Sejumlah massa umat Islam menolak kedatangan Dubes Iran di IAIN Surakarta |
Setidaknya, saat ini Iran Corner telah berdiri di UIN Jakarta, UIN Bandung, UIN Malang, UIN Riau, STAIN Pekalongan dan kampus-kampus berbasis Islam lainnya.
Menurut Ustadz Farid Ahmad Okbah, MA, salah seorang pemerhati ajaran Syiah, hal itu disebabkan karena perguruan tinggi negeri Islam cenderung permisif dan liberal terhadap paham Syiah. Di sisi lain, hal ini menunjukkan agresifitas dari pihak Iran.
“Jadi, kedutaan Iran itu begitu agresif di dalam mengupayakan untuk membuka Iranian Corner di perguruan tinggi yang ada, terutama di UIN-UIN itu untuk menyebarkan pengaruhnya. Berbeda dengan negeri-negeri Arab lain yang tidak punya semangat itu. [Ini] menunjukkan betapa agresifitas pihak Iran dan Syiah itu di dalam menyebarkan ajarannya di tengah-tengah umat Islam, terutama di kalangan perguruan tinggi,” ujar Ustadz Farid kepada wartawan Kiblat.net pada Kamis, (22/05).
Sebab, para mahasiswa itu masih dalam pola pencarian intelektual. Dan hal itu saat mereka (para mahasiswa tersebut, red) dipengaruhi melalui Iran Corner, lanjut Direktur Ma’had Al-Islam Jakarta ini.
Solo Ditarget Iran?
Tokoh Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini juga berpandangan bahwa Kota Solo memang menjadi salah satu target utama penyebaran ajaran Syiah dari Iran.
“Sebenarnya Solo ini bisa menjadi ukuran di Indonesia. Solo dari sisi kekuatan umat Islam cukup menjadi perhatian nasional, bahkan dunia. kalau mereka (syiah Iran, red) berhasil di Solo, maka itu artinya di tempat lain akan mudah,” tegas Ustadz Farid.
“Kalau mereka tidak berhasil di Solo, berarti kemungkinan di tempat lain ya fifty-fifty. Ukurannya adalah Solo. Makanya, umat Islam di Solo harus senantiasa solid, agar setiap kali ada upaya untuk mengarahkan kepada penyimpangan agama Islam, maka kawan-kawan di Solo, harus mampu untuk menangkalnya,” tegasnya. (kiblat.net/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: