Syiahindonesia.com - Walikota Bandung Ridwan Kamil bersama tokoh lintas agama menghadiri acara Deklarasi Bandung untuk NKRI (BUNKRI), yang digagas oleh Komunitas BUNKRI di Stadion Siliwangi Bandung, Ahad (30/10).
Seperti dilansir Risalah TV dari Alhikmah, acara yang menargetkan peserta puluhan ribu orang itu ternyata hanya dihadiri sekelompok massa saja.
“Target kita lima puluh ribu orang, dari 400 komunitas,” kata Inge Suprayogi, Ketua Panitia BUNKRI.
Namun, dibanding kapasitas Stadion Siliwangi yang dapat menampung hingga 50.000 orang, suasana sangat lengang dan banyak terdapat bangku kosong.
Ridwan Kamil mengklaim bahwa acara terselenggara berdasarkan arahan pemerintah pusat. Ia menuding adanya kelompok yang “mengancam keutuhan NKRI” sehingga menyatakan perlunya deklarasi ini digelar.
Dalam deklarasinya, ia menyerukan massa agar terus menjaga “toleransi” {versi kaum sepilis (sekuleris, pluralis, liberalis)}.
“Apapun warna baju kita kali ini, apapun profesi kita kali ini, apa pun agama kita kali ini, apa pun status kita kali ini, kita harus menjaga kesatuan Republik Indonesia,” kata Ridwan.
“Terkait ada benih-benih ‘disintegrasi’ yang terus menguat, karena emosional lebih banyak dari dalam ketimbang dari luar. Ini menguatkan rasa persatuan,” ucap pria yang karib disapa Kang Emil itu.
Menanggapi kurangnya peminat yang hadir di acara ini, Kang Emil menjawab pertanyaan wartawan dengan kepala dingin.
“Walaupun yang hadir setengah lapang bola, mau seratus juga tak jadi masalah, yang penting mereka bisa membawa ‘pesan persatuan’ ke daerahnya masing-masing,” ujarnya.
Nampak hadir dalam acara ini berbagai komunitas beratribut FKPPI, Angkatan Muda Siliwangi, ormas Syi’ah Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), Ahlul Bait Indonesia (ABI), Rotary Club, hingga Forum Keraton Indonesia dan lain-lain.
Hadir pula beberapa tokoh lintas agama diwaliki FKUB, ketua IJABI Syamsuddin Baharudin, tokoh Syi’ah Jalaluddin Rakhmat, Miftah F Rakhmat, dan guru Hikmatul Iman Dicky Zainal Arifin, kelompok yang pernah disorot memiliki keyakinan menyimpang. (antiliberalnews)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Seperti dilansir Risalah TV dari Alhikmah, acara yang menargetkan peserta puluhan ribu orang itu ternyata hanya dihadiri sekelompok massa saja.
“Target kita lima puluh ribu orang, dari 400 komunitas,” kata Inge Suprayogi, Ketua Panitia BUNKRI.
Namun, dibanding kapasitas Stadion Siliwangi yang dapat menampung hingga 50.000 orang, suasana sangat lengang dan banyak terdapat bangku kosong.
Ridwan Kamil mengklaim bahwa acara terselenggara berdasarkan arahan pemerintah pusat. Ia menuding adanya kelompok yang “mengancam keutuhan NKRI” sehingga menyatakan perlunya deklarasi ini digelar.
Dalam deklarasinya, ia menyerukan massa agar terus menjaga “toleransi” {versi kaum sepilis (sekuleris, pluralis, liberalis)}.
“Apapun warna baju kita kali ini, apapun profesi kita kali ini, apa pun agama kita kali ini, apa pun status kita kali ini, kita harus menjaga kesatuan Republik Indonesia,” kata Ridwan.
“Terkait ada benih-benih ‘disintegrasi’ yang terus menguat, karena emosional lebih banyak dari dalam ketimbang dari luar. Ini menguatkan rasa persatuan,” ucap pria yang karib disapa Kang Emil itu.
Menanggapi kurangnya peminat yang hadir di acara ini, Kang Emil menjawab pertanyaan wartawan dengan kepala dingin.
“Walaupun yang hadir setengah lapang bola, mau seratus juga tak jadi masalah, yang penting mereka bisa membawa ‘pesan persatuan’ ke daerahnya masing-masing,” ujarnya.
Nampak hadir dalam acara ini berbagai komunitas beratribut FKPPI, Angkatan Muda Siliwangi, ormas Syi’ah Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), Ahlul Bait Indonesia (ABI), Rotary Club, hingga Forum Keraton Indonesia dan lain-lain.
Hadir pula beberapa tokoh lintas agama diwaliki FKUB, ketua IJABI Syamsuddin Baharudin, tokoh Syi’ah Jalaluddin Rakhmat, Miftah F Rakhmat, dan guru Hikmatul Iman Dicky Zainal Arifin, kelompok yang pernah disorot memiliki keyakinan menyimpang. (antiliberalnews)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: