Syiahindonesia.com - Banjir imigran Syiah di Kota Balikpapan bukan hanya membuat khawatir sejumlah tokoh dan umat Islam. Aktivis masjid pun mulai buka suara. Salah satunya adalah Rahendra Fedy, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Istiqomah, Balikpapan.
Menurutnya, kehadiran para imigran syiah ini mulai membuat ancaman bagi umat Islam Balikpapan. Maka, sudah selayaknya para aktivis Islam membuat barikade pertahanan, namun tetapberada di bawah koridor hukum.
“Kita sudah mulai membuat barikade, berkoordinasi dengan beberapa instansi-instansi terkait. Jadi, kita mulai menggerakkan semua pihak pemerintah, tokoh-tokoh, keimigrasian dan lainnya untuk segera memantau jangan sampai kondisi yang sudah kondusif ini terganggu dengan adanya imigran-imigran Syiah ini,” ujar Rahendra kepada Fajar Shadiq, anggota Jurnalis Islam Bersatu via sambungan telepon pada Ahad, (14/12).
Rahendra menuturkan kekhawatirannya, terutama dampak yang akan timbul ke masyarakat Balikpapan. Terutama, aturan imigrasi yang ada menyatakan para imigran Syiah yang berstatus sebagai pengungsi dan pencari suaka itu tidak ada batas waktu tinggalnya di Indonesia.
Dia berharap pemerintah punya sikap yang arif menghadapi masalah ini. Apalagi jika mereka yang tinggal di Imigrasi bebas berkeliaran dan sebentar lagi akan bersosialisasi dengan masyarakat. Oleh karena itu, ia dan sejumlah aktivis Islam lainnya akan membantu mengawasi para imigran Syiah di Balikpapan.
“Jadi, teman-teman di sini nanti akan tetap monitor yang di (Rudenim, red) Lamaru dan di Imigrasi. mudah-mudahan semua tetap kondusif,” tambahnya.
Rahendra juga menjelaskan bahwa pihaknya juga akan membantu melakukan langkah-langkah preventif terhadap ekses sosial gelombang arus masuk imigran syiah ini dengan dua cara.
Pertama, ialah berkoordinasi dengan sejumlah tokoh-tokoh Islam dan aparat terkait. Kedua, dengan cara mencerdaskan umat melalui program dakwah yang berkesinambungan.
“Kita juga mencoba mencerdaskan umat, akhir-akhir ini gerakan safari dakwah ini sudah menampilkah tokoh-tokoh gerakan anti syiah nasional. Sebulan sekali dalam satu minggu itu kirimkan ustadz-ustadz kita ke kantor-kantor, ke masjid-masjid,” ungkapnya.
Masjid Istiqomah Balikpapan merupakan salah satu pusat kegiatan Islam yang cukup besar di Balikpapan. Selain memiliki program-program kajian dakwah unggulan, mereka juga memiliki jaringan radio yang tersebar di 9 kabupaten di Kalimantan Timur.
Laporan: Fajar Shadiq
(azm/arrahmah.com/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Menurutnya, kehadiran para imigran syiah ini mulai membuat ancaman bagi umat Islam Balikpapan. Maka, sudah selayaknya para aktivis Islam membuat barikade pertahanan, namun tetapberada di bawah koridor hukum.
“Kita sudah mulai membuat barikade, berkoordinasi dengan beberapa instansi-instansi terkait. Jadi, kita mulai menggerakkan semua pihak pemerintah, tokoh-tokoh, keimigrasian dan lainnya untuk segera memantau jangan sampai kondisi yang sudah kondusif ini terganggu dengan adanya imigran-imigran Syiah ini,” ujar Rahendra kepada Fajar Shadiq, anggota Jurnalis Islam Bersatu via sambungan telepon pada Ahad, (14/12).
Rahendra menuturkan kekhawatirannya, terutama dampak yang akan timbul ke masyarakat Balikpapan. Terutama, aturan imigrasi yang ada menyatakan para imigran Syiah yang berstatus sebagai pengungsi dan pencari suaka itu tidak ada batas waktu tinggalnya di Indonesia.
Dia berharap pemerintah punya sikap yang arif menghadapi masalah ini. Apalagi jika mereka yang tinggal di Imigrasi bebas berkeliaran dan sebentar lagi akan bersosialisasi dengan masyarakat. Oleh karena itu, ia dan sejumlah aktivis Islam lainnya akan membantu mengawasi para imigran Syiah di Balikpapan.
“Jadi, teman-teman di sini nanti akan tetap monitor yang di (Rudenim, red) Lamaru dan di Imigrasi. mudah-mudahan semua tetap kondusif,” tambahnya.
Rahendra juga menjelaskan bahwa pihaknya juga akan membantu melakukan langkah-langkah preventif terhadap ekses sosial gelombang arus masuk imigran syiah ini dengan dua cara.
Pertama, ialah berkoordinasi dengan sejumlah tokoh-tokoh Islam dan aparat terkait. Kedua, dengan cara mencerdaskan umat melalui program dakwah yang berkesinambungan.
“Kita juga mencoba mencerdaskan umat, akhir-akhir ini gerakan safari dakwah ini sudah menampilkah tokoh-tokoh gerakan anti syiah nasional. Sebulan sekali dalam satu minggu itu kirimkan ustadz-ustadz kita ke kantor-kantor, ke masjid-masjid,” ungkapnya.
Masjid Istiqomah Balikpapan merupakan salah satu pusat kegiatan Islam yang cukup besar di Balikpapan. Selain memiliki program-program kajian dakwah unggulan, mereka juga memiliki jaringan radio yang tersebar di 9 kabupaten di Kalimantan Timur.
Laporan: Fajar Shadiq
(azm/arrahmah.com/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: