Syiahindonesia.com - Komisi VIII DPR berjanji akan meneruskan aspirasi ulama terkait ajaran Syiah ke mitra-mitra strategis, khususnya Kementerian Agama.
Pihak Komisi VIII mengaku, mendapatkan informasi berharga dengan melakukan audisensi dengan sejumlah ulama yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS).
Dalam kesempatan itu, para ulama silih berganti melaporkan keresahan mereka terkait tindak kekerasan Syiah terhadap umat Islam. Hal ini dipicu oleh ajaran Syiah yang menistakan para sahabat dan istri nabi Muhammad.
Menurut ANNAS, konflik antara Syiah dengan Umat Islam telah terjadi di Sampang, Jember, Bondowoso, Bangil, Pasuruan, Probolinggo, Lombok Barat, Pekalongan, Bekasi, Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar, dan Yogyakarta.
Para ulama juga mengeluhkan sikap Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Machasin, yang kerap membela ajaran Syiah.
“Untuk itu, kami di Komisi VIII akan menyampaikan ini kepada Kemenag dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan,” ujar Anggota Komisi VIII, Sodik Mujahid, saat memimpin audiensi dengan para ulama yang hadir dari unsur NU, Muhammadiyah, MUI, Persis, dan lain-lain.
Komisi VIII juga akan menyampaikan keresahan ulama terkait ide revolusi Syiah kepada komisi I yang menangani bidang intelejen.
“(Kami akan meneruskan) ke komisi I terkait intelejen dan komisi luar negeri. Nanti ada rapat gabungan komisi,” ujar Sodik Mujahid ditemani Anggota Fraksi Golkar Deding Ishak, Anggota Fraksi PKB Arzeti Bilbina, dan sejumlah Anggota lainnya dari PDI Perjuangan.
Anggota Fraksi Partai Gerindra ini berharap, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dapat memperkuat peran pembentengan akidah umat dari ajaran sesat. “Ini kuncinya ada di MUI,” tukasnya.
Sementara itu, ANNAS berharap hasil pertemuan ini mampu menciptakan kesadaran pemerintah terhadap konflik yang lebih besar, sebagaimana terjadi di Yaman, Irak, Lebanon, dan Suriah.
“Kami percaya, hasil audiensi kami akan didengar. Kami yakin bahwa bapak ibu adalah wakil rakyat yang nantinya akan melakukan hal-hal yang terbaik terhadap apa yang kami sampaikan,” tutupnya. (rn/Islampos/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Pihak Komisi VIII mengaku, mendapatkan informasi berharga dengan melakukan audisensi dengan sejumlah ulama yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS).
Dalam kesempatan itu, para ulama silih berganti melaporkan keresahan mereka terkait tindak kekerasan Syiah terhadap umat Islam. Hal ini dipicu oleh ajaran Syiah yang menistakan para sahabat dan istri nabi Muhammad.
Menurut ANNAS, konflik antara Syiah dengan Umat Islam telah terjadi di Sampang, Jember, Bondowoso, Bangil, Pasuruan, Probolinggo, Lombok Barat, Pekalongan, Bekasi, Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar, dan Yogyakarta.
Para ulama juga mengeluhkan sikap Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Machasin, yang kerap membela ajaran Syiah.
“Untuk itu, kami di Komisi VIII akan menyampaikan ini kepada Kemenag dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan,” ujar Anggota Komisi VIII, Sodik Mujahid, saat memimpin audiensi dengan para ulama yang hadir dari unsur NU, Muhammadiyah, MUI, Persis, dan lain-lain.
Komisi VIII juga akan menyampaikan keresahan ulama terkait ide revolusi Syiah kepada komisi I yang menangani bidang intelejen.
“(Kami akan meneruskan) ke komisi I terkait intelejen dan komisi luar negeri. Nanti ada rapat gabungan komisi,” ujar Sodik Mujahid ditemani Anggota Fraksi Golkar Deding Ishak, Anggota Fraksi PKB Arzeti Bilbina, dan sejumlah Anggota lainnya dari PDI Perjuangan.
Anggota Fraksi Partai Gerindra ini berharap, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dapat memperkuat peran pembentengan akidah umat dari ajaran sesat. “Ini kuncinya ada di MUI,” tukasnya.
Sementara itu, ANNAS berharap hasil pertemuan ini mampu menciptakan kesadaran pemerintah terhadap konflik yang lebih besar, sebagaimana terjadi di Yaman, Irak, Lebanon, dan Suriah.
“Kami percaya, hasil audiensi kami akan didengar. Kami yakin bahwa bapak ibu adalah wakil rakyat yang nantinya akan melakukan hal-hal yang terbaik terhadap apa yang kami sampaikan,” tutupnya. (rn/Islampos/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: