Illustrasi Mahasiswa; Mahasiswa dan mahasiswi UHAMKA dengan kaos anti PKI di Parade Tauhid Indonesia, Jakarta, Ahad (16/8/2015) |
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebuah acara peringatan kelahiran Fatimah Az-Zahra dibubarkan oleh Barisan Pemuda Islam Riau (BPI-R) bersama aparat kepolisian. Acara yang menghadirkan tokoh Syiah asal Yogyakarta, AM Safwan, itu digelar pada Jum’at (01/04) malam di Gedung Pusgit HMI Jalan Melayu, RW 15 Arengka, Pekanbaru.
Dalam spanduk yang ditemukan di lokasi, acara tersebut diselenggarakan oleh HMI Pekanbaru, Jaringan Aktifis Filsafat Islam (Jakfi) Pekanbaru, Batas Arus, dan Himpunan Mahasiswa Patani Pekanbaru. Belakangan kelompok Mahasiswa Patani Pekanbaru menyampaikan klarifikasi yang membantah keterlibatan mereka.
“Kegiatan yang di Pusgit itu kami tidak ada di situ,” kata Zulkifli dari Mahasiswa Patani Pekanbaru kepada Kiblat.net melalui sambungan telepon, Senin (04/04).
Menurut Zulkifli kader kedua organisasi mahasiswa itu dalam beberapa kesempatan menggelar diskusi bersama. Terkait acara peringatan kelahiran Fatimah Az-Zahra, awalnya HMI Pekanbaru meminta Mahasiswa Patani Pekanbaru untuk mencarikan aula di Universitas Islam Riau (UIR) untuk menggelar acara tersebut.
Pihak Mahasiswa Patani pun bersedia untuk membantu mencarikan aula. “Tapi terkait senimar, yang dibahas di dalamnya kami tidak terlibat,” terang Zulkifli.
Rupanya rencana pelaksanaan acara yang akan di gelar pada tanggal 2 April di kampus UIR itu diketahui oleh pihak rektorat. Rektor UIR kemudian memanggil anggota Mahasiswa Patani. Kapada rektor mereka menyampaikan bahwa hanya membantu mencarikan aula, dan tak mengetahui apa yang akan dibahas dalam acara berbentuk seminar itu.
Dalam kesempatan itu pula rektor UIR memberitahukan bawha pemateri dalam seminar itu adalah tokoh Syiah dari Yogyakarta. “Jadi pihak kampus UIR tidak mengizinkan,” ujarnya.
“Makanya setelah kami tahu bahwasanya pemateri itu orang Syiah makanya kami tolak. Kami pun bubar diri, tidak bergabung,” tandas Zulkifli.
Mahasiswa Patani Pekanbaru pun menyatakan tak tahu menahu perihal pelaksanaan acara di Gedung Pusgit HMI. Terkait nama mereka yang tercantum di spanduk acara, mereka menduga bahwa spanduk itu merupakan spanduk yang awalnya akan digunakan dalam acara di aula Kampus UIR.
Zulkifli menegaskan bahwa pihaknya tak hanya menolak acara yang peringatan kelahiran Fatimah Az-Zahra. Mereka juga menolak paham Syiah. “Kami sangat menolak sama sekali terhadap Syiah,” pungkasnya. (kiblat)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: