Syiahindonesia.com - Meskipun pernyataan Rusia pekan lalu bahwa rezim Suriah akan
menghentikan serangan di Aleppo timur untuk memungkinkan warga sipil
mengungsi dari daerah yang terkepung itu, namun milisi Syiah yang
berafiliasi dengan Iran menghalangi mereka melakukan hal tersebut,
menurut sumber-sumber lokal.
“Milisi Syiah Hizbullah Lebanon dan milisi Syiah Al-Nujaba Irak
mencegah warga sipil meninggalkan kota,” kata seorang sumber lokal yang
lebih suka anonim kepada Anadolu Agency.
Diperkirakan 100.000 penduduk kota tetap dikepung oleh rezim dan sekutunya dalam radius 8,6 kilometer persegi di Aleppo timur.
Sebagian besar dari mereka telah menghadapi kekuranga makanan dan air
sejak rezim Suriah menguasai distrik Bab al-Nairab Aleppo yang menjadi
pasokan air utama awal bulan ini.
Pasukan rezim Assad dan sekutunya yang didukung Iran tidak
membiarkan warga sipil meninggalkan Aleppo,” ungkap Ahmed Hammami,
seorang komandan lapangan oposisi, mengatakan kepada Anadolu Agency.
“Milisi Syiah dari Iran dan Irak menyebabkan penderitaan yang signifikan kepada warga sipil,” tandasnya.
“Laki-laki muda yang mengungsi ke wilayah rezim dipaksa untuk
mengangkat senjata dan dikirim ke garis depan untuk melawan pejuang
oposisi,” Hammami menegaskan.
“Sekitar 80 persen dari operasi militer yang dilakukan dalam dan di
sekitar Aleppo saat ini dilakukan oleh milisi asing,” tambahnya.
“Elemen dari tentara Suriah sangat sedikit. Rezim mengandalkan milisi
asing, yang Iran sebagai pendana utamanya,” Hammami
menjelaskan. (fq/islampos)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: