Syiahindonesia.com - Presiden Iran Hassan Rouhani hari Rabu menelepon sekutunya Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mengucapkan selamat atas kekalahan pasukan pembebasan di pertempuran Aleppo, demikian dikutip situsnya.
“Kemenangan di Aleppo… merupakan satu kemenangan besar bagi orang-orang Suria melawan teroris (istilah Iran untuk kelompok pembebasan dan mujahidin Suriah, red) dan yang mendukung mereka,” kata Rouhani mengatakan Assad.
Menteri Pertahanan Hossein Dehghan menelpon mitranya di Suriah, Fahd Jassem al-Freij, sebagaimana dilaporkan kantor berita Agence France-Presse, Rabu.
Dehghan mengucapkan selamat kepada Menteri Pertahanan Suriah itu atas “kemenangan tentara Suriah membebaskan kota Aleppo dari tangan teroris Takfiri.”
Iran juga menggunakan istilah “Takfiri” istilah lain untuk menyebut kelompok oposisi, mujahidin atau kelompok Al-Qaeda dan ISIS yang menentang rezim Bashar.
Sementara itu, Bashar al Assad dilaporkan menjawab bahwa Iran telah berdiri “di sisi rakyat Suriah dan pemerintah pada saat-saat yang paling sulit dan kami tidak akan pernah melupakannya”.
Bashar menilai, Iran berkomitmen besar mengerahkan tentaranya menuju Suriah, bahkan menganggap peran Korps Pengawal Revolusi Iran telah memainkan peran pentingnya.
Ribuan relawan Iran – yang banyak termotivasi keinginan untuk melindungi tempat-tempat yang dianggap suci Syiah di Suriah – ikut mengangkat senjata membela Bashar.
Dengan kemenangan di Aleppo, pejabat Tehran mengatakan serangan ini telah menggarisbawahi pengaruh berkembang Iran di kawasan tersebut.
“Koalisi antara Iran, Rusia, Suriah dan (Teheran yang didukung kelompok milisi Syiah Lebanon) Hizbullah menyebabkan pembebasan Aleppo dan selanjutnya akan membebaskan Mosul (di Iraq),” Yahya Safavi, penasihat kebijakan luar negeri Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei .
Safavi, adalah mantan Komandan Garda Revolusi Iran, mengatakan. pesan yang jelas sedang dikirim ke Presiden terpilih AS, Donald Trump, yang telah bersumpah akan mengambil tindakan keras atas Iran.
“Presiden baru AS harus menerima kenyataan bahwa Iran adalah kekuatan terkemuka di kawasan ini,” kata Sepahnews, situs berita internal Garda Revolusi Iran.
Iran menuduh Amerika Serikat dan sekutunya mendukung “teroris” di Suriah.
Kelompok Hak Asasi Manusia menilai Presiden Suriah Bashar al-Assad bertanggung jawab atas kematian ratusan ribu warganya sendiri sejak serangannya yang dimulai pada Maret 2011 untuk menuntut perobahan. (hidayatullah)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
“Kemenangan di Aleppo… merupakan satu kemenangan besar bagi orang-orang Suria melawan teroris (istilah Iran untuk kelompok pembebasan dan mujahidin Suriah, red) dan yang mendukung mereka,” kata Rouhani mengatakan Assad.
Menteri Pertahanan Hossein Dehghan menelpon mitranya di Suriah, Fahd Jassem al-Freij, sebagaimana dilaporkan kantor berita Agence France-Presse, Rabu.
Dehghan mengucapkan selamat kepada Menteri Pertahanan Suriah itu atas “kemenangan tentara Suriah membebaskan kota Aleppo dari tangan teroris Takfiri.”
Iran juga menggunakan istilah “Takfiri” istilah lain untuk menyebut kelompok oposisi, mujahidin atau kelompok Al-Qaeda dan ISIS yang menentang rezim Bashar.
Sementara itu, Bashar al Assad dilaporkan menjawab bahwa Iran telah berdiri “di sisi rakyat Suriah dan pemerintah pada saat-saat yang paling sulit dan kami tidak akan pernah melupakannya”.
Bashar menilai, Iran berkomitmen besar mengerahkan tentaranya menuju Suriah, bahkan menganggap peran Korps Pengawal Revolusi Iran telah memainkan peran pentingnya.
Ribuan relawan Iran – yang banyak termotivasi keinginan untuk melindungi tempat-tempat yang dianggap suci Syiah di Suriah – ikut mengangkat senjata membela Bashar.
Dengan kemenangan di Aleppo, pejabat Tehran mengatakan serangan ini telah menggarisbawahi pengaruh berkembang Iran di kawasan tersebut.
“Koalisi antara Iran, Rusia, Suriah dan (Teheran yang didukung kelompok milisi Syiah Lebanon) Hizbullah menyebabkan pembebasan Aleppo dan selanjutnya akan membebaskan Mosul (di Iraq),” Yahya Safavi, penasihat kebijakan luar negeri Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei .
Safavi, adalah mantan Komandan Garda Revolusi Iran, mengatakan. pesan yang jelas sedang dikirim ke Presiden terpilih AS, Donald Trump, yang telah bersumpah akan mengambil tindakan keras atas Iran.
“Presiden baru AS harus menerima kenyataan bahwa Iran adalah kekuatan terkemuka di kawasan ini,” kata Sepahnews, situs berita internal Garda Revolusi Iran.
Iran menuduh Amerika Serikat dan sekutunya mendukung “teroris” di Suriah.
Kelompok Hak Asasi Manusia menilai Presiden Suriah Bashar al-Assad bertanggung jawab atas kematian ratusan ribu warganya sendiri sejak serangannya yang dimulai pada Maret 2011 untuk menuntut perobahan. (hidayatullah)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: