Syiahindonesia.com - Bombardir tentara Bashar Assad yang membabi-buta terus berlangsung hingga bulan Ramadhan ini. Teror itu masih menyisakan ketakutan di masyarakat sipil Suriah.
Segala macam senjata mematikan telah di gunakan oleh militer Assad, seolah mereka ingin menghukum rakyat Suriah yang mendukung Mujahidin dan membenci Rezim Nushairiyah. “Mulai dari bom birmil, bom kimia, bom vakum, dan yang sedang tren akhir-akhir ini adalah bom ranjau laut atau alghom bahari, sebutan oleh rakyat Suriah [dipakai Assad].” Demikian kontributor Arrahmah.com, Abu Abdullah melaporkan pada Sabtu (27/6/2015).
Seyogyanya bom tersebut adalah bom ranjau yang ditebar di laut untuk meledakkan kapal-kapal laut dan kendaraan laut lainnya. Akan tetapi oleh rezim, ranjau laut tersebut diangkat dengan helikopter dan dijatuhkan dari udara secara membabi-buta.
“Selain bobotnya yang lebih ringan, daya ledaknya juga cukup besar dibandingkan bom birmil yang jauh lebih berat, sekali angkut dan menjatuhkan, helikopter rezim dapat membawa 5-10 bom ranjau laut,” jelas Abu Abdullah.
Dari fakta tersebut terbukti bahwa rezim Nushairiyah telah mengalami krisis dana dan persenjataan untuk melawan Mujahidin yang terus maju membebaskan wilayah-wilayah di seluruh Suriah.
“Insyaa Allah hal itu adalah salah satu tanda bahwa kekejaman rezim Nushairiyah di Suriah akan segera berakhir,” pungkas Abu Abdullah. (adibahasan/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Segala macam senjata mematikan telah di gunakan oleh militer Assad, seolah mereka ingin menghukum rakyat Suriah yang mendukung Mujahidin dan membenci Rezim Nushairiyah. “Mulai dari bom birmil, bom kimia, bom vakum, dan yang sedang tren akhir-akhir ini adalah bom ranjau laut atau alghom bahari, sebutan oleh rakyat Suriah [dipakai Assad].” Demikian kontributor Arrahmah.com, Abu Abdullah melaporkan pada Sabtu (27/6/2015).
Seyogyanya bom tersebut adalah bom ranjau yang ditebar di laut untuk meledakkan kapal-kapal laut dan kendaraan laut lainnya. Akan tetapi oleh rezim, ranjau laut tersebut diangkat dengan helikopter dan dijatuhkan dari udara secara membabi-buta.
“Selain bobotnya yang lebih ringan, daya ledaknya juga cukup besar dibandingkan bom birmil yang jauh lebih berat, sekali angkut dan menjatuhkan, helikopter rezim dapat membawa 5-10 bom ranjau laut,” jelas Abu Abdullah.
Dari fakta tersebut terbukti bahwa rezim Nushairiyah telah mengalami krisis dana dan persenjataan untuk melawan Mujahidin yang terus maju membebaskan wilayah-wilayah di seluruh Suriah.
“Insyaa Allah hal itu adalah salah satu tanda bahwa kekejaman rezim Nushairiyah di Suriah akan segera berakhir,” pungkas Abu Abdullah. (adibahasan/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: