Syiahindonesia.com - Warga sipil Muslim di Irak mengeluhkan kebiadaban rezim dan milisi takfiri Syiah negara itu yang membunuhi mereka dengan kedok “memerangi ISIS”, sehingga memaksa puluhan ribu mengungsi dari rumah mereka.
“Ada kekhawatiran ini bisa menjadi pembersihan etnis di Jurf Al-Sakhar dan sabuk Baghdad,” kata Maysun Ad-Damluji, seorang anggota parlemen Muslim, kepada New York Times pada Sabtu (6/12).
Ad-Damluji menyesalkan pengusiran lebih dari 70.000 warga sipil Sunni dari Babil di Jurf al-Sakhar setelah rezim takfiri Syiah Irak merebut kembali kota pada akhir Oktober.
Dalam pertempuran yang dipimpin oleh Mohammed Salem al-Ghabban, yang baru diangkat jadi menteri dalam negeri, kota mayoritas Muslim itu telah berubah menjadi lautan puing-puing rumah dan ladang terbakar.
Pertumbuhan kekuatan milisi takfiri Syiah di Irak juga telah memberikan kontribusi terhadap meningkatnya suasana nir-hukum di negara itu.
Situasi di lapangan menjadi jauh lebih buruk setelah pendeta takfiri Syiah Irak paling senior, Ayatulatta Ali as-Sistani, menghasut pengikutnya untuk mengangkat senjata melawan pejuang Islam di Irak.
Menurut lembaga Amnesti Internasional, puluhan warga sipil Muslim Irak telah diculik dan dibunuh oleh milisi takfiri Syiah yang disponsori rezim, yang notabene sama-sama takfiri Syiah. Hal tersebut diklaim oleh rezim dan milisi sebagai pembalasan atas serangan ISIS.
Empat kelompok milisi takfiri Syiah telah dinyatakan oleh Amnesti terlibat dalam penculikan dan pembunuhan warga sipil Muslim, termasuk ‘Asa’ib Ahl Al-Haq, Brigade Badr, Jaisyul “Mahdi”
Akankah Indonesia bernasib sama?
Dengan melihat perkembangan Syiah di Indonesia, sangat memungkinkan bahwa Syiah akan melakukan hal yang sama jika mereka sudah punya power, terkhusus dalam parlement. Kita sudah tahu begitu banyak anggota DPR yang berpemahaman Syiah, terlebih mereka sudah sangat mudah dalam urusan loby pemerintah, hingga ABI secara resmi usai mengadakan mukhtamar, Imigran Syiah luar negeri berhasil masuk ke Indonesia, dan pleno Syiah yang seolah sudah mendapat legalitas dari pemerintah.
Dengan sombong Emilia Renita berkata: “Kami punya misi yang harus tuntas 5 thn ini mumpung Tuhan lagi unjuk gigi... ”
Apalai kalau bukan Syiahisasi Indonesia, menjadikan tanah air kita ini salah satu bagian dari Daulah Syiah yang sedang mereka rencanakan berpuluh-puluh tahun lamanya.
Marilah kita bersama-sama mendakwahkan kekafiran Syiah. Ajarilah anak-anak kita beserta keluarga kita akan kesesatan dan bahaya Syiah. Ajarilah saudara, tetangga, dan masyarakat umumnya bahwa Syiah di Indonesia bisa saja menempelkan pisau di leher-leher kita. Mulailah bertindak tegas terhadap Syiah! Kuatkan mental dan siapkan fisik kita untuk menghadang mereka! Bergabunglah dengan ormas-ormas serta pergerakan-pergerakan Islam guna menolak Syiah! Ikutlah andil dalam menyepak keluar Syiah dari tanah air kita. Dan lakukan segala upaya kita guna tolak Syiah di bumi kita ini. Insya Allah, itu adalah bentuk Jihad kita fie sabilillah. Allahu akbar!!!! (nisyi/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
“Ada kekhawatiran ini bisa menjadi pembersihan etnis di Jurf Al-Sakhar dan sabuk Baghdad,” kata Maysun Ad-Damluji, seorang anggota parlemen Muslim, kepada New York Times pada Sabtu (6/12).
Ad-Damluji menyesalkan pengusiran lebih dari 70.000 warga sipil Sunni dari Babil di Jurf al-Sakhar setelah rezim takfiri Syiah Irak merebut kembali kota pada akhir Oktober.
Dalam pertempuran yang dipimpin oleh Mohammed Salem al-Ghabban, yang baru diangkat jadi menteri dalam negeri, kota mayoritas Muslim itu telah berubah menjadi lautan puing-puing rumah dan ladang terbakar.
Pertumbuhan kekuatan milisi takfiri Syiah di Irak juga telah memberikan kontribusi terhadap meningkatnya suasana nir-hukum di negara itu.
Situasi di lapangan menjadi jauh lebih buruk setelah pendeta takfiri Syiah Irak paling senior, Ayatulatta Ali as-Sistani, menghasut pengikutnya untuk mengangkat senjata melawan pejuang Islam di Irak.
Menurut lembaga Amnesti Internasional, puluhan warga sipil Muslim Irak telah diculik dan dibunuh oleh milisi takfiri Syiah yang disponsori rezim, yang notabene sama-sama takfiri Syiah. Hal tersebut diklaim oleh rezim dan milisi sebagai pembalasan atas serangan ISIS.
Empat kelompok milisi takfiri Syiah telah dinyatakan oleh Amnesti terlibat dalam penculikan dan pembunuhan warga sipil Muslim, termasuk ‘Asa’ib Ahl Al-Haq, Brigade Badr, Jaisyul “Mahdi”
Akankah Indonesia bernasib sama?
Dengan melihat perkembangan Syiah di Indonesia, sangat memungkinkan bahwa Syiah akan melakukan hal yang sama jika mereka sudah punya power, terkhusus dalam parlement. Kita sudah tahu begitu banyak anggota DPR yang berpemahaman Syiah, terlebih mereka sudah sangat mudah dalam urusan loby pemerintah, hingga ABI secara resmi usai mengadakan mukhtamar, Imigran Syiah luar negeri berhasil masuk ke Indonesia, dan pleno Syiah yang seolah sudah mendapat legalitas dari pemerintah.
Dengan sombong Emilia Renita berkata: “Kami punya misi yang harus tuntas 5 thn ini mumpung Tuhan lagi unjuk gigi... ”
Apalai kalau bukan Syiahisasi Indonesia, menjadikan tanah air kita ini salah satu bagian dari Daulah Syiah yang sedang mereka rencanakan berpuluh-puluh tahun lamanya.
Marilah kita bersama-sama mendakwahkan kekafiran Syiah. Ajarilah anak-anak kita beserta keluarga kita akan kesesatan dan bahaya Syiah. Ajarilah saudara, tetangga, dan masyarakat umumnya bahwa Syiah di Indonesia bisa saja menempelkan pisau di leher-leher kita. Mulailah bertindak tegas terhadap Syiah! Kuatkan mental dan siapkan fisik kita untuk menghadang mereka! Bergabunglah dengan ormas-ormas serta pergerakan-pergerakan Islam guna menolak Syiah! Ikutlah andil dalam menyepak keluar Syiah dari tanah air kita. Dan lakukan segala upaya kita guna tolak Syiah di bumi kita ini. Insya Allah, itu adalah bentuk Jihad kita fie sabilillah. Allahu akbar!!!! (nisyi/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: