Syiahindonesia.com - Kepolisian Kenya pada Sabtu, (28/11) mengatakan bahwa mereka menggagalkan serangan besar di ibukota Nairobi setelah menangkap dua tersangka kelompok teroris Syiah.
Inspektur Jenderal Polisi Yusuf Boinett mengatakan bahwa mereka telah menangkap Abubakar Shadiq (69) dan Yassin Juma (25), keduanya dituduh merencanakan serangan di sekolah Kenya dan orang asing di negara itu.
Boinett mengatakan bahwa keduanya telah mengaku pada polisi dari siapa dan di mana mereka menargetkan penyerangannya.
“Kedua orang itu telah membuat sejumlah perjalanan ke Iran; ada yang menangani mereka di sana dan mereka telah diberi target dan uang dan diarahkan pada sasaran untuk kasus serangan di masa depan,” kata Boinett kepada wartawan.
“Kami menyadari bahwa dua perjalanan ke Iran bulan lalu di mana mereka bertemu handler dan diberi target yang tepat, dengan sebagian besar nya adalah sekolah Kenya,” tambahnya.
Boinett menjelaskan Sadiq adalah tokoh senior yang dihormati dalam komunitas Syiah yang berbasis di Nairobi. Ia mengklaim bahwa Abubakar telah mengaku meradikalisasi pemuda Syiah di ibukota Kenya.
Boinett menambahkan bahwa keduanya sedang diselidiki secara rahasia oleh polisi; ia menggambarkan Juma sebagai mahasiswa yang telah diradikalisasi oleh Abubakar.
Boinett mengucapkan terima kasih kepada komunitas Muslim lokal untuk membantu penyelidikan yang menyebabkan penangkapan keduanya.
“Kami menyerukan kepada orang-orang Kenya untuk tetap waspada dan terus bekerja sama dengan kami karena kami bekerja untuk mempertahankan dan melindungi negara kita,” katanya.
Dia mengatakan bahwa mobil berplat diplomatik PBB telah dicuri awal pekan ini dan dapat digunakan untuk melakukan serangan teror.
Pada tanggal 20 November, orang-orang bersenjata menggunakan kendaraan berdiplomatik curian untuk menyerang sebuah hotel di ibukota Mali. (kiblat.net/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Inspektur Jenderal Polisi Yusuf Boinett mengatakan bahwa mereka telah menangkap Abubakar Shadiq (69) dan Yassin Juma (25), keduanya dituduh merencanakan serangan di sekolah Kenya dan orang asing di negara itu.
Boinett mengatakan bahwa keduanya telah mengaku pada polisi dari siapa dan di mana mereka menargetkan penyerangannya.
“Kedua orang itu telah membuat sejumlah perjalanan ke Iran; ada yang menangani mereka di sana dan mereka telah diberi target dan uang dan diarahkan pada sasaran untuk kasus serangan di masa depan,” kata Boinett kepada wartawan.
“Kami menyadari bahwa dua perjalanan ke Iran bulan lalu di mana mereka bertemu handler dan diberi target yang tepat, dengan sebagian besar nya adalah sekolah Kenya,” tambahnya.
Boinett menjelaskan Sadiq adalah tokoh senior yang dihormati dalam komunitas Syiah yang berbasis di Nairobi. Ia mengklaim bahwa Abubakar telah mengaku meradikalisasi pemuda Syiah di ibukota Kenya.
Boinett menambahkan bahwa keduanya sedang diselidiki secara rahasia oleh polisi; ia menggambarkan Juma sebagai mahasiswa yang telah diradikalisasi oleh Abubakar.
Boinett mengucapkan terima kasih kepada komunitas Muslim lokal untuk membantu penyelidikan yang menyebabkan penangkapan keduanya.
“Kami menyerukan kepada orang-orang Kenya untuk tetap waspada dan terus bekerja sama dengan kami karena kami bekerja untuk mempertahankan dan melindungi negara kita,” katanya.
Dia mengatakan bahwa mobil berplat diplomatik PBB telah dicuri awal pekan ini dan dapat digunakan untuk melakukan serangan teror.
Pada tanggal 20 November, orang-orang bersenjata menggunakan kendaraan berdiplomatik curian untuk menyerang sebuah hotel di ibukota Mali. (kiblat.net/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: