Jakarta – Perbedaan rukun iman antara Ahlus Sunnah dan Syiah menjadi
suatu hal yang sangat disoroti oleh para ulama. Hal ini dikupas oleh
Wakil Sekjen MUI Pusat, KH. Tengku Zulkarnain dalam seminar sehari
Gerakan Syiah dan Stabilitas Nasional yang dilaksanakan di Gedung Dewan
Dakwah Islamiyah Indonesia Jalan Kramat Raya No. 45 Jakarta Pusat, Ahad
(27/04).
KH Tengku Zulkarnain yang menjadi salah satu pemateri
dalam acara tersebut, membahas kesesatan dan penyimpangan Syiah yang
membuatnya berbeda dengan Ahlus Sunnah.
“Kita mengatakan Syiah
Imamiyah itu sesat, meyimpang. Kalau mereka (Syiah, red) mengatakan kita
ini kafir sudah jelas-jelas itu. Tidak ada mereka itu mengatakan orang
Ahlus Sunnah wal Jamaah itu sesat. Kafir mereka bilang. Karena rukun
imannya nggak sama dengan kita,” kata Tengku.
Dalam
rukun iman Ahlus Sunnah mengimani kitab-kitab Allah. Sudah tentu
termasuk di dalamnya iman kepada Al-Quran. Tengku mengatakan keyakinan
Syiah terhadap Al-Quran sangat berbeda.
“Keyakinan dalam Syiah,
Quran yang ada saat ini kurang. Quran itu harusnya ada 17.000 ayat, lah
ini hanya 6 ribuan jadi cuma sepertiga. Dan satu ayat pun dari 17.000
itu tidak ada yang sama dengan (quran) ini,” kata Tengku.
Tengku menambahkan keyakinan Syiah seperti itu tidak hanya terjadi di luar Indonesia, tetapi juga ada di Indonesia.
“Itu Syiah Indonesia. Tahun 2013 tertulis di Republika, Syiah Indonesia menulis di Republika, Quran itu ta’rif. Dibantah itu oleh adik-adik kita yang doktor-doktor dari Madinah, dari Mesir. Tiga kali penerbitan di Republika membantah bahwa Quran itu kurang, ta’rif,” tegasnya.
“Yang paling celaka, mereka katakan Siti Aisyah itu karena bodohnya gak
sanggup menghafal Quran. Quran ditulis di kulit kambing, disimpan di
rumah Aisyah. Terus datang kambing masuk rumah Aisyah, Quran kulit
kambingnya dimakan kambing. Lha ini kambing Syiah itu makan kulit
kambing. Kambing mah makan rumput. Ini ditulis di Republika,” tambah
Tengku.
“Ada juga yang tempo hari mengatakan, Quran itu di rumah
Siti Aisyah dimakan ayam. Coba patok ayam sanggup matok kulit kambing,
itu ayam Syiah itu,” kata Tengku yang langsung disambut gelak tawa para
hadirin.
Berdasarkan pemantauan reporter Kiblat.net ada sekitar
300 peserta yang mengikuti acara seminar Syiah yang dilangsungkan selama
sehari penuh.
Dalam spanduk acara yang dipublikasikan kepada
para peserta, pihak panitia sebenarnya turut mengundang Dewan Keamanan
Nasional yang juga didaulat sebagai pembicara. Namun, setelah
dikonfirmasi kepada Komite Pembela Ahlul Bait dan Sahabat (KOEPAS) yang
berlaku sebagai panita, pihak DKN urung hadir karena ada agenda di saat
yang bersamaan. (Nisyi/kiblat.net/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Post Comment