Teungku Muhammad al-Husain memaparkan perkembangan Syiah di Aceh dalam kegiatan Mudzakarah Nasional ANNAS, 29 November 2015 |
Ustadz yang memperkenalkan diri dengan nama Teungku Muhammad al-Husain ini mengatakan bahwa Aceh adalah satu diantara daerah target penyebaran Syiah, dan potensi penyebarannya bisa sangat membahayakan bagi Negara Indonesia. Pasalnya, di Aceh masih banyak gerakan-gerakan yang menuju kepada bubarnya NKRI.
Aktivis yang datang bersama rombongan para asatidz dari Aceh ini mengungkapkan bahwa di Aceh masih mudah untuk melakukan lalu lintas senjata. Inilah yang membahayakan, bahwa Syiah mengambil kesempatan untuk merekrut orang-orang pergerakan untuk didoktrin dengan ajaran mereka, karena sebagaimana diketahui bahwa gerakan Syiah di Indonesia ini bukan hanya sekedar gerakan ideologi, melainkan juga gerakan politik, sehingga kudeta Negara bisa saja terjadi di Indonesia melalui orang-orang Syiah di Aceh.
"Sekarang Syiah sangat eksis, giat dan fokus di Aceh. Ini adalah agenda Internasional, maka suatu saat akan ada kemungkinan aceh bisa mudah lepas dari Republik Indonesia melalui tangan Syiah," tuturnya yang mengartikan bahwa referendum yang dulu pernah terjadi di Aceh akan bisa terulang kembali dengan bantuan Syiah. Dengan demikian, Aceh bisa kemungkinan menjadi Negara Syiah.
Penyebaran ajaran sesat Syiah di Aceh ini mudah dilakukan, hal ini karena masih banyak kaum muslimin awam yang belum paham tentang kesesatan ajaran Syiah.
"Syiah selalu ingin kekuasaan, dan di aceh melalui keawamannya tentang syiah, umat islam mudah untuk di ajak." ungkapnya lagi.
Acara Mudzakarah ANNAS yang berlangsung di Masjid Al Fajr, jl. Cijagra Bandung ini juga dihadiri oleh 300 ulama, tokoh masyarakat, Pengurus ANNAS Pusat maupun Daerah baik dari Jawa Barat, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, NTB, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Aceh dan Bali. (nisyi/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: