Syiahindonesia.com - Haidar Bagir yang dikenal sebagai salah seorang pentolan Syiah di Indonesia (baca: Haidar Bagir Mengakui Dirinya Syiah) mengatakan akan bekerjasama dengan Muhammadiyah di bidang media penerbitan.
Haidar Bagir menyatakan akan menerbitkan karya para sarjana dan pemikir Muhammadiyah di perusahaan media penerbitan miliknya.
“Kami siap bekerjasama dengan Muhammadiyah untuk menerbitkan karya para sarjana dan pemikir Muhammadiyah tentang apa pun. Kami siap menerbitkan dua bulan satu buku. Bisa dirancang setap tahun sedikitnya enam buku yang dipandang penting, setiap dua bulan buku seperti ini terbit,” kata Pimpinan Penerbit Mizan ini dalam sambutannya di acara launching buku “Fikih Kebinekaan” yang dirilis Maarif Institute di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng, Jakarta, Kamis (20/8) malam.
Buku “Fikih Kebinekaan” yang dilaunching Maarif Institute itu diterbitkan oleh Mizan. Kerja sama ini, kata Haidar, tidak hanya akan dilakukan dengan Muhammadiyah,tetapi juga menggandeng ormas Islam NU. Hal ini dinilainya sebagai usaha melawan penyebaran pemikiran kelompok yang dia anggap “intoleran”.
“Agar kita bisa menyaingi militansi luar biasa yang sekarang ditampilkan oleh kelompok ‘anti kebinekaan’ dan ‘anti toleransi’,” ungkapnya.
Haidar menegaskan, langkah ini tidak dinilai sebagai kebaikan Mizan kepada Muhammadiyah. Namun sebaliknya, Mizan meminta agar program ini bisa dijalankan bersama. (EZ/salam-online)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Haidar Bagir menyatakan akan menerbitkan karya para sarjana dan pemikir Muhammadiyah di perusahaan media penerbitan miliknya.
“Kami siap bekerjasama dengan Muhammadiyah untuk menerbitkan karya para sarjana dan pemikir Muhammadiyah tentang apa pun. Kami siap menerbitkan dua bulan satu buku. Bisa dirancang setap tahun sedikitnya enam buku yang dipandang penting, setiap dua bulan buku seperti ini terbit,” kata Pimpinan Penerbit Mizan ini dalam sambutannya di acara launching buku “Fikih Kebinekaan” yang dirilis Maarif Institute di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng, Jakarta, Kamis (20/8) malam.
Buku “Fikih Kebinekaan” yang dilaunching Maarif Institute itu diterbitkan oleh Mizan. Kerja sama ini, kata Haidar, tidak hanya akan dilakukan dengan Muhammadiyah,tetapi juga menggandeng ormas Islam NU. Hal ini dinilainya sebagai usaha melawan penyebaran pemikiran kelompok yang dia anggap “intoleran”.
“Agar kita bisa menyaingi militansi luar biasa yang sekarang ditampilkan oleh kelompok ‘anti kebinekaan’ dan ‘anti toleransi’,” ungkapnya.
Haidar menegaskan, langkah ini tidak dinilai sebagai kebaikan Mizan kepada Muhammadiyah. Namun sebaliknya, Mizan meminta agar program ini bisa dijalankan bersama. (EZ/salam-online)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: