Bandung (Syiahindonesia.com) - Beramal tanpa ilmu, barangkali kalimat ini sangat tepat ditunjukan untuk kaum Syiah. Amalan yang ada landasannya dari al-Quran dan as-Sunnah sebagiannya ditolak, tapi justru amalan yang tidak ada anjuran dari Allah dan Rasul-Nya malah dilakoni, begitulah syiah.
Pada tanggal 4 september 2014, kaum Syiah di Indonesia usai mengadakan perayaan milad salah satu imam mereka, yaitu Imam 'Ali bin Musa Ar-Ridha. Perayaan rutinitas mereka itu berlangsung di di Aula Muthahhari, Bandung.
Acara ini diselenggarakan oleh IJABI bersama Yayasan Muthahhari dengan dihadiri oleh beberapa orang Iran, dan satu diantaranya ada Hujjatul Islam Naili Pur, tak lupa juga Jalaludin Rahmat dedengkot Syiah Indonesiapun turut menghadiri acara perayaan ini.
Di dalam acara tersebut, Hujjatul Islam Naili Pur berkesempatan untuk menyampaikan beberapa patah kata atau mungkin juga bisa dibilang ceramah singkat.
Berikut beberapa dokumen berupa foto-foto acara Milad Imam Imam 'Ali bin Musa Ar-Ridha yang berlangsung di Aula Muthahhari, Bandung:
Siapakah 'Ali bin Musa Ar-Ridha?
Ia adalah imam ke-8 kaum Syiah. Sebagaimana diketahui dalam sejarah bahwa Syiah menolak seluruh kekhilafahan sepeninggal Nabi saw kecuali hanya 12 imam saja. Yaitu;
1. Ali bin Abi Thalib
2. Hasan bin Ali
3. Husain bin Ali
4. Ali bin Husain
5. Muhammad bin Ali
6. Ja’far bin Muhammad
7. Musa bin Jafar
8. Ali bin Musa (Ali ar-Ridha)
9. Muhammad bin Ali
10. Ali bin Muhamad
11. Hasan bin Ali
12. Muhammad bin Hasan, juga dikenal dengan Muhammad al-Mahdi
Syiah menganggap ke 12 imam itu ma’shum (terjaga dari dosa), mereka meyakini bahwa para imam memiliki kedudukan terpuji, derajat tinggi, dan khilafah di jagat raya sebagaimana perkataan salah seorang imam mereka:
“Imam memiliki kedudukan terpuji, derajat yang tinggi, dan khilafah di jagat raya, seluruh partikel di dalamnya tunduk di bawah kuasanya.” (lihat kitab Tahrir al-Washilah, oleh al-Khumaini, hal. 52)
Syiah meyakini bahwa para imam ini mengetahui segalanya, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Lebih parah dari itu, keyakinan mereka tentang para imam ini sangat bathil, bahwa mereka berkeyakinan bahwa para imam yang 12 itu lebih afdhol ketimbang para nabi dan rasul, sebagaimana ulama mereka mengatakan;
“Dua belas imam Syiah lebih baik dari pada nabi dan rasul.” Lihat kitab al-Anwar an-nu’maniyah, oleh Nikmatullah al-Jazairi (3/308)
Terkait keyakinan Syiah terhadap imam mereka yang ke-8 Ali bin Musa ar-Ridha, mereka memiliki beberapa keyakinan sesat seperti berikut ini:
1. Mampu Menguasai Seluruh Bahasa
bu Shilat Harawi menceritakan ‘sesungguhnya Imam Ridha as berbicara dengan orang-orang menurut bahasa mereka. Maka akupun bertanya kepadanya tentang fenomena tersebut. Imam as pun berkata, ‘wahai Abu Shilat, aku adalah hujjah Allah bagi seluruh makhluk-Nya, dan Allah tidak akan mengangkat seorang hujjah satu kaum, namun ia tidak mengetahui bahasa mereka. Apakah tidak sampai padamu sabda Amirul Mukminin ‘sesungguhnya, kami telah diberikan dashlul khitab’ dan itu tidak lain adalah pengetahuan beliau as tentang berbagai bahasa’ (Al-manaqib , jilid 4, hal 362)
2. Mengetahui kejadian masa depan
Diriwayatkan dari Husain, cucu Imam Musa Kadzim as, beliau berkata ‘ketika itu, para pemuda bani Hasyim berada di keliling Abul Hasan (Imam Ali Ridha as) tiba-tiba lewat di hadapan kami, Ja’far bin Umar Alawi dalam keadaan compang camping. Kami pun saling memandang satu sama lain, dan kamipun menertawakan keadaannya, maka Imam Ali Ar-ridha as berkata ‘sesungguhnya dalam waktu tak lama lagi kalian akan melihatnya sebagai orang yang banyak harta dan pengikut’ tidak kurang dari satu bulan ataupun lebih (sedikit), hingga akhirnya ia menjadi walikota Madinah dan keadaan (ekonomi)nya membaik ’ (Biharul anwar, jilid 12, hal 13)
Begitulah keyakinan sesat Syiah terhadap para Imam mereka. Sejatinya, kesesatan mereka bermuara pada keyakinan imamah versi Syiah. Sebab, mereka akan senantiasa tunduk pada perkataan imam mereka walaupun itu adalah bathil. Dan sudah jadi hal umum bahwa seringkali Syiah berdusta atas nama para Imam mereka. wal ‘iyadzubillah. (Nisyi/Syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Pada tanggal 4 september 2014, kaum Syiah di Indonesia usai mengadakan perayaan milad salah satu imam mereka, yaitu Imam 'Ali bin Musa Ar-Ridha. Perayaan rutinitas mereka itu berlangsung di di Aula Muthahhari, Bandung.
Acara ini diselenggarakan oleh IJABI bersama Yayasan Muthahhari dengan dihadiri oleh beberapa orang Iran, dan satu diantaranya ada Hujjatul Islam Naili Pur, tak lupa juga Jalaludin Rahmat dedengkot Syiah Indonesiapun turut menghadiri acara perayaan ini.
Di dalam acara tersebut, Hujjatul Islam Naili Pur berkesempatan untuk menyampaikan beberapa patah kata atau mungkin juga bisa dibilang ceramah singkat.
Berikut beberapa dokumen berupa foto-foto acara Milad Imam Imam 'Ali bin Musa Ar-Ridha yang berlangsung di Aula Muthahhari, Bandung:
Siapakah 'Ali bin Musa Ar-Ridha?
Ia adalah imam ke-8 kaum Syiah. Sebagaimana diketahui dalam sejarah bahwa Syiah menolak seluruh kekhilafahan sepeninggal Nabi saw kecuali hanya 12 imam saja. Yaitu;
1. Ali bin Abi Thalib
2. Hasan bin Ali
3. Husain bin Ali
4. Ali bin Husain
5. Muhammad bin Ali
6. Ja’far bin Muhammad
7. Musa bin Jafar
8. Ali bin Musa (Ali ar-Ridha)
9. Muhammad bin Ali
10. Ali bin Muhamad
11. Hasan bin Ali
12. Muhammad bin Hasan, juga dikenal dengan Muhammad al-Mahdi
Syiah menganggap ke 12 imam itu ma’shum (terjaga dari dosa), mereka meyakini bahwa para imam memiliki kedudukan terpuji, derajat tinggi, dan khilafah di jagat raya sebagaimana perkataan salah seorang imam mereka:
“Imam memiliki kedudukan terpuji, derajat yang tinggi, dan khilafah di jagat raya, seluruh partikel di dalamnya tunduk di bawah kuasanya.” (lihat kitab Tahrir al-Washilah, oleh al-Khumaini, hal. 52)
Syiah meyakini bahwa para imam ini mengetahui segalanya, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Lebih parah dari itu, keyakinan mereka tentang para imam ini sangat bathil, bahwa mereka berkeyakinan bahwa para imam yang 12 itu lebih afdhol ketimbang para nabi dan rasul, sebagaimana ulama mereka mengatakan;
“Dua belas imam Syiah lebih baik dari pada nabi dan rasul.” Lihat kitab al-Anwar an-nu’maniyah, oleh Nikmatullah al-Jazairi (3/308)
Terkait keyakinan Syiah terhadap imam mereka yang ke-8 Ali bin Musa ar-Ridha, mereka memiliki beberapa keyakinan sesat seperti berikut ini:
1. Mampu Menguasai Seluruh Bahasa
bu Shilat Harawi menceritakan ‘sesungguhnya Imam Ridha as berbicara dengan orang-orang menurut bahasa mereka. Maka akupun bertanya kepadanya tentang fenomena tersebut. Imam as pun berkata, ‘wahai Abu Shilat, aku adalah hujjah Allah bagi seluruh makhluk-Nya, dan Allah tidak akan mengangkat seorang hujjah satu kaum, namun ia tidak mengetahui bahasa mereka. Apakah tidak sampai padamu sabda Amirul Mukminin ‘sesungguhnya, kami telah diberikan dashlul khitab’ dan itu tidak lain adalah pengetahuan beliau as tentang berbagai bahasa’ (Al-manaqib , jilid 4, hal 362)
2. Mengetahui kejadian masa depan
Diriwayatkan dari Husain, cucu Imam Musa Kadzim as, beliau berkata ‘ketika itu, para pemuda bani Hasyim berada di keliling Abul Hasan (Imam Ali Ridha as) tiba-tiba lewat di hadapan kami, Ja’far bin Umar Alawi dalam keadaan compang camping. Kami pun saling memandang satu sama lain, dan kamipun menertawakan keadaannya, maka Imam Ali Ar-ridha as berkata ‘sesungguhnya dalam waktu tak lama lagi kalian akan melihatnya sebagai orang yang banyak harta dan pengikut’ tidak kurang dari satu bulan ataupun lebih (sedikit), hingga akhirnya ia menjadi walikota Madinah dan keadaan (ekonomi)nya membaik ’ (Biharul anwar, jilid 12, hal 13)
Begitulah keyakinan sesat Syiah terhadap para Imam mereka. Sejatinya, kesesatan mereka bermuara pada keyakinan imamah versi Syiah. Sebab, mereka akan senantiasa tunduk pada perkataan imam mereka walaupun itu adalah bathil. Dan sudah jadi hal umum bahwa seringkali Syiah berdusta atas nama para Imam mereka. wal ‘iyadzubillah. (Nisyi/Syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: