Presiden Iran Hassan Rouhani |
Menurut Associated Press (AP), Menteri Kebudayaan Iran, Ali Jannati, menyalahkan Arab Saudi yang gagal "menyelesaikan masalah keamanan" dalam diskusi panjang berbulan-bulan antara kedua negara.
Jannati mengatakan dalam komentar yang dilansir AP, "Mereka [Saudi] tidak menerima proposal kami mengenai penerbitan visa atau keamanan dan transportasi para peziarah Iran."
Ketegangan antara dua kekuatan regional tersebut bahkan meningkat tajam tahun lalu, saat terjadi peristiwa yang mengakibatkan kematian jamaah dari berbagai negara pada musim haji kemarin karena ulah jamaah Haji Iran.
Beberapa pejabat Saudi, telah meminta Iran untuk berhenti 'mempolitisasi' kecelakaan ini, namun hubungan diplomatik antara kedua negara benar-benar terputus saat Iran gagal melindungi Kedutaan Saudi di Teheran dari massa yang menyerang dan membakar kedutaan, setelah Riyadh mengeksekusi tokoh Syiah Saudi.
Keputusan Iran menimbulkan pertanyaan karena haji adalah kewajiban agama dan salah satu dari "lima pilar" Islam, setiap Muslim berbadan sehat perlu menunaikan ibadah haji ini setidaknya sekali dalam hidup mereka, dan tidak ada tanda-tanda bahwa Riyadh tidak akan menyambut peziarah dari Iran tahun ini.
Kementerian Haji Saudi merilis sebuah pernyataan pada hari Kamis menekankan pada ketelitian Arab Saudi dalam melayani para tamu Dua Masjid Suci, menambahkan bahwa para pemimpin dan pemerintah Saudi yang "terhormat" akan memberikan layanan kepada jamaah dan pengunjung dari seluruh bangsa.
Kementerian itu juga mengatakan mereka memperluas undangan setiap tahun kepada semua pihak yang bertanggung jawab untuk urusan haji di negara-negara Arab dan mayoritas muslim, juga negara-negara minoritas Muslim, untuk membahas pengaturan dan kebutuhan para peziarah, termasuk Iran.
Pernyataan kementerian menambahkan bahwa pihaknya telah bertemu dan berdiskusi dengan kepala komite urusan haji Iran bulan lalu, mengenai persyaratan dan pengaturan yang diperlukan peziarah Iran dalam melakukan haji tahun ini.
"Tetapi delegasi Iran menolak menandatangani perjanjian untuk menyelesaikan persiapan haji tahun ini ... dan bersikeras dengan tuntutan mereka."
Ia menambahkan bahwa, "Pihak-pihak yang melarang warganya melaksanakan haknya (untuk menunaikan ibadah haji) akan bertanggung jawab atas keputusan mereka di hadapan Allah dan umat muslim seluruh dunia." (jurnalislam)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: