Vladimir Putin dan Bashar Al Assar dengan istri masing-masing |
Seperti dikutip Al-Arabiya, Senin (05/10), sejumlah pengamat menilai, seruan itu akan berdampak ke Saudi, Negara Teluk, dan pemuda Muslim melawan pasukan Rusia. Hal ini pun mengingatkan pertempuran antara Afghanistan dan Soviet.
Mereka juga mendesak agar oposisi Suriah menyatukan barisan dan meminta yang mampu untuk bertempur dan tidak meninggalkan negara itu.
Rusia telah secara resmi terlibat aktif dalam perang Suriah sejak Rabu pekan lalu. Mereka mengaku, melancarkan serangan ke kelompok ISIS kendati tak menampik telah menyasar kelompok perlawanan lain yang telah masuk dalam daftar target.
Pernyataan akademisi dan ulama Saudi itu disampaikan setelah Kementerian Dalam Negeri Saudi mengepung sebuah rumah yang membuat bom di area pemukiman di Riyadh. Belakangan, diketahui rumah itu milik seorang pria asal Suriah.
Pada 2014 Raja Abdullah mengeluarkan dekrit Kerajaan Saudi. Dalam dekrit tersebut ditegaskan, warga Saudi yang
terlibat konflik di luar kerajaan terancam hukuman tiga hingga 20 tahun penjara. (suara-islam.com/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: