Insiden pemukulan dan pengeroyokan gerombolan Syiah terhadap Ketua Divisi Penegak Syariah Majelis Az-Zikra, Habib Faisal Salim Al-Kaff sudah terjadi hampir tiga pekan yang lalu, namun trauma yang disebabkan oleh aksi anarkistis para pelaku masih meninggalkan bekas.
Menurut Habib Faisal Salim, insiden pengeroyokan yang dilakukan oleh 38 orang pembela Syiah terjadi di depan anak dan istrinya. Tak pelak, trauma yang cukup mendalam dirasakan oleh Habib Faisal Salim sekeluarga.
Bang Faisal, begitu ia akrab disapa, menceritakan kondisi anaknya yang terguncang ketika ayahnya dibawa ke Polres oleh gerombolan Syiah.
“Ketika waktu di Polres itu saya sempat disamperin (anaknya, red.), waktu itu dia sempet nangis sambil memeluk badan saya. Bi, abi sehat bi? Tanya dia. Jadi sedih lagi nih kalau ngomong nih,” tutur Bang Faisal kepada Kiblat.net dengan suara terbata-bata.
Saat itu, Bang Faisal hanya bisa menjawab singkat, “Abi sehat.”
Ia melanjutkan, dari kelima anaknya, yang mengalami trauma psikis paling parah ialah anak yang paling bungsu.
“Kalau malam suka nangis dia peluk ibunya, yang paling kecil itu yang paling trauma. Bahkan sekolah aja dia nggak mau, ketakutan,” ceritanya kepada Kiblat.net di Jakarta, belum lama ini.
Sementara, kepada istri tercintanya, Habib Faisal terus berupaya untuk menguatkan agar tetap tegar.
“Dia saya kuatkan untuk tetap berani. Karena sebenarnya dia juga agak takut, takut ada orang-orang datang lagi. Tapi saya kasih masukan-masukan agar dia berani,” pungkasnya. (kiblat.net)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Menurut Habib Faisal Salim, insiden pengeroyokan yang dilakukan oleh 38 orang pembela Syiah terjadi di depan anak dan istrinya. Tak pelak, trauma yang cukup mendalam dirasakan oleh Habib Faisal Salim sekeluarga.
Bang Faisal, begitu ia akrab disapa, menceritakan kondisi anaknya yang terguncang ketika ayahnya dibawa ke Polres oleh gerombolan Syiah.
“Ketika waktu di Polres itu saya sempat disamperin (anaknya, red.), waktu itu dia sempet nangis sambil memeluk badan saya. Bi, abi sehat bi? Tanya dia. Jadi sedih lagi nih kalau ngomong nih,” tutur Bang Faisal kepada Kiblat.net dengan suara terbata-bata.
Saat itu, Bang Faisal hanya bisa menjawab singkat, “Abi sehat.”
Ia melanjutkan, dari kelima anaknya, yang mengalami trauma psikis paling parah ialah anak yang paling bungsu.
“Kalau malam suka nangis dia peluk ibunya, yang paling kecil itu yang paling trauma. Bahkan sekolah aja dia nggak mau, ketakutan,” ceritanya kepada Kiblat.net di Jakarta, belum lama ini.
Sementara, kepada istri tercintanya, Habib Faisal terus berupaya untuk menguatkan agar tetap tegar.
“Dia saya kuatkan untuk tetap berani. Karena sebenarnya dia juga agak takut, takut ada orang-orang datang lagi. Tapi saya kasih masukan-masukan agar dia berani,” pungkasnya. (kiblat.net)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: