Syiahindonesia.com - Ribuan pengikut aliran Syiah dari berbagai daerah menghadiri acara Asyura Nasional 1438 H, Syahadah Imam Husain AS dengan tema ‘Kemanusiaan, Keadilan dan Cinta Tanah Air’ di Balai Sudirman, Jl. Dr. Saharjo, Tebet, Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Kegiatan yang dimulai pada pukul 10.00 WIB itu awalnya menyelenggarakan donor darah yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat.
Namun, setelah pukul 11.30 WIB, ribuan pengikut aliran Syiah mulai berdatangangan memasuki aula tempat berlangsungnya kegiatan Asyura Nasional 1438 H tersebut.
Pantauan hidayatullah.com di lokasi, tampak ramai jamaah laki-laki, wanita maupun anak-anak yang mayoritas berpakaian serba hitam antri memasuki gedung dengan pengamanan dan pemeriksaan ketat menggunakan X-Ray dan metal detector.
Kemudian, saat acara Asyura tengah berlangsung, sekitar pukul 13.00 WIB puluhan kelompok Islam dari Majelis Mujahidin, Jamaah Anshar Syariah (JAS) dan Sapa Islam mendatang Balai Sudirman meminta agar aparat keamanan membubarkan acara yang dianggap berisi cacian terhadap para sahabat nabi itu.
“Tidak disebut Syiah kalau tidak mencerca para Sahabat Nabi. Kami tidak rela Sahabat Rasul dihina,” ujar Pimpinan Majelis Mijahidin, Abu Jibril dalam orasinya.
Selain itu, terangnya, Syiah juga berbahaya bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena berpotensi membuat kekacauan di suatu wilayah.
“Syiah ini kalau sudah berkuasa akan mengacaukan, sebagaimana yang terjadi di Timur Tengah,” lanjut Abu Jibril.
Sementara itu, Kordinator Lapangan (Korlap) aksi, Nurdin Hamdani mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah mendatangi Polsek Metropolitan Tebet pada pagi hari untuk menyampaikan permohonan penolakan dan permohonan aksi terhadap acara Asyura di Balai Sudirman yang dianggap merupakan penistaan terhadap Islam.
“Kasat Intel Polsek Metropolitan Tebet sudah menyampaikan, kalau mereka masih melanjutkan acara setelah donor darah maka kepolisian yang membubarkan,” tutur Nurdin saat pihaknya meminta membubarkan acara perayaan Asyura tersebut.
Nyatanya, menurut Nurdin, panitia acara Asyura melakukan kamuflase izin dengan melakukan kegiatan donor darah namun dilanjutkan dengan kegiatan Asyura.
“Mereka memang taqiyah (berdusta), karena sejatinya perayaan Asyura itu isinya laknat kepada Sahabat Rasulullah. Dan itu sudah rahasia umum,” jelasnya.
Dikonfirmasi seusai acara, Kapolsek Metropolitan Tebet, Nurdin Rahman mengatakan, pihaknya tidak menerima izin apapun dari panitia penyelenggara donor darah maupun perayaan Asyura.
Ia menjelaskan, soal izin itu urusan panitia acara dengan pengelola gedung.
“Kita hanya ada masyarakat minta keamanan ya kita amankan. Kalau gedung ini kan dibawah langsung angkatan darat ya. Kemudian mereka ini juga pernah pakai sekitar 2 tahun lalu. Karena izinnya donor darah dan bazzar, yasudah diizinkan,” paparnya.
Menurut Nurdin, terkait acara perayaan Asyura hal itu hanya kegiatan doa dari acara donor darah.
“Ternyata mereka juga mengadakan ya biasalah kegiatan doa,” tandasnya.
Meski sempat terjadi ketegangan antara massa penolak dan pengikut Syiah. Nurdin mengklaim kegiatan tersebut berjalan kondusif dengan penjagaan sebanyak 95 personel keamanan.
Acara Asyura yang diselenggarakan oleh Lembaga Komunikasi Ahlul Bait (LKAB) sendiri selesai satu jam dari jadwal semestinya karena adanya penolakan dari umat Islam. (hidayatullah)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Kegiatan yang dimulai pada pukul 10.00 WIB itu awalnya menyelenggarakan donor darah yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat.
Namun, setelah pukul 11.30 WIB, ribuan pengikut aliran Syiah mulai berdatangangan memasuki aula tempat berlangsungnya kegiatan Asyura Nasional 1438 H tersebut.
Pantauan hidayatullah.com di lokasi, tampak ramai jamaah laki-laki, wanita maupun anak-anak yang mayoritas berpakaian serba hitam antri memasuki gedung dengan pengamanan dan pemeriksaan ketat menggunakan X-Ray dan metal detector.
Kemudian, saat acara Asyura tengah berlangsung, sekitar pukul 13.00 WIB puluhan kelompok Islam dari Majelis Mujahidin, Jamaah Anshar Syariah (JAS) dan Sapa Islam mendatang Balai Sudirman meminta agar aparat keamanan membubarkan acara yang dianggap berisi cacian terhadap para sahabat nabi itu.
“Tidak disebut Syiah kalau tidak mencerca para Sahabat Nabi. Kami tidak rela Sahabat Rasul dihina,” ujar Pimpinan Majelis Mijahidin, Abu Jibril dalam orasinya.
Selain itu, terangnya, Syiah juga berbahaya bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena berpotensi membuat kekacauan di suatu wilayah.
“Syiah ini kalau sudah berkuasa akan mengacaukan, sebagaimana yang terjadi di Timur Tengah,” lanjut Abu Jibril.
Sementara itu, Kordinator Lapangan (Korlap) aksi, Nurdin Hamdani mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah mendatangi Polsek Metropolitan Tebet pada pagi hari untuk menyampaikan permohonan penolakan dan permohonan aksi terhadap acara Asyura di Balai Sudirman yang dianggap merupakan penistaan terhadap Islam.
“Kasat Intel Polsek Metropolitan Tebet sudah menyampaikan, kalau mereka masih melanjutkan acara setelah donor darah maka kepolisian yang membubarkan,” tutur Nurdin saat pihaknya meminta membubarkan acara perayaan Asyura tersebut.
Nyatanya, menurut Nurdin, panitia acara Asyura melakukan kamuflase izin dengan melakukan kegiatan donor darah namun dilanjutkan dengan kegiatan Asyura.
“Mereka memang taqiyah (berdusta), karena sejatinya perayaan Asyura itu isinya laknat kepada Sahabat Rasulullah. Dan itu sudah rahasia umum,” jelasnya.
Dikonfirmasi seusai acara, Kapolsek Metropolitan Tebet, Nurdin Rahman mengatakan, pihaknya tidak menerima izin apapun dari panitia penyelenggara donor darah maupun perayaan Asyura.
Ia menjelaskan, soal izin itu urusan panitia acara dengan pengelola gedung.
“Kita hanya ada masyarakat minta keamanan ya kita amankan. Kalau gedung ini kan dibawah langsung angkatan darat ya. Kemudian mereka ini juga pernah pakai sekitar 2 tahun lalu. Karena izinnya donor darah dan bazzar, yasudah diizinkan,” paparnya.
Menurut Nurdin, terkait acara perayaan Asyura hal itu hanya kegiatan doa dari acara donor darah.
“Ternyata mereka juga mengadakan ya biasalah kegiatan doa,” tandasnya.
Meski sempat terjadi ketegangan antara massa penolak dan pengikut Syiah. Nurdin mengklaim kegiatan tersebut berjalan kondusif dengan penjagaan sebanyak 95 personel keamanan.
Acara Asyura yang diselenggarakan oleh Lembaga Komunikasi Ahlul Bait (LKAB) sendiri selesai satu jam dari jadwal semestinya karena adanya penolakan dari umat Islam. (hidayatullah)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: