Syiahindonesia.com - Lagu Ya Thoybah yang dinyanyikan oleh Haddad Alwi dan pernah booming, ternyata adalah syiar syiah. Bagaimana membuktikan lagu itu syiar Syiah sedangkan di kalangan Sunni (ahlus sunnah) juga ada nasyid atau qasidah Ya Thoybah?
1. Liriknya hanya memuja Ali
Meskipun di kalangan Sunni (ahlus sunnah) juga ada nasyid dengan judul dan nada yang sama, ternyata liriknya berbeda. Setidaknya ada dua versi Ya Thoybah di kalangan sunni. Yang pertama adalah tentang Madinah. Thoybah sendiri merupakan salah satu julukan kota Madinah setelah Rasulullah hijrah, sebelumnya bernama Yatsrib.
Artinya kurang lebih demikian:
Wahai Thoybah, wahai Thoybah,
Penawar kepada yang sabar
Kami merindukanmu
Dan kecintaan telah membawakanku kepadamu
Aku tertinggal ketika kapal berlayar
Mereka berlayar pergi dan tangisanku tidak mengering
Mereka telah membawa pergi jiwa dan ragaku bersama
Wahai Thoybah, engkau cinta dan rindu
Wahai kiblatku (Ka’bah), Rumah Allah, aku bersabar
Mungkin suatu hari akan datang mengunjungimu
Aku tertanya-tanya, adakah aku akan melihat Kaabah
dan merasa kagum dengan keselamatannya
Nabi kami, impian tertinggiku adalah menziarahimu
Sekurang-kurangnya sekali seumur hidupku
dan dekat dengan engkau dalam menjalankan ibadahku
untuk memuji Tuhanku dan membaca Qur’an
Wahai Madinah, betapa beruntungnya engkau
dengan kedatangan bintang petunjuk itu
Izinkan aku berlindung di sisimu
Benarlah, cahayamu telah membuatku kagum
Sedangkan lagu Ya Thoybah yang dibawakan oleh Haddad Alwi persis dengan lagu Ya Thoybah versi Syiah ini:
2. Menghilangkan Abu Bakar, Umar dan Ustman
Sebenarnya ada pula versi qasidah Ya Thoybah yang populer di kalangan Sunni terutama pesantren-pesantren Nahdlatul Ulama. Bedanya, pada qasidah tersebut, setelah memuji Rasulullah kemudian memuji Abu Bakar, Umar dan Utsman. Sedangkan lagu Ya Thoybah versi Haddad Alwi meniadakan penyebutan Abu Bakar, Umar dan Utsman.
3. Ada batu karbala di video klip
Dalam video klip lagu Ya Thoybah versi Haddad Alwi terdapat syiar Syiah berupa menempatkan batu karbala di tempat sujud. Hal ini bisa dilihat pada menit ke 2:49. Ketika anak-anak shalat berjama’ah, tampak lempengan batu karbala di tempat sujud.
Salah satu doktrin Syiah mengatakan ketika sujud, kepala harus menempel ke tanah (turab) dan tanah yang paling mulia adalah tanah karbala karena di sana ada darah Hasan dan Husein.
Coba amati video ini pada menit ke 2:49
4. Lagu Haddad Alwi tak pernah menyebut Abu Bakar, Umar dan Utsman
Coba amati seluruh lagu Haddad Alwi, tidak satu pun yang menyebut dan memulikan Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Padahal mereka juga sahabat seperti Ali bin Abu Thalib. Padahal Abu Bakar dan Umar bin Khattab adalah mertua Rasulullah dan Utsman adalah menantu Rasulullah seperti halnya Ali bin Abu Thalib.
Seperti diketahui, di antara ciri Syiah adalah memuja Ali bin Abi Thalib (bahkan yang ekstrem sampai menganggapnya sebagai Nabi yang benar) sekaligus mencela Abu Bakar, Umar dan Utsman. Tidak pernah Syiah memuliakan Abu Bakar, Umar dan Utsman kecuali dalam kondisi terpaksa berdusta (taqiyah). [Webmuslimah.com/syiahindonesia.com]
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: