Apa yang terjadi pada masa lalu, rupanya terulang pada hari ini.
“Begitu pula kita pada hari ini, banyak persamaan pada masa dulu. Sesama Sunni ribut, gontok-gontokan, susah bersatu, dan banyak hal-hal lain juga,” kata akademisi yang rajin menulis di media-media Islam ini.
Menurutnya, penyelesaian masalah Ahlussunnah pada masa itu adalah membenahi masalah internal, seperti dilakukan oleh para ulama salah satunya oleh Imam Al-Ghazali.
Ustadz Alwi berpendapat, metode ulama ketika itu dalam menghadapi Syiah, dapat ditiru oleh Sunni pada masa kini, tanpa mengabaikan cara-cara lain yang bersifat turunan.
“Inti solusi kita pada hari ini dalam menghadapi Syiah adalah menyelesaikan masalah internal yang ada di tengah Ahlussunnah,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan, pertarungan Ahlussunnah dengan Syiah pada masa kekhalifahan Abbasiyah dan masa kini merupakan pertarungan yang sangat panjang. Konflik tersebut, tidak diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun atau sepuluh tahun ke depan.
“Ketika Fathimiyah kuat dari awal abad 11 H sampai akhir abad itu, Baru mulai akhir abad ke-11 H baru ada solusi serius menghadapi Syiah, setelah satu abad baru dilakukan,” ucapnya
Dalam menghadapi Syiah, senjata utama yang digunakan Ahlussunnah pada masa Imam Ghazali hingga era Shalahudin Al-Ayubbi dengan pembenahan ilmu.
“Senjata utama yang mereka gunakan ketika itu adalah madrasah, selain menggabungkan pemimpin yang adil dan kesalehan, pelan-pelan dengan dakwah mengubah masyarakat oleh Nuruddin Zanki yang terkenal kesalehan dan keadilannya,” pungkasnya. (kiblat.net)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: