Syiahindonesia.com - Pemimpin milisi Syiah Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, mengancam rakyat Suriah bahwa milisinya akan terus melanjutkan agresinya, dengan mengatakan bahwa dia menolak semua solusi politik dan mengaggap bahwa keadaan semakin rumit ketika memanasnya hubungan antara AS dan Rusia.
Nasrallah mengatakan bahwa tidak ada prospek bagi solusi politik di Suriah dan bahwa medan perang merupakan jalan untuk mengatasi situasi, menurut harian pro-Assad Libanon al-Akhbar sebagaimana dikutip orient-news.net, Rabu (28/09/2016).
Harian pro-Assad tersebut mengutip Hasan Nasrallah yang mengatakan bahwa keadaan di Suriah semakin rumit, khususnya setelah ketegangan antara AS-Rusia.
Pernyataan Nasrallah itu terjadi setelah sejumlah besar teroris Hizbullah terbunuh di Suriah, khususnya di Aleppo. Banyak situs Libanon mengatakan bahwa Hizbullah tidak mengungkapkan semua daftar nama teroris yang terbunuh di Aleppo, khawatir akan menimbulkan kemarahan publik Syiah di Libanon.
“Situasi semakin rumit, khususnya setelah ketegangan antara AS-Rusia dan krisis kepercayaan yang berlanjut antara keduanya,” pemimpin milisi itu mengatakan.
“Baik dengan Nusra,” ataupun dengan “ISIS,” Nasrallah menambahkan, menunjukkan bahwa klasifikasi tersebut selain toleransi terhadap permasalahan Suriah yang hampir menghancurkan Iraq, jika tidak karena intervensi langsung Iran.
Dia kemudian melanjutkan bahwa, “Kami, di Suriah, sedang menjaga eksistensi kami. Semua orang tau hal tersebut.” Dia menyoroti bahwa apa yang telah dicapai hingga sekarang sangatlah signifikan dan resiko telah disingkirkan.
“Resiko tersebut belumlah berakhir, khususnya sejak kelompok Takfiri masih menerima dukungan Saudi, Qatar, Turki, Amerika, dan Prancis,” dia menambahkan. (hidayatullah)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Nasrallah mengatakan bahwa tidak ada prospek bagi solusi politik di Suriah dan bahwa medan perang merupakan jalan untuk mengatasi situasi, menurut harian pro-Assad Libanon al-Akhbar sebagaimana dikutip orient-news.net, Rabu (28/09/2016).
Harian pro-Assad tersebut mengutip Hasan Nasrallah yang mengatakan bahwa keadaan di Suriah semakin rumit, khususnya setelah ketegangan antara AS-Rusia.
Pernyataan Nasrallah itu terjadi setelah sejumlah besar teroris Hizbullah terbunuh di Suriah, khususnya di Aleppo. Banyak situs Libanon mengatakan bahwa Hizbullah tidak mengungkapkan semua daftar nama teroris yang terbunuh di Aleppo, khawatir akan menimbulkan kemarahan publik Syiah di Libanon.
“Situasi semakin rumit, khususnya setelah ketegangan antara AS-Rusia dan krisis kepercayaan yang berlanjut antara keduanya,” pemimpin milisi itu mengatakan.
“Baik dengan Nusra,” ataupun dengan “ISIS,” Nasrallah menambahkan, menunjukkan bahwa klasifikasi tersebut selain toleransi terhadap permasalahan Suriah yang hampir menghancurkan Iraq, jika tidak karena intervensi langsung Iran.
Dia kemudian melanjutkan bahwa, “Kami, di Suriah, sedang menjaga eksistensi kami. Semua orang tau hal tersebut.” Dia menyoroti bahwa apa yang telah dicapai hingga sekarang sangatlah signifikan dan resiko telah disingkirkan.
“Resiko tersebut belumlah berakhir, khususnya sejak kelompok Takfiri masih menerima dukungan Saudi, Qatar, Turki, Amerika, dan Prancis,” dia menambahkan. (hidayatullah)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: