Salah seorang yang lantang menyerukan itu adalah Direktur Voice of Palestine, Mujtahid Hashem, yang dikenal sebagai salah satu tokoh syiah di Indonesia.
Dikatakan Mujtahid Hashem dalam orasinya, kawasan Timur Tengah saat ini sedang perang terbuka yang dikomandoi negara Arab dan perang itu adalah upaya Arab Saudi untuk memuluskan agresi militernya di Yaman.
“Oleh karena itu, kami menolak kekerasan mengatasnamakan agama atau apa pun,” ujar Hashem. Dalam peperangan itu, tambahnya, Arab Saudi juga telah menghancurkan Kedutaan Besar Indonesia di Yaman, yang merupakan penghinaan buat Indonesia.
“Go to hell, Arab Saudi,” ujar Hashem.
Unjuk rasa itu membuat kaget warga yang sedang berada di sekitar Gedung Merdeka, Bandung. Karena, unjuk rasa dilakukan secara tiba-tiba samping gedung yang menjadi tempat berlangsungnya 60 Tahun Konferensi Asia Afrika.
Selain berorasi, para pengunjuk rasa juga membawa spanduk bertuliskan “Save Palestina, Save Yemen”.
“Usir Kedutaan Saudi Arabia dari Indonesia. Pengeboman Keduataa besar Indonesia di Yaman adalah sebuah penghinaan,” teriak Hadi Joban, yang merupakan staf Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Universalia (YLBHU), yang selama ini menjadi pendamping pengikut Syi’ah di Sampang, Madura, Jawa Timur.
Terkait Voice of Palestine, menurut situs lppimakassar.com, adalah organisasi milik syiah di Indonesia yang paling vokal menyuarakan solidaritas untuk Palestina. (Wawan/Pur/pribuminews/voa-islam.com/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: