foto by: voa-islam |
Para analis mengatakan peluncuran ‘Laskar Pembebasan Syiah Bersatu’ oleh Teheran menandakan bahwa Iran ingin memperluas peran politik dan militernya dalam konflik sektarian di Timur Tengah.
“Menggunakan nama sektarian Syiah sebagai nama laskar baru itu akan meningkatkan ketegangan sektarian di kawasan,” kata Talha Abdulrazaq, peneliti Lembaga Strategi dan Keamanan di Universitas Exeter dari Inggris.
“Iran menunjukkan dirinya sebagai kekuatan regional bahkan imperialis,” tambahnya seperti dilaporkan Voice of America, Selasa (30/8/2016)
Pasukan baru yang diumumkan pada Kamis pekan lalu oleh veteran komandan militer yang memimpin pasukan-pasukan Iran di Suriah, dirancang untuk memerangi negara-negara Arab.
Juga bermaksud untuk merekrut sebanyak-banyaknya Muslim Syiah non Iran dari berbagai tempat di Timur Tengah. Jelas ini akan memperkeruh keadaan.
Dalam wawancara dengan kantor berita Mashregh, Mohammad Ali Falaki, seorang pemimpin pasukan elit Pengawal Revolusi Iran (IRGC) mengatakan, fokus pasukan baru itu akan berpusat di tiga garis depan Yaman, Suriah, dan Irak.
Falaki mengatakan, IRGC sudah memimpin pasukan yang didominasi Suriah yang terdiri dari para pejuang asal Pakistan, Irak, Suriah, dan Lebanon.
“Pasukan dalam laskar ini tidak hanya warga Iran. Di manapun ada pertempuran, kami mengorganisir dan merekrut warga setempat di daerah itu” kata Falaki.
Falaki adalah seorang veteran pekerja Iran-Irak yang telah pensiun, namun ia kemudian kembali memimpin pasukan pimpinan Iran di Suriah.
Dengan membentuk pasukan sektarian, Tehran memaklumatkan perang pada tetangga-tetangganya di kawasan itu.
Terutama negara-negara Arab yang sudah lama bertentangan dengan rezim Iran karena agama dan politik dan mengajarkan ideologinya di seluruh dunia. (Voa Indonesia/Syaf/voa-islam.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: