Iran penting untuk menjadikan Iran dikenal dan mulai diperhitungkan dalam politik kawasan.18
Adapun, bagi Amerika, kerjasama terselubung ini bukan tidak menguntungkan. Dengan cara ini Amerika bisa memetakan posisi umat islam secara lebih jelas. Bahkan pelan-pelan mampu mengurangi musuh Amerika karena semakin banyak orang yang menerima rasionalitas posisi Iran.
Bahkan dukungan Iran terhadap Hizbullah, yang katanya sedang memerangi Israel – sebenarnya tidak lebih dari upaya untuk membuat kaum Yahudi dari berbagai tempat bisa datang dan berkumpul di Israel sehingga kedudukan mereka menjadi semakin kuat.19 Dengan demikian, Amerika Serikat pun bisa tetap menunjukkan komitmennya terhadap eksistensi Israel. Pada saat yang sama, Amerika bisa menjual senjata yang diproduksinya dan memperoleh kesempatan menguasai kawasan kaya minyak di Timur Tengah serta kepentingan pragmatis dan strategis lainnya20.
Oleh karena itu, melihat kompleksitas perseteruan Iran dan Amerika, perlu kiranya kita memahami peta masalah dengan baik dan berucap serta bertindak atas dasar ilmu. Selain itu, kita mohon kepada Allah ta’ala supaya selamat dari makar dan persekongkolan orang-orang yang membenci Islam, serta mampu untuk senantiasa istiqomah di atas kebenaran. Aamin. (Majalah al Umm Edisi 3 Th II Oleh Gonda Yumitro)
1Http://Www.Haaretz.Com/News/Middle-East/1.564182
2Konsep Republik Islam Ini Pun Sebenarnya Bermasalah Karena Republik Menunjukkan Kekuasaan Pada Rakyat, Sementara Islam Meletakkan Kekuasaan Sesuai Dengan Hukum Allah.
3Http://English.Alarabiya.Net/En/Views/News/Middle-East/2013/10/11/-Death-To-America-The-Great-Satan-.Html
4Http://Www.Iranchamber.Com/History/Islamic_Revolution/Islamic_Revolution.Php
5Http://Ireport.Cnn.Com/Docs/Doc-1027760
6Page 1. Tapi Pernyataan Ini Perlu Dicermati Karena Yang Ia Sebut Adalah Rejim Yang Menguasai. Jadi Tidak Mesti Pernyataan Ini Bermakna Bahwa Israel Yang Harus Dihancurkan Sebagaimana Akan Dilihat Dalam Pembahasan Selanjutnya Tentang Berbagai Kesepakatan Rahasia Yang Iran Dan Israel Buat.
7Page 2. Pernyataan Ini Pun Sangat Politis Karena Akan Mampu Menampilkan Iran Sebagai Pembela Palestina, Bahkan Hamas Pun Sempat Bekerjasama Dengan Iran Karena “Taqiyah” Yang Dilakukan Pemerintah Iran.
8Http://Journals.Hil.Unb.Ca/Index.Php/Jcs/Article/View/15245/19642
9Http://Www.Democracynow.Org/2007/9/25/The_Secret_Dealings_Of_Israel_Iran
10Trita Parsi. Page 7-8
11Http://Www.Islammemo.Cc/Akhbar/Asia-We-Australia/2013/12/08/189152.Html#2
12Http://Www.Informationclearinghouse.Info/Article18476.Htm
13Http://Www.Islammemo.Cc/Akhbar/Arab/2013/11/27/188289.Html
14Http://Www.Islammemo.Cc/Akhbar/Arab/2013/11/26/188130.Html#2
15Http://Www.Iranwatch.Org/Our-Publications/History-Irans-Nuclear-Program
16Http://Www.Haaretz.Com/News/Middle-East/1.564182
17Http://Www.Iranfocus.Com/En/Index.Php?Option=Com_Content&View=Article&Id=28039:Are-Us-And-Iran-In-A-Secret-Alliance&Catid=33:Iran-In-The-World-Press&Itemid=32
18Http://Www.Islammemo.Cc/Akhbar/Arab/2013/11/30/188496.Html#2
19Http://Www.Meforum.Org/1914/Treacherous-Alliance
20Http://Www.Democracynow.Org/2007/9/25/The_Secret_Dealings_Of_Israel_Iran
(Nisyi/gensyiah.com/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Masihkah kita tertipu Sandiwara Perseteruan Iran-Amerika? Jangan terkecoh oleh aktor-aktor Panggung Sandiwara Dunia saat ini yang diperankan oleh Iran-Israel-Amerika. Opini media sebagai tempat iklan sandiwaranya menggambarkan bahwa Iran tidak pernah bersahabat dengan Israel dan Amerika, padahal di belakang layar mereka bertiga sangatlah bersahabat dalam memusuhi Islam.
ReplyDeletesangat bermanfaat ulasannya gan...,emang betul sebagian umat manusia sudah tercuci otaknya oleh media barat/zionis laknatullah,mereka punya rencana ..Allah swt pun punya rencana...mudah2an kaum muslimin di beri kemenangan...amin
ReplyDelete