antiliberalnews |
Untuk memulihkan kekuatan militer, Assad terpaksa harus merekrut milisi Syiah dari luar negeri untuk menutupi kehilangan pasukannya dan mendapat bantuan yang kuat untuk pasukannya, beberapa laporan menunjukkan bahwa jumlah milisi Syiah asing di Suriah sekitar 40.000, mereka datang dari seluruh dunia, tapi para milisi tersebut sebagian besar direkrut dari Libanon dan Irak dengan beberapa lainnya dari Azerbaijan, Afghanistan, Pakistan dan Yaman. Mereka termotivasi isu agama dan politik untuk datang ke Suriah untuk mempertahankan rezim sesama Syiah Bashar Assad dan tempat-tempat suci kaum mereka di Suriah. Semua milisi asing Syiah didukung oleh Iran dan Garda Revolusi Iran yang membayar dan melatih mereka secara teratur di Suriah.
Petugas Garda Revolusi Iran Mohammad Eskandari yang baru-baru ini ditangkap dan dieksekusi oleh pejuang Islam Jabhah Nushrah menyatakan bahwa Republik Syiah Iran telah menjadi mendukung militer rezim sesama Syiah Suriah dengan mengirimkan senjata dan milisi Syiah, di mana ia mengatakan bahwa Garda Revolusi Iran telah membentuk dan melatih 42 Brigade dan 138 Batalyon dalam menghadapi “musuh” di Suriah dan untuk membela rezim Assad.
Banyak milisi Syiah menggunakan slogan-slogan khas Syiah seperti “Ya li Tharati Hussein” yang berarti “balas dendam untuk Hussein” dan “Zainab la Tusba Marratayn” yang berarti “Zainab, Anda tidak akan ditahan dua kali”. Hal itu menunjukkan keyakinan mereka terlibat konflik saat ini adalah secara bersamaan untuk mempertahankan situs suci Syiah dan upaya membalas dendam pada Suriah dan kaum Muslimin untuk peran mereka dalam pembantaian di Karbala, yang terjadi sekitar 1.400 tahun yang lalu.
Rekrutmen
Republik Syiah Iran telah mengadakan perekrutan sektarian untuk pengikut Syiah di seluruh dunia untuk melawan rakyat Muslim Suriah dan mendukung rezim sesama Syiah Assad. Para milisi yang baru direkrut menjalani kursus pelatihan militer yang cepat dan intensif, dengan senjata yang telah disediakan di kamp-kamp pelatihan di bawah pengawasan Garda Revolusi Iran dan dengan partisipasi pejabat Suriah dari pasukan elit rezim Assad.
Kadang para milisi tersebut pergi ke Iran di mana mereka mendaftarkan diri pada kursus pelatihan 45 hari untuk mengkhususkan diri dalam menggunakan senjata seperti AK-47, RPG-7, Penembak jitu Dragonov dan senapan mesin RPK. Setelah selesai kursus, mereka akan dikirim untuk bergabung dengan brigade di Suriah.
Kamp-kamp pelatihan banyak yang berada di wilayah negara yang berbeda, di Suriah mereka memiliki kamp pelatihan Yarfour di Pedesaan Damaskus, kamp pelatihan Sayyidah Zainab di Damaskus dan kamp pelatihan Zahra di Aleppo. Di Libanon, mereka melatih di dalam kamp-kamp pelatihan Hizbullat di selatan negara tersebut dan di Irak mereka melatih di kamp-kamp pelatihan militer di Baghdad. Selain kamp pelatihan Garda Revolusi Iran, semua kamp pelatihan ini digunakan untuk menyiapkan para milisi Syiah sebelum mengirim mereka ke Suriah.
Masuk ke Suriah
Mereka masuk ke Suriah dari gerbang perbatasan atau dari bandara internasional dan tentunya di bawah pengawasan langsung dari dinas intelijen Suriah. Beberapa dari mereka masuk dalam kelompok dan beberapa secara individu tapi semua masuk ke Suriah dengan status sebagai peziarah atau pengunjung ke tempat-tempat suci Syiah untuk menutupi diri dari media dan publik.
Rezim Assad Membayar Gaji
Rezim Assad menjamin penyediaan pasokan ke tentara dan milisi asing, termasuk membayar gaji untuk sebagian besar dari mereka dan sisa dari mereka dibayar oleh rezim sesama Syiah Iran dan Irak. Kisaran gaji adalah antara $ 500 – $ 2500 tergantung tempat mereka ditugaskan dan kekuatan milisi yang mereka miliki. Para milisi ini tidak hanya mendapatkan gaji mereka dari rezim Assad, mereka juga mendapatkan uang tambahan saat terlibat dalam penjarahan dan perampokan bersenjata di depan umum termasuk merampok di rumah sipil dan menghentikan warga di pos pemeriksaan dan meminta suap agar warga diijinkan lewat.
Mayor Jenderal Qassem Suleimani Memimpin Operasi di Lapangan
Kehadiran milisi ini tersebar di berbagai wilayah Suriah, dan mereka bergerak dari satu tempat ke tempat lain seperti yang diperintahkan, mereka terorganisir dan mereka bekerja tanpa kerja sama dengan milisi lain tetapi mereka semua mendapatkan perintah dari satu komando operasi militer yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Qassem Suleimani dan perwira Iran dengan bantuan dari perwira Suriah dari layanan militer dan intelijen Suriah.
Korps Garda Revolusi Iran
Garda Revolusi Iran atau kadang-kadang disebut sebagai Hizbullat Iran, dibentuk pada 1979 ketika Khomeini mendirikan Republik Syiah Iran. Ayatollat Ruhollat Khomeini adalah pendiri Korps Garda Revolusi Iran yang digunakan untuk melindungi revolusi, membela Republik Syiah Iran dan untuk membantu para pendeta Syiah yang berkuasa dalam penegakan rezim baru dan “moralitas” di masyarakat Iran.
Garda Revolusi Iran berpartisipasi bersama rezim Assad dari awal, dalam penindasan terhadap revolusi Suriah pada tahun 2011, dengan mengirimkan komandan militer dan tidak menunda pengiriman anggotanya untuk berjuang bersama jajaran rezim Assad ditambah memberikan pelatihan dan membentuk brigade terdiri dari milisi Syiah asing untuk membantu Angkatan Bersenjata rezim Syiah Nusyairiyah Suriah memerangi pejuang Muslim di Suriah. Ada sekitar 1,500-3,000 kantor Garda Revolusi Iran yang aktif di seluruh Suriah, tugas utama mereka adalah untuk mengumpulkan intelijen dan mengelola logistik bagi rezim Assad serta membantu melatih tentara lokal dan mengelola rute pasokan senjata dan uang ke negara tetangga Libanon.
Pasukan Quds Iran
Pasukan Quds / Yerusalem Force adalah unit pasukan khusus dari Garda Revolusi Iran, milisi Iran terlatih dan bersenjata ini dipimpin oleh Mayor Jenderal Qassem Suleimani. Tanggung jawab kelompok ini adalah untuk menjamin keamanan Bashar Assad dan keluarganya dan menyertai kemanapun dia tinggal dan pergi, mereka memakai pakaian sipil dan dilengkapi dengan senjata api kecil dan jumlah mereka di Suriah ada sekitar 1.200 orang.
Hizbullat
Hizbullat adalah kelompok milisi dan partai politik Syiah di Libanon yang terbentuk ketika “Israel” menginvasi Libanon pada tahun 1982. Sekarang Hizbullat dipimpin oleh Hassan Nasrallat yang mengirimkan lebih dari 8.000 milisi ke Suriah untuk mempertahankan rezim Assad dan untuk memerangi pejuang Muslim di sana. Mereka dilaporkan telah melakukan banyak pembantaian terhadap warga sipil Muslim di seluruh Suriah. Kekuatan inti Hizbullat terletak pada pemimpin militer milisi ini dan lokasi geografis di mana Libanon dekat Suriah, yang membuat mereka dapat mendukung para milisi mereka di Suriah dengan bantuan logistik dan senjata secara teratur.
Liwa Abu Fadl Al Abbas
Liwa Abu Fadl Al Abbas / Brigade Abu Fadl Al Abbas adalah kelompok milisi Syiah Suriah yang dibentuk pada tahun 2012 untuk melindungi kuil Zaynab Sayyidah yang terletak di Damaskus. Ini adalah salah satu kelompok milisi Syiah pertama dan terbesar di Suriah. Kebanyakan pejuangnya adalah Syiah Irak, Suriah (dari Nubul dan Zahra) dan Libanon, mereka semua bergabung dengan brigade dengan dalih membela kuil Sayyidah Zainab yang merupakan situs suci bagi kaum Syiah. Perannya adalah lebih cenderung defensif daripada ofensif, mereka terlibat dalam pertempuran berkolaborasi dengan Tentara rezim Assad. Brigade ini terdiri dari 10.000 milisi (7.000 warga Irak) yang dipimpin oleh warga Irak, Abu Hajir dan warga Suriah, Abu Ajib.
Liwa Dhu Al Fiqar
Liwa Dhu Al Fiqar / Brigade Dhu Al Fiqar adalah kelompok milisi Syiah Irak yang dibentuk pada 2013 dan alasan pendiriannya adalah karena perpecahan yang terjadi antara sesama milisi Syiah di Liwa Abu Fadl Al Abbas karena masalah keuangan dan kepemimpinan yang meletus menjadi bentrokan di antara mereka. Begitu banyak milisi Syiah Irak yang dipimpin oleh warga Irak, Abu Shahid Al Jabouri, yang telah meninggalkan Liwa Abu Fadl Al Abbas dan membentuk brigade baru dengan nama Liwa Dhu Al Fiqar yang telah terlibat dalam banyak pertempuran di Damaskus dan di sekitarnya. Brigade ini memiliki sekitar 1.000 milisi.
Liwa Fatimiyoun
Liwa Fatimiyoun / Brigade Fatimiyoun adalah milisi Syiah Afghanistan yang dibentuk pada tahun 2014 oleh Garda Revolusi Iran untuk melawan pejuang Islam Suriah. Mereka telah berpartisipasi dalam banyak pertempuran di provinsi Daraa, Idlib dan Aleppo bersama Tentara rezim Assad dan milisi sekubu lainnya. Karena mereka selalu dikerahkan di garis depan, kelompok ini menderita jumlah korban jiwa paling banyak, pers Iran melaporkan bahwa Liwa Fatimiyoun telah kehilangan sekitar 900 milisi, termasuk angka yang sangat besar untuk sebuah kelompok kecil. Liwa Fatimiyoun memiliki sekitar 3.500 pejuang dan mereka dipimpin oleh Alireza Tavassoli dibawah kendali dan perintah perwira Iran. Para milisi Syiah Afghanistan Persia dikirim dari Iran, mereka adalah populasi pengungsi Hazara dimana sekitar setengah juta pengungsi Hazara hidup dalam kondisi ekonomi yang buruk. Mereka direkrut oleh Garda Revolusi yang menjanjikan mereka gaji $ 500 setiap bulan dan ijin menjadi warga negara tetap Iran.
Kata’ib Hizbullat (Harakat Nujabaa)
Kata’ib Hizbullat / Brigade Hizbullat adalah kelompok milisi Syiah Irak yang dibentuk pada tahun 2003 sebelum invasi AS ke negara itu. Kata’ib Hizbullat dan Hizbullat Libanon sama dalam hal ideologi, sistematika dan militer, tetapi merupakan kelompok milisi yang independen. Kelompok ini didirikan oleh seorang pendeta Syiah radikal Wathiq Al Battat yang berbaiat pada Wilayat Al Faqih (“ahli fikih” Syiah) dan marja dari pendeta tertinggi Iran Ali Khamenei. Kata’ib Hizbullat telah mengirim tiga brigade ke Suriah yaitu Al Hamd, Hassan Mujtaba dan Ammar Ibn Yasser di bawah kepemimpinan Sheikh Akram Al-Kaabi dan para milisinya diperkirakan sekitar 1.500 orang.
Brigade Haidar Al Karar (Asa’ib Ahl Al Haq)
Brigade Haidar Al Karar adalah kelompok milisi Syiah Irak di Suriah yang dipimpin oleh Haji Mahdi. Termasuk dalam jajarannya adalah para penembak jitu paling terampil di antara semua kelompok milisi Syiah di Suriah dan mereka kebanyakan aktif di sekitar Aleppo jumlah mereka diperkirakan sekitar 800 milisi.
Liwa Saada
Liwa Saada atau Brigade Saada adalah kelompok milisi Syiah Yaman milik Houthi, mereka milisi terlatih dan berpengalaman karena mereka memiliki banyak pengalaman bertempur melawan Angkatan Darat Yaman dan Salafi di Yaman. Mereka aktif di sekitar Damaskus dan sekitarnya dengan jumlah 750 milisi. Mereka terlibat dalam pertempuran membantu Tentara rezim sesama Syiah Suriah dan milisi Liwa Abu Fadl Al Abbas.
Organisasi Badr
Organisasi Badr adalah kelompok milisi dan partai politik Syiah Irak, yang terdiri dari warga Syiah Irak dan Iran yang dilatih untuk melakukan pembunuhan, penculikan dan pertempuran jalanan. Kelompok milisi ini hanya aktif di Damaskus dan sekitarnya di mana mereka mengelola rumah sakit sehingga mereka dapat mengobati milisi Syiah lainnya dari brigade yang berbeda. Kelompok ini memiliki sekitar 1.500 milisi.
Sarriya Al Talia Al Khurasani
Sarriya Al Talia Al Khurasani atau Unit Garda Depan dari Khurasani adalah sebuah kelompok milisi Syiah Irak yang diciptakan oleh Pasukan Quds Iran, tujuan dari unit ini adalah untuk melindungi bandara internasional Damaskus dan kelompok ini memiliki sekitar 600 milisi yang dipimpin oleh Sayed Ali Al Yasseri.
Faylak Wa’ad Al Sadiq
Faylak Wa’ad Al Sadiq / Pasukan Janji Penuh Kebenaran adalah kelompok milisi Syiah Irak yang terdiri dari pengikut Syiah Irak dan Suriah asal Idlib, milisi ini dioperasikan di Aleppo terutama di dekat markas Intelijen rezim Assad dan penjara pusat Aleppo untuk mendukung angkatan bersenjata rezim sesama Syiah Suriah di sebagian pertempuran. Jumlah mereka diperkirakan sekitar 1.000 milisi.
Liwa Assadu Allahi Ghalib
Liwa Assadu Allahi Ghalib atau Brigade Singa Penuh Kemenangan Tuhan adalah milisi Syiah Irak yang terdiri dari anggota SWAT Irak, Mereka dilatih dengan baik dan dilengkapi persenjataan. Mereka dipimpin oleh Abu Fatima Al Mousawi dan jumlah mereka diperkirakan sekitar 500 milisi.
Sumber : Middle East Update dan Syria4rev.blogspot.de
Red : Wijati
Referensi:
Washington institute, Iran’s Afghan Shiite Fighters in Syria (English) :
[http://www.washingtoninstitute.org/policy-analysis/view/irans-afghan-shiite-fighters-in-syria]
Washington Institute, Iran’s foreign legion (English):
[http://www.washingtoninstitute.org/policy-analysis/view/irans-foreign-legion-the-role-of-iraqi-shiite-militias-in-syria]
Guardian, Shia volunteers in Syria (English):
[http://www.theguardian.com/world/2013/jun/04/syria-islamic-sunni-shia-shrines-volunteers]
Guardian, Controlled by Iran, Deadly militia in Syria (English):
[http://www.theguardian.com/world/2014/mar/12/iraq-battle-dead-valley-peace-syria]
Al Monitor, Shiite foreign fighters in Syria (English):
[http://www.al-monitor.com/pulse/originals/2014/03/qusair-yabroud-shiite-foreign-fighters-syria.html]
Al Monitor, Iraqi Shiites join Syrian war (English):
[http://www.al-monitor.com/pulse/originals/2013/10/iraqi-shiites-join-syrian-war.html]
Telegraph, Iran boosts support to Syria (English):
[http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/middleeast/iran/10654144/Iran-boosts-support-to-Syria.html]
Al Arabiya, Hezbollah sends more fighters to Syria (English):
[http://english.alarabiya.net/en/News/middle-east/2013/05/29/Hezbollah-sends-more-fighters-to-Syria-after-rebels-issue-ultimatum.html]
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: