Apa dan Siapa Syiah ?
Syiah adalah kata jamak yang mengacu pada orang yang
mengikuti Syiah. Si’i adalah kata tunggal yang mengacu
pada individu dari penganut Syiah. Syiah (atau Syiisme) adalah sbuah
keyakinan agama
atau ideologi Syiah.
Syiah adalah mereka yang menetapkan kedudukan Imam Ali dan keturunannya
sebagai pengganti Nabi hingga akhir dunia, Ali adalah sepupu dan anak menantu nabi Muhammad menurut syar’i . Cara Syiah menenpatkan status Imam Ali sangat mirip sekali dengan keyakinan orang-orang Kristen mengangkat status Nabi Isa hingga menyembah Isa sebagai Tuhan.
Muslim Sunni sangat menghormati Imam Ali sebagai Khalifah, sepupu, teman, dan anak menantu menurut sunah nabi Muhammad Shallallahu’alai wasallam. Berbeda dengan Syiah, Sunni cenderung berbaik hati dan tidak memarjinalkan Syiah, tapi sunni menempatkan Syiah sebagai golongan dan paham sesat.
Muslim Sunni sangat menghormati Imam Ali sebagai Khalifah, sepupu, teman, dan anak menantu menurut sunah nabi Muhammad Shallallahu’alai wasallam. Berbeda dengan Syiah, Sunni cenderung berbaik hati dan tidak memarjinalkan Syiah, tapi sunni menempatkan Syiah sebagai golongan dan paham sesat.
Sekte sekte Syiah semuanya mewakili 10% -12% dari orang-orang yang mengaku
sebagai Muslim. Sedangkan Syiah terdiri dari sekte sekte, dan mereka saling membedakan diri mereka sebagai penganut sebuah sebuah sekte dari sekte sekte yang ada dalam Syiah.
Ada banyak sekte Syiah yang ada didunia. Berikut
ini adalah sekte utama syiah:
(a) Syiah Imam Dua Belas ( sering disebut disebut Imamiyah atau Ja’farisme) , mereka adalah Syiah yang percaya bahwa Imam dua belas sebagai tuhan tuhan yang
dimandat . Imamiyah
adalah paham Syiah yang terbesar di dunia dan jumlah penganutnya mewakili 90% dari penduduk
Iran, sekitar 55% dari penduduk Irak, 55% dari penduduk Azerbaijan, 27% dari
penduduk Lebanon, emigran syiah yang signifikan di Kuwait, Bahrain, dan Yaman.
(b) Ismailiyah, mereka adalah sekte Syiah dari garis
Imam lanjutan.
Agha Khan, seorang miliarder yang tinggal di Eropa, adalah Imam syiah Ismailiyah saat ini. Mereka percaya bahwa Quran memiliki
esoteris / makna tersembunyi yang berbeda dengan makna dzahirnya dan hanya imam mereka [Syiah Ismailiyah] tahu maksudnya esoteris /makna sir / batin / makna
tersembunyi ini, terutama nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam tahu maksud esoteris / makna
tersembunyi ini. Penganut Syiah Ismailiyah terbesar tinggal di kawasan India dan Pakistan.
(c) Syiah Alawiyah Arab ,
mereka adalah sekte yang didirikan oleh Ibn Nusair, itu sebabnya Alawi juga
disebut Nusairiyah . Mereka umumnya tinggal di Suriah, dan sebagian kecil saja dari mereka yang tinggal di Lebanon Utara dan Selatan Turki. Namun meskipun Alawi
merupakan tidak lebih dari 15% dari jumlah
pednduduk Suriah, Presiden Suriah, Bashar Assad,
berasal dari keluarga Alawi, dan dari
silsilah alawi, ia mempertahankan kekuasaannya dengan
mengandalkan marga Alawi yang memegang posisi kepemimpinan tertinggi di tentara Suriah dan dinas
intelijen dalam negerinya.
Sedikit sekali keyakinan tentang dari Alawi sebenarnya yang bisa diketahui karena keyakinan mereka yang rahasi dan rapi. Namun Syiah Imam Dua Belas [Ja’farisme] tidak menganggap Alawi sebagai Syiah. Tapi Syiah Iran atau Imamiyah tidak tinggal diam dengan kondisi yang terjadi di Suriah, atas dasar keyakinan Syiisme, meskipun tidak mengakuinya secara i’tiqad imamiyah, Iran merasa perlu melindungi populasi syiah Nusyairiyah di Suriah tersebut, karena sama sama emosinya dalam membela Ali.
Sedikit sekali keyakinan tentang dari Alawi sebenarnya yang bisa diketahui karena keyakinan mereka yang rahasi dan rapi. Namun Syiah Imam Dua Belas [Ja’farisme] tidak menganggap Alawi sebagai Syiah. Tapi Syiah Iran atau Imamiyah tidak tinggal diam dengan kondisi yang terjadi di Suriah, atas dasar keyakinan Syiisme, meskipun tidak mengakuinya secara i’tiqad imamiyah, Iran merasa perlu melindungi populasi syiah Nusyairiyah di Suriah tersebut, karena sama sama emosinya dalam membela Ali.
(d) Syiah Alawiyah Turki adalah sebuah sekte yang menggabungkan ajaran Syiah dan tasawuf. Dalam keyakinan mereka sangat
berbeda dengan
Alawi Arab, meskipun sama sama keturunan Alawi. Jumlah Syiah Alawi Turki kurang lebih 15% dari penduduk Turki.
Sepanjang diskusi atau pembicaran tentang Syiah dan jenisnya , tulisan
ini akan lebih fokus pada keyakinan Syiah Imamiyah atau Ja’fariyah yang mayoritas di Iran.
Berbeda dengan Syiah,
Orang Muslim Sunni ( Ahlussunnah) tidak memiliki sekte sebagaimana syiah,
melainkan empat madzhab (dikenal Madzahib ) dan tidak wajib menempuh pendidikan
dan pemikiran Sunni tertentu.
Syiah percaya Imam Ali bin Abi Thalib dan keturunannya tidak berdosa,
kedudukannya sama dengan nabi. Mereka yakin
bahwa : para
Imam memiliki misi ilahiyah dan wilayah untuk memerintah umat Islam
dan sebagai wakil Allah di muka bumi. Mereka percaya bahwa para Imam menerima wahyu Allah, seperti
halnya Nabi. Syiah percaya imam mereka memiliki
kemampuan Mu’jizat dan karomah . Imam Imam Syiah memiliki pengetahuan
tentang masa lalu, sekarang dan akan datang. Menurut ulama
Syiah yang paling berpengaruh di abad
modern ini, Iran, Ayatullah Khomeini, Syiah Imamiyah terbuat dari cahaya, sebelum dikirim
ke bumi oleh Allah.
Kepercayaan Syiah pada doktrin yang sangat
berbahaya yang disebut Taqiyah (yang memungkinkan pengikutnya
menyembunyikan keyakinan yang sesungguhnya dengan cara berbohong dan menipu). Taqiyah menurut Ulama Syiah Imamiyah merupakan
sembilan sepersepuluh (90%) dari agama Syiah. Itulah sebabnya sangat sulit untuk menyingkap tabir dari keyakinan sebanrnya orang
syiah, bahkan terlalu politis dan hedonis. Syiah Imamiyah paling sering menggunakan
senjata Taqiyah ke publik dengan cara mengklaim bahwa mereka memiliki
keyakinan sangat dekat dengan para
ulama muslim Sunni, sedangkan dalam
hati mereka, mereka memiliki keyakinan yang sama sekali berbeda atau bertentangan dengan klaimnya. Terlalu banyak ulama
sunni yang merasa tertipu dengan prilaku syiah, misalnya seperti Dr. Musthofa
as-Siba’i , Dr Yusuf Qardawy dan lainnya, berbagai usaha dilakukan ulama sunni
dalam program taqribnya, tetapi berakhir dengan pengkhianatan syiah.
Beberapa Syiah (terutama
Ismailiyah dan Arab Alawiyah ) percaya
kalau Ali adalah Allah; sedangkan yang lain menolak anggapan itersebut.
Namun, banyak dari Syiah Imamiyah meskipun menolak keyakinan bahwa Imam Ali adalah Allah, tetapi pada hakikatnya
mereka menetapkan bahwa Imam Ali
memiliki sifat-sifat Tuhan. Misalnya ucapan mereka bahwa; Imam Ali adalah orang
yang akan menentukan nasib hambanya, siapa
yang akan masuk ke neraka dan siapa yang akan masuk ke surga. Tentu hal ini adalah salah satu
fitnah paling serius di dalam keyakinan
Imamiyah, merupakan "syirik" (menyekutukan Tuhan) yang diganjar dosa besar dalam Islam.
Khomeini, seorang tokoh
agama Dua Belas Imam Syi'ah di Iran dan seluruh Dunia, menulis dalam bukunya Al-Hukumah Al-Islamiyyah
sebagai berikut: "Imam kami menduduki peringkat keudukan yang tak
terjangkau baik dari kalangan malaikat atau Nabi nabi besar sebelumnya. penciptaan
alam semesta, Nabi dan para imam awalnya dalam bentuk cahaya yang mengorbit
diangkasa ".
Keyakinan tersebut tidak memiliki dasar dalam Islam dan bertentangan dengan ajaran Islam. Misalnya, Al-Quran menjelaskan bahwa Nabi Muhammad shallallahu’alahi wasallam adalah manusia biasa. Khomeini sebaliknya menyatakan bahwa Nabi Muhammad shallallahu’alai wasalam dan para Imam “ ADA” dalam bentuk cahaya sebelum penciptaan alam semesta.
Keyakinan tersebut tidak memiliki dasar dalam Islam dan bertentangan dengan ajaran Islam. Misalnya, Al-Quran menjelaskan bahwa Nabi Muhammad shallallahu’alahi wasallam adalah manusia biasa. Khomeini sebaliknya menyatakan bahwa Nabi Muhammad shallallahu’alai wasalam dan para Imam “ ADA” dalam bentuk cahaya sebelum penciptaan alam semesta.
Selanjutnya,
berdasarkan fakta bahwa Syiah percaya
risalah Taqiyah, sangat wajar kalau harus berasumsi bahwa orang orang yang
mengaku, tidak percaya Ali adalah Allah,
dapat dilakukan dengan hati mereka, bahwa
Ali adalah Allah, tetapi karena Taqihnya, mereka menyangkal seolah tidak
beranggapan seperti itu.
Beberapa Syiah percaya Quran
memiliki makna tersembunyi, hanya Ali dan
keturunannya tahu itu, tidak termasuk Nabi Muhammad shallallahu’alaihi
wasallam. Disamping itu, umumnya orang orang Syiah percaya bahwa Quran yang
dibaca umat Islam sekarang ini belumlah
lengkap, dan bukan Quran yang asli.
Keyakinan Pada
Kedudukan Husain Secara Berlebihan
Salah satu contoh dari fitnah Syiah adalah ucapan nara
sumber Syiah
berikut ini :
يا بشير أن من زار قبر الحسين عليه السلام عارفا بحقه كان كمن زار
الله في عرشه
[ "Barangsiapa mengunjungi kuburan Husain,
alahissalam, mengakui kedudukannya, seolah-olah ia telah mengunjungi
Allah diatas arasy-Nya. "]
Syiah sedang menunggu Imam 12, yang disebut Imam Mahdi (panggilan lainnya
"Al-Qa'im") yang mereka harapkan kehadirannya kelak sebelum hari kiamat dan akan membawa Quran yang sesungguhnya. Sedangkan Syiah meyakini Quran sekarang ini hanya merupakan
bagian kecil dari Quran yang asli dan lebih banyak jumlah ayatnya. Beda dengan Sunni sudah meyakini Quran sekarang , otentik dan lengkap.
Juga Sunni menanti kedatangan Khalifah sesudah Nabi yang bernama Al-Mahdi yang akan muncul di akhir zaman berdasarkan nubuat Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم . Sedangkan , karakteristik Imam Mahdi menurut Syiah berbeda dengan Al-Mahdi Sunni. Masalahnya adalah bahwa beberapa tokoh Syiah ada yang menolak Imam Mahdi, karena dia tidak akan menjadi Syiah. Ada pula sebaliknya mereka menunggu sampai Dajjal muncul dan mengikutinya, lalu berpikir Dajjal itu adalah Mahdi. Syiah Yakin kalau Imam Mahdi telah hidup selama 1200 tahun terakhir sejak Imam Mahdi diduga menghilang dan pergi ke dalam keadaan yang tidak diketahui. Sunni meyakini, bahwa Imam Mahdi adalah manusia biasa dan baru akan lahir 30 - 40 tahun, sebelum ia menerima kepemimpinan Muslim. Dajjal adalah sama dengan Imam Mahdi dalam pandangan syiah, bahwa ia telah hidup, tapi dirantai, setidaknya sejak zaman Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, tapi ia tidak akan dilepas sampai hari akhir.
Juga Sunni menanti kedatangan Khalifah sesudah Nabi yang bernama Al-Mahdi yang akan muncul di akhir zaman berdasarkan nubuat Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم . Sedangkan , karakteristik Imam Mahdi menurut Syiah berbeda dengan Al-Mahdi Sunni. Masalahnya adalah bahwa beberapa tokoh Syiah ada yang menolak Imam Mahdi, karena dia tidak akan menjadi Syiah. Ada pula sebaliknya mereka menunggu sampai Dajjal muncul dan mengikutinya, lalu berpikir Dajjal itu adalah Mahdi. Syiah Yakin kalau Imam Mahdi telah hidup selama 1200 tahun terakhir sejak Imam Mahdi diduga menghilang dan pergi ke dalam keadaan yang tidak diketahui. Sunni meyakini, bahwa Imam Mahdi adalah manusia biasa dan baru akan lahir 30 - 40 tahun, sebelum ia menerima kepemimpinan Muslim. Dajjal adalah sama dengan Imam Mahdi dalam pandangan syiah, bahwa ia telah hidup, tapi dirantai, setidaknya sejak zaman Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, tapi ia tidak akan dilepas sampai hari akhir.
Menurut kitab kitab Syiah, bahwa Imam Al-Mahdi akan menjadi pendekar
balas dendam yang akan membunuh semua muslim sunni dan akan membangkitkan orang-orang Syiah yang di anggap sebagai musuh utama
mereka, seperti khalifah, Abu Bakar, Umar,
sahabat dan Aisyah, istri Nabi Muhammad صلى
الله عليه وسلم, Mereka
semua akan dihukum berat .
Apa kata Quran tentang Syiah, Selain hubungan Syiah dengan Dajjal?
Berikut ini ayat ayat Quran dari surat al A’anm 158 Sd 159, memberikan bukti yang jelas tambahan yang
menghubungkan Syiah ke Dajjal :
Allah SWT berfirman:
هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّآ أَنْ تَأْتِيَهُمُ
الْمَلٰٓئِكَةُ أَوْ يَأْتِىَ رَبُّكَ أَوْ يَأْتِىَ بَعْضُ ءَايٰتِ رَبِّكَ ۗ
يَوْمَ يَأْتِى بَعْضُ ءَايٰتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمٰنُهَا
لَمْ تَكُنْ ءَامَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِىٓ إِيمٰنِهَا خَيْرًا ۗ قُلِ
انْتَظِرُوٓا إِنَّا مُنْتَظِرُونَ
"Yang mereka nanti-nantikan
hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka, atau kedatangan Tuhanmu, atau
sebagian tanda-tanda dari Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda
Tuhanmu tidak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau
(belum) berusaha berbuat kebajikan dengan imannya itu. Katakanlah,
"Tunggulah! Kami pun menunggu."" (QS. Al-An'am: Ayat 158)
إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا
شِيَعًا لَّسْتَ مِنْهُمْ فِى شَىْءٍ
ۚ إِنَّمَآ أَمْرُهُمْ إِلَى
اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang
memecah-belah agamanya dan mereka [Syiah] menjadi (terpecah) dalam golongan-golongan,
sedikit pun bukan tanggung jawabmu (Muhammad) atas mereka. Sesungguhnya urusan
mereka (terserah) kepada Allah. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka
apa yang telah mereka perbuat. (QS. Al-An'am: Ayat 159)
Ayat 158 Surat al An’am memberitahu kita bahwa Tanda tanda Allah akan terjadi, kepercayaan pada Tuhan tidak akan lagi mendapatkan
keuntungan, karena Allah tidak akan lagi
menerima tobat mereka.
Hadis berikut ini menentukan tanda khusus. Salah satu
tanda-tanda ini adalah Dajjal :
ثلاث إذا خرجن لم ينفع {نفسا إيمانها
لم تكن آمنت من قبل} الآية الدجال, والدابة, وطلوع الشمس من المغرب - أو من مغربها
الراوي: أبو هريرة المحدث: الألباني - المصدر:
صحيح الترمذي
Abu Huraira berkata: "Tiga hal yang
pernah terjadi, jiwa tidak akan mendapatkan keuntungan dari kepercayaan (kepada
Allah) jika tidak percaya sebelum turun ayat Dajjal (ayat 6: 158): keluarnya Daabba (Binatang ), dan matahari
terbit dari Barat. " (Shahi Turmidzi)
Jadi, kita punya ayat 158 yang mengacu langsung kepada Dajjal
dan ayat berikutnya 159 memperingatkan kita tentang Syiah. Tampaknya Allah,
dalam ayat ini, adalah membuat antara Syiah dan Dajjal.
ALLAH MEMPERINGATKAN KITA TENTANG
SYIAH:
Allah SWT berfirman:
قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلٰىٓ أَنْ يَبْعَثَ
عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِّنْ فَوْقِكُمْ أَوْ مِنْ تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ أَوْ
يَلْبِسَكُمْ شِيَعًا وَيُذِيقَ بَعْضَكُمْ بَأْسَ بَعْضٍ ۗ
انْظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الْءَايٰتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُونَ
"Katakanlah (Muhammad), "Dialah
yang berkuasa mengirimkan azab kepadamu, dari atas atau dari bawah kakimu atau
Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (Syiah yang saling bertentangan) dan
merasakan kepada sebagian kamu keganasan sebagian yang lain."
Perhatikanlah, bagaimana Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kekuasaan
Kami) agar mereka memahami(nya)."(QS. Al-An'am: Ayat 65)
Dalam ayat tersebut Allah memperingatkan kita bahwa ia dapat
membiarkan kita menjadi Syiah sebagai hukuman bagi kita.
Allah SWT berfirman:
مُنِيبِينَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا
الصَّلٰوةَ وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
"dengan kembali bertobat kepada-Nya
dan bertakwalah kepada-Nya serta laksanakanlah sholat dan janganlah kamu
termasuk orang-orang yang menyekutukan Allah,"
(QS. Ar-Rum: Ayat 31)
Allah SWT berfirman:
مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا
شِيَعًا ۖ كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
"yaitu orang-orang yang memecah belah
agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan [Syiah]. Setiap golongan merasa
bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka."
(QS. Ar-Rum: Ayat 32)
Dalam ayat ini, Allah mengaitkan kata Syiah
dengan orang-orang kafir musyrikin,
bahwa sekte sekte syiah saling membanggakan dirinya, menjadi komunitas
Musyrikin yang tidak lagi beriman pada kitab Allah dan sabda Rasul-Nya,
mengangkat ucapan ucapan tokoh tokohnya lebih dari Al-
Allah SWT berfirman:
ثُمَّ لَنَنْزِعَنَّ مِنْ كُلِّ شِيعَةٍ
أَيُّهُمْ أَشَدُّ عَلَى الرَّحْمٰنِ عِتِيًّا
"Kemudian pasti akan Kami tarik dari
setiap golongan siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang
Maha Pengasih." (QS. Maryam: Ayat 69)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: