Syiahindonesia.com - Perayaan ritual Syiah, Asyuro yang diselenggarakan Ikatan Jamaah Ahul Bait Indonesia (IJABI) dan Yayasan Muthahari pimpinan Jalaluddin Rakhmat dihadiri oleh tokoh aliran Ahmadiyyah dan Katolik.
“Saya undang Romo Agus karena ada kaitan antara Husein dan Romo Katolik dulu,” kata Jalaluddin Rakhmat di Bandung, Senin (3/11/2014).
Ketua Jemaat Ahmadiyyah Indonesia (JAI), Eki Subandi pun mengakui beberapa kali hadir dalam acara syiah. “Saya tiga kali saya ikut, tahun lalu di Muthahari, kali ini. Saya hadir diundang kawan-kawan IJABI, suatu tanda bahwa walau berbeda tapi kita satu umat,” katanya.
Ia pun mengucapkan selamat atas terpilihnya Jalal di DPR. “Beliau mewakili ‘kita’ di Senayan. Semoga ada perubahan positif,” katanya.
Menanggapi hadirnya tokoh aliran sesat Ahmadiyyah dan juga tokoh Nasrani, Sekjen Dewan Dakwah Islamiyyah (DDII) Jabar, Ustadz Roinul Balad mengatakan bahwa dengan hadirnya mereka bukanlah hal yang aneh.
“Ahmadiyyah, Syiah, dan lainnya apa bedanya? Kekufuran sunnatullahnya bersatu, dan semakin terlihat jelas,” ungkapnya.
Mengapa banyak orang muslim awam yang terperdaya dan mau mengikuti ritual sesat semacam ini? Berikut alasannya;
Ini Alasan Orang-orang Yang Ikut Perayaan Asyuro IJABI
Para peserta ritual Asyuro yang diselenggarakan ormas Syiah Ikatan Jamaah Ahlu Bait Indonesia (IJABI) rupanya tak hanya berasal dari Bandung. Terdapat rombongan simpatisan IJABI dari pelbagai wilayah di Jabar seperti Garut, Tasik, Kabupaten Bandung, dan sebagainya.
Seorang wanita berkerudung hitam, yang ingin disebut Ummu Husein mengatakan bahwa ia ikut dengan rombongan dari Tasik karena diajak kawannya. “Asyuro ini seharusnya tidak hanya Syiah saja,” ungkapnya di Bandung, Senin (3/11/2014)
Ada pula, Saripin dari Tasik yang mengaku sudah empat tahun terlibat menjadi simpatisan ormas syiah Ijabi. “Ada dua rombongan mobil, dari Garut sama Tasik,” katanya. Alasan dia ikut, karena sudah menjadi simpatisan IJABI di kampungnya.
Ada pula remaja yang tak tahu menahu dan hanya ikut-ikutan saja. “Cuma diajak teman saja,“ kata wanita yang enggan disebut namanya.
Melihat banyaknya masyarakat awam hingga simpatisan di desa yang ikut acara ini, ustadz Roinul Balad mengatakan bahwa pola Syiah menjaring masyarakat sama seperti Kristenisasi.
“Sama polanya dengan dikristenkan. Awalnya dari bantuan, kebaikan. Acara Asyuro di tempat lain saja dapat besek (red_bingkisan),” papar ustadz Roinul Balad, Koordinator Lapangan Pembela Ahlus Sunnah (PAS) yang juga Sekjen Dewan Dakwah Islamiyyah Jabar.
Ia berharap umat Islam merapatkan barisan melihat perkembangan Syiah yang sudah menjangkau pelbagai wilayah di Jawa Barat. “Ikhlas dan Persatuan. Kita harus semakin rapatkan barisan melihat mereka seperti ini,” pungkasnya. (mr/alhikmah.co/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
“Saya undang Romo Agus karena ada kaitan antara Husein dan Romo Katolik dulu,” kata Jalaluddin Rakhmat di Bandung, Senin (3/11/2014).
Ketua Jemaat Ahmadiyyah Indonesia (JAI), Eki Subandi pun mengakui beberapa kali hadir dalam acara syiah. “Saya tiga kali saya ikut, tahun lalu di Muthahari, kali ini. Saya hadir diundang kawan-kawan IJABI, suatu tanda bahwa walau berbeda tapi kita satu umat,” katanya.
Ia pun mengucapkan selamat atas terpilihnya Jalal di DPR. “Beliau mewakili ‘kita’ di Senayan. Semoga ada perubahan positif,” katanya.
Menanggapi hadirnya tokoh aliran sesat Ahmadiyyah dan juga tokoh Nasrani, Sekjen Dewan Dakwah Islamiyyah (DDII) Jabar, Ustadz Roinul Balad mengatakan bahwa dengan hadirnya mereka bukanlah hal yang aneh.
“Ahmadiyyah, Syiah, dan lainnya apa bedanya? Kekufuran sunnatullahnya bersatu, dan semakin terlihat jelas,” ungkapnya.
Mengapa banyak orang muslim awam yang terperdaya dan mau mengikuti ritual sesat semacam ini? Berikut alasannya;
Ini Alasan Orang-orang Yang Ikut Perayaan Asyuro IJABI
Para peserta ritual Asyuro yang diselenggarakan ormas Syiah Ikatan Jamaah Ahlu Bait Indonesia (IJABI) rupanya tak hanya berasal dari Bandung. Terdapat rombongan simpatisan IJABI dari pelbagai wilayah di Jabar seperti Garut, Tasik, Kabupaten Bandung, dan sebagainya.
Seorang wanita berkerudung hitam, yang ingin disebut Ummu Husein mengatakan bahwa ia ikut dengan rombongan dari Tasik karena diajak kawannya. “Asyuro ini seharusnya tidak hanya Syiah saja,” ungkapnya di Bandung, Senin (3/11/2014)
Ada pula, Saripin dari Tasik yang mengaku sudah empat tahun terlibat menjadi simpatisan ormas syiah Ijabi. “Ada dua rombongan mobil, dari Garut sama Tasik,” katanya. Alasan dia ikut, karena sudah menjadi simpatisan IJABI di kampungnya.
Ada pula remaja yang tak tahu menahu dan hanya ikut-ikutan saja. “Cuma diajak teman saja,“ kata wanita yang enggan disebut namanya.
Melihat banyaknya masyarakat awam hingga simpatisan di desa yang ikut acara ini, ustadz Roinul Balad mengatakan bahwa pola Syiah menjaring masyarakat sama seperti Kristenisasi.
“Sama polanya dengan dikristenkan. Awalnya dari bantuan, kebaikan. Acara Asyuro di tempat lain saja dapat besek (red_bingkisan),” papar ustadz Roinul Balad, Koordinator Lapangan Pembela Ahlus Sunnah (PAS) yang juga Sekjen Dewan Dakwah Islamiyyah Jabar.
Ia berharap umat Islam merapatkan barisan melihat perkembangan Syiah yang sudah menjangkau pelbagai wilayah di Jawa Barat. “Ikhlas dan Persatuan. Kita harus semakin rapatkan barisan melihat mereka seperti ini,” pungkasnya. (mr/alhikmah.co/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: