Syiahindonesia.com - Agaknya belang sesat dari agama Syiah makin terlihat jelas. Baru-baru ini pemerintah Iran menghentikan semua perjalanan umrah ke Arab Saudi pada Senin (13/4), sebagaimana dilaporkan dari stasiun televisi negara tersebut.
Logika publik yang Iran pakai menyoal larangan warganya untuk berkunjung ke Saudi ini beragam. Diantaranya Iran beralasan bahwa ada 2 orang warganya mengalami tindakan asusila di Negeri Saudi sehingga secara resmi warganya dilarang untuk berziarah ke Saudi. Selain itu, Iran juga ngeles bahwa antara pihak pemerintahan Saudi dan Iran sedang terjadi ketegangan pasca serangan Arab Saudi kepada Syiah Houthi di Yaman, sebagaimana dilansir ROL (13/4/15)
Ngakunya Muslim tapi melarang untuk beribadah?
Umrah adalah salah satu ibadah yang paling mulia dan juga sebagai sarana pendekatan diri kepada Allah SWT yang paling afdhal. Dengannya, Allah swt mengangkat derajat hamba-hambanya, dan Rasulullah SAW telah menganjurkannya dengna ucapan dan perbuatan beliau. Maka sangat tidak masuk akal adanya kasus asusila di Saudi yang melibatkan dua warga iran itu menjadi alasan pelarangan Umrah kalau Iran masih mengakui Syiah adalah bagian dari agama Islam. Apakah pemerintah Iran menentang firman Allah swt? Ataukah mereka menolak sabda Nabi saw?
Allah swt berfirman:
وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ ٠
Artinya: “Sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. " (Surat al-Baqarah 2:196)
Rasulullah saw juga bersabda:
قُلْتُ يَا رَسُوْلُ اﷲِ ׃هَلْ عَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ ؟ قَالَ׃ نَعَمْ ׃ جِهَادٌ لاَ قِتَالَ فِيْهِ ׃ الْحَجَّ وَالْعُمْرَةُ ٠
Artinya: "Pernah aku bertanya: "Ya Rasul Allah, apakah kaum wanita wajib melakukan perjuangan?" "Ya", jawab Rasul, "perjuangan tanpa perang, yaitu melakukan haji dan umrah." (diriwayatkan oleh Ibnu Majah, al-Baihaqi dan lainnya dengan isnad-isnad shahih, dari 'Aisyah RA)
Haji ke Karbala Lebih Mulia Daripada Haji Ke Mekkah
Sejatinya, alasan keyakinan bahwa karbala lebih mulia ketimbang Mekkah al-Mukarramah adalah alasan tepat mengapa Iran melarang warganya untuk Umrah ke Mekkah. Hal ini karena dalam ajaran Syiah yang merupakan agama mayoritas di Iran, mengajarkan bahwa berhaji/umrah ke Karbala itu lebih mulia daripada haji/umrah ke Baitullah.
Dalam sebuah riwayat Syiah disebutkan:
“Sesungguhnya menziarahi kuburan Husain setara dengan 20 kali haji. Dan lebih utama dari 20 kali umrah.” (Furu’ al-Kafi: 1/324, Tsawab al-A’mal, Ibn Babawaih: 52, Tahdzib al-Ahkam, Al-Thusi: 2/16, Kamil al-Ziyaarat: 161, Wasa’il al-Syi’ah, al-Hurr al-‘Amili: 10/348)
Maka alasan terjadinya tindakan asusila ini sebenarnya bukan alasan inti pelarangan Umrah bagi warga Iran, karena hakikatnya mereka tidak memandang Mekkah al-Mukarramah sebagai tanah suci sebagaimana Nabi sabdakan. Sedang Saudi adalah Negara yang berbadan hukum, pastilah kasus asusila ini bisa ditindaklanjuti oleh hukum di Negara tersebut.
Ini menunjukan bahwa Iran yang mayoritas beragama Syiah ini tidak mau mengakui syari'at yang Rasulullah bawa, mereka menolak al-Quran dan al-Hadits. Dengan demikian, inilah bukti bahwa Syiah adalah bukan Islam. (nisyi/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Logika publik yang Iran pakai menyoal larangan warganya untuk berkunjung ke Saudi ini beragam. Diantaranya Iran beralasan bahwa ada 2 orang warganya mengalami tindakan asusila di Negeri Saudi sehingga secara resmi warganya dilarang untuk berziarah ke Saudi. Selain itu, Iran juga ngeles bahwa antara pihak pemerintahan Saudi dan Iran sedang terjadi ketegangan pasca serangan Arab Saudi kepada Syiah Houthi di Yaman, sebagaimana dilansir ROL (13/4/15)
Ngakunya Muslim tapi melarang untuk beribadah?
Umrah adalah salah satu ibadah yang paling mulia dan juga sebagai sarana pendekatan diri kepada Allah SWT yang paling afdhal. Dengannya, Allah swt mengangkat derajat hamba-hambanya, dan Rasulullah SAW telah menganjurkannya dengna ucapan dan perbuatan beliau. Maka sangat tidak masuk akal adanya kasus asusila di Saudi yang melibatkan dua warga iran itu menjadi alasan pelarangan Umrah kalau Iran masih mengakui Syiah adalah bagian dari agama Islam. Apakah pemerintah Iran menentang firman Allah swt? Ataukah mereka menolak sabda Nabi saw?
Allah swt berfirman:
وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ ٠
Artinya: “Sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. " (Surat al-Baqarah 2:196)
Rasulullah saw juga bersabda:
قُلْتُ يَا رَسُوْلُ اﷲِ ׃هَلْ عَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ ؟ قَالَ׃ نَعَمْ ׃ جِهَادٌ لاَ قِتَالَ فِيْهِ ׃ الْحَجَّ وَالْعُمْرَةُ ٠
Artinya: "Pernah aku bertanya: "Ya Rasul Allah, apakah kaum wanita wajib melakukan perjuangan?" "Ya", jawab Rasul, "perjuangan tanpa perang, yaitu melakukan haji dan umrah." (diriwayatkan oleh Ibnu Majah, al-Baihaqi dan lainnya dengan isnad-isnad shahih, dari 'Aisyah RA)
Haji ke Karbala Lebih Mulia Daripada Haji Ke Mekkah
Sejatinya, alasan keyakinan bahwa karbala lebih mulia ketimbang Mekkah al-Mukarramah adalah alasan tepat mengapa Iran melarang warganya untuk Umrah ke Mekkah. Hal ini karena dalam ajaran Syiah yang merupakan agama mayoritas di Iran, mengajarkan bahwa berhaji/umrah ke Karbala itu lebih mulia daripada haji/umrah ke Baitullah.
Dalam sebuah riwayat Syiah disebutkan:
“Sesungguhnya menziarahi kuburan Husain setara dengan 20 kali haji. Dan lebih utama dari 20 kali umrah.” (Furu’ al-Kafi: 1/324, Tsawab al-A’mal, Ibn Babawaih: 52, Tahdzib al-Ahkam, Al-Thusi: 2/16, Kamil al-Ziyaarat: 161, Wasa’il al-Syi’ah, al-Hurr al-‘Amili: 10/348)
Maka alasan terjadinya tindakan asusila ini sebenarnya bukan alasan inti pelarangan Umrah bagi warga Iran, karena hakikatnya mereka tidak memandang Mekkah al-Mukarramah sebagai tanah suci sebagaimana Nabi sabdakan. Sedang Saudi adalah Negara yang berbadan hukum, pastilah kasus asusila ini bisa ditindaklanjuti oleh hukum di Negara tersebut.
Ini menunjukan bahwa Iran yang mayoritas beragama Syiah ini tidak mau mengakui syari'at yang Rasulullah bawa, mereka menolak al-Quran dan al-Hadits. Dengan demikian, inilah bukti bahwa Syiah adalah bukan Islam. (nisyi/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: