Syiahindonesia.com - KH Athial Ali M Da’I, Lc, MA, Ketua Umum Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Pusat terpaksa tidak bisa menghadiri Deklarasi ANNAS Soloraya di Masjid Jami’ MUI Solo, karena kondisi sakit yang tidak memungkinkan dirinya ke luar kota.
Meski demikian, Ustadz Athian Ali melalui teleconference tetap memberikan sambutan dan meresmikan deklarasi tersebut. Dalam sambutannya Ustadz Athian menyoroti pemimpin aliran Syiah di Indonesia yang mulai terang-terangan melecehkan Islam.
“Tidak ada satupun ayat suci Al Quran yang tidak dijaga oleh Allah. Tapi orang Syiah mengakui Al Quran yang yain, yang jumlah ayatnya lebih dari 17 ribu. Artinya orang Syiah menyatakan Allah telah gagal menjaga dan melindungi kesucian Al Quran, Allah Akbar!” katanya, ahad (1/1/2017).
Ustadz Athian mencontohkan kasus yang pernah mencuat di Indonesia, seorang pimpinan kelompok Syiah, Tajul Muluk pernah melecehkan Al Quran dan menghina para sahabat Rasulullah.
“Kelompok Syiah, Tajul Muluk pernah menyatakan bahwa Al Quran bukan kitab suci, maka kemudian dia melaknat tiga sahabat. Inilah yang menjadi penyebab peristiwa Sampang berdarah, dan menetapkan Tajul Muluk dipenjara selama empat tahun,” ujarnya.
Selain itu, baru-baru ini seseorang yang menghina satu ayat dari Al Quran yakni Al Maidah ayat 51 telah memicu gelombang protes hingga 7 juta umat Islam aksi di Jakarta. Menurut Ustadz Athian, Syiah lebih jahat lagi, mereka mendustakan seluruh ayat Al Quran namun masih memakainya.
Ustadz Athian mengatakan jika Syiah memiliki rukun iman “imamah” yang tunduk pada pemimpinnya dan rukun Islam “wilayah” yang setiap orang Syiah berusaha menguasai di wilayahnya. Hal ini akan mengancam keutuhan bangsa, untuk itu ANNAS akan selalu mengingatkan pemerintah dan aparat.
“Kita harus ingatkan pemerintah dan aparat, kalau Syiah bukan hanya ajaran bencana, tapi Syiah juga akan lebih buruk dari itu. Karena salah satu rukun iman Syiah adalah imamah, mereka hanya mencari pemimpin imam yang satu, dulu Khomeini. Dan salah satu rukun Islam mereka adalah wilayah, yang mana setiap orang Syiah dimana mereka berada bisa menguasai,” tuturnya.
Melalui teleconference, Ustadz Athian mengucapkan selamat bagi kepengurusan ANNAS Solo Raya dan umat Islam Solo yang telah mensukseskan Deklarasi tersebut. Dia berharap perjuangan umat Islam dalam menjaga kemurnian ajaran Islam dinilai Allah Subhanahu wata’ala sebagai amal fii sabilillah.
“Akhirnya saya mengucapkan selamat kepada saudara-saudara saya seiman baik pengurus ANNAS dan kaum muslimin di Solo. Mohon maaf, mohon maaf jasad saya tidak bisa hadir, namun bhakti dan jiwa saya hadir bersama saudaraku seiman. Semoga harta kita, jiwa kita tetap terus membela agama Allah, semoga kita selalu dicap oleh Allah sebagai Mujahid fii sabilillah, Allah Akbar,” pungkasnya. (panjimas)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Meski demikian, Ustadz Athian Ali melalui teleconference tetap memberikan sambutan dan meresmikan deklarasi tersebut. Dalam sambutannya Ustadz Athian menyoroti pemimpin aliran Syiah di Indonesia yang mulai terang-terangan melecehkan Islam.
“Tidak ada satupun ayat suci Al Quran yang tidak dijaga oleh Allah. Tapi orang Syiah mengakui Al Quran yang yain, yang jumlah ayatnya lebih dari 17 ribu. Artinya orang Syiah menyatakan Allah telah gagal menjaga dan melindungi kesucian Al Quran, Allah Akbar!” katanya, ahad (1/1/2017).
Ustadz Athian mencontohkan kasus yang pernah mencuat di Indonesia, seorang pimpinan kelompok Syiah, Tajul Muluk pernah melecehkan Al Quran dan menghina para sahabat Rasulullah.
“Kelompok Syiah, Tajul Muluk pernah menyatakan bahwa Al Quran bukan kitab suci, maka kemudian dia melaknat tiga sahabat. Inilah yang menjadi penyebab peristiwa Sampang berdarah, dan menetapkan Tajul Muluk dipenjara selama empat tahun,” ujarnya.
Selain itu, baru-baru ini seseorang yang menghina satu ayat dari Al Quran yakni Al Maidah ayat 51 telah memicu gelombang protes hingga 7 juta umat Islam aksi di Jakarta. Menurut Ustadz Athian, Syiah lebih jahat lagi, mereka mendustakan seluruh ayat Al Quran namun masih memakainya.
Ustadz Athian mengatakan jika Syiah memiliki rukun iman “imamah” yang tunduk pada pemimpinnya dan rukun Islam “wilayah” yang setiap orang Syiah berusaha menguasai di wilayahnya. Hal ini akan mengancam keutuhan bangsa, untuk itu ANNAS akan selalu mengingatkan pemerintah dan aparat.
“Kita harus ingatkan pemerintah dan aparat, kalau Syiah bukan hanya ajaran bencana, tapi Syiah juga akan lebih buruk dari itu. Karena salah satu rukun iman Syiah adalah imamah, mereka hanya mencari pemimpin imam yang satu, dulu Khomeini. Dan salah satu rukun Islam mereka adalah wilayah, yang mana setiap orang Syiah dimana mereka berada bisa menguasai,” tuturnya.
Melalui teleconference, Ustadz Athian mengucapkan selamat bagi kepengurusan ANNAS Solo Raya dan umat Islam Solo yang telah mensukseskan Deklarasi tersebut. Dia berharap perjuangan umat Islam dalam menjaga kemurnian ajaran Islam dinilai Allah Subhanahu wata’ala sebagai amal fii sabilillah.
“Akhirnya saya mengucapkan selamat kepada saudara-saudara saya seiman baik pengurus ANNAS dan kaum muslimin di Solo. Mohon maaf, mohon maaf jasad saya tidak bisa hadir, namun bhakti dan jiwa saya hadir bersama saudaraku seiman. Semoga harta kita, jiwa kita tetap terus membela agama Allah, semoga kita selalu dicap oleh Allah sebagai Mujahid fii sabilillah, Allah Akbar,” pungkasnya. (panjimas)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: