Sebuah rumah sakit hancur di Suriah. (Foto: MEMO) |
“Ada beban berat di kementerian untuk membangun kembali rumah sakit dan mendapatkan cukup obat dan peralatan medis yang sangat dibutuhkan agar siap untuk keadaan darurat di masa depan,” kata Firas Al-Jundi.
Wilayah yang dikuasai pejuang oposisi telah menderita kekurangan yang cukup parah terhadap sumber daya medis, staf rumah sakit, dan spesialis, tambahnya. Staf medis yang bekerja pada siang dan malam untuk sementara di beberapa departemen tidak bekerja sama sekali.
Al-Jundi menyebut nama-nama rumah sakit yang menjadi target rezim Asad, di antaranya rumah sakit The Doctors Without Borders di Idlib, Rumah sakit Al-Atareb di dekat Aleppo, rumah sakit Al-Bayan dan rumah sakit Al-Hikma, dan lain-lain.
Pejabat itu mengatakan bahwa serangan rezim Asad telah menyebabkan masalah dalam memberikan pertolongan pertama kepada siapa saja yang terluka. Dia mencatat bahwa penargetan paramedis dan petugas pemadam kebakaran akan mempersulit bantuan medis. Akibatnya, banyak orang mati sebelum mereka mendapatkan pengobatan di rumah sakit. (fath/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: