Syiahindonesia.com - Setelah berhasil membantu pasukan pemerintah Suriah merebut Aleppo dari pemberontak, kini pasukan militer Iran memasang target baru, yaitu Bahrain dan Yaman.
"Kemenangan di Aleppo akan membuka jalan untuk membebaskan Bahrain. Rakyat Bahrain akan mendapatkan harapan mereka, rakyat Yaman akan senang," ujar Wakil Komandan Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, kepada Kantor Berita Republik Iran, Jumat (16/12).
Selama ini, Iran terus menampik tudingan yang mengatakan bahwa mereka mendukung kelompok pemberontak syiah di Yaman, Houthi. Namun kini, Salami mengatakan bahwa mereka masih memberikan dukungan bagi Houthi.
Kelompok pemberontak syiah itu menggencarkan serangannya terhadap pemerintah Yaman sejak September 2014 hingga berhasil mengudeta Istana Kepresidenan pada Januari 2015.
Kudeta itu memaksa Presiden Yaman, Abd Rabbu Mansour Hadi, berlindung ke Arab Saudi. Perang sipil itu pun meluas ketika Saudi mengerahkan koalisi udara mereka untuk membantu rezim Hadi menggempur Houthi sejak Maret 2015.
Setelah sempat mereda dengan gagasan perundingan damai yang diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yaman kembali menjadi sorotan ketika Saudi melaporkan bahwa Houthi meluncurkan rudal ke arah kota suci Mekkah.
Diberitakan Al Arabiya, kini Salami menegaskan bahwa rudal Iran dapat dipakai untuk menghancurkan musuh di daerah mana pun.
Pernyataan Salami kepada kantor berita Iran ini juga mengembuskan kembali kecurigaan Bahrain atas keterlibatan Iran dalam upaya kudeta di negara tersebut pada 1981. (atjehcyber)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
"Kemenangan di Aleppo akan membuka jalan untuk membebaskan Bahrain. Rakyat Bahrain akan mendapatkan harapan mereka, rakyat Yaman akan senang," ujar Wakil Komandan Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, kepada Kantor Berita Republik Iran, Jumat (16/12).
Selama ini, Iran terus menampik tudingan yang mengatakan bahwa mereka mendukung kelompok pemberontak syiah di Yaman, Houthi. Namun kini, Salami mengatakan bahwa mereka masih memberikan dukungan bagi Houthi.
Kelompok pemberontak syiah itu menggencarkan serangannya terhadap pemerintah Yaman sejak September 2014 hingga berhasil mengudeta Istana Kepresidenan pada Januari 2015.
Kudeta itu memaksa Presiden Yaman, Abd Rabbu Mansour Hadi, berlindung ke Arab Saudi. Perang sipil itu pun meluas ketika Saudi mengerahkan koalisi udara mereka untuk membantu rezim Hadi menggempur Houthi sejak Maret 2015.
Setelah sempat mereda dengan gagasan perundingan damai yang diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yaman kembali menjadi sorotan ketika Saudi melaporkan bahwa Houthi meluncurkan rudal ke arah kota suci Mekkah.
Diberitakan Al Arabiya, kini Salami menegaskan bahwa rudal Iran dapat dipakai untuk menghancurkan musuh di daerah mana pun.
Pernyataan Salami kepada kantor berita Iran ini juga mengembuskan kembali kecurigaan Bahrain atas keterlibatan Iran dalam upaya kudeta di negara tersebut pada 1981. (atjehcyber)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: