Berita mengenai Syiah tertuang dalam kitab ini |
Oleh : Zulkarnain El-Madury
Ibnu Katsir dalam Kitab Bidayah Wan Nihayat dan
Kitab Tafrnya menyebutkan prilaku Syiah yang berlebihan menempatkan para cucu
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam , bahkan sengaja melebih lebihkan Husein
diluar kewajaran, hingga harus melampuai sahabat sahabat nabi lainnya, yang mengantar Islam menjadi agama
besar. Disamping sikap Ibnu Katsir yang mengutip perkataan Imam Malik tentang
kekafiran Syiah :
“Setiap
muslim memang sepantasnya merasa sedih atas musibah terhadap Husein ra.
Bagaimana tidak? Ia adalah salah satu pemimpin umat Islam, ulama sahabat, serta
putra dari putri Rasulullah saw. Ibunya merupakan putri beliau yang paling
utama. Dia adalah ahli ibadah, pemberani, dan dermawan. Tetapi, lanjutnya, menampakkan kesedihan
dan kegundahan yang boleh jadi sebagian besarnya adalah dibuat-buat dan untuk
pamer yang dilakukan oleh Syiah bukanlah perbuatan baik. Padahal, bapaknya
lebih utama dari pada dirinya.”
“Mengapa mereka tidak menjadikan hari
pembunuhan Ali sebagai hari ratapan seperti yang mereka lakukan terhadap hari
pembunuhan Husein? Bapaknya dibunuh pada hari Jum’at ketika mengimami shalat
Subuh, tanggal 17 Ramadhan 40 Hijriah,” ungkapnya di dalam kitab sejarah
fenomenal beliau. Utsman lebih baik daripada Ali, menurut
Ahli Sunnah wal Jamaah. Dia dibunuh dalam keadaan terkepung di rumahnya pada
hari-hari Tasyrik Dzulhijjah 36 H. Ia dibunuh dengan urat nadi dipotong.
Tetapi, manusia tidak menjadikan hari kematiannya sebagai hari ratapan.
Demikian juga Umar bin Al-Khaththab yang lebih baik daripada Utsman dan Ali.
Dia dibunuh dalam keadaan sedang berdiri di mihrab pada waktu melaksanakan
shalat Subuh, saat membaca Al-Qur’an. Kaum muslimin pun tidak menjadikan hari
pembunuhannya sebagai hari ratapan. Demikian juga Abu Bakar Ash-Shiddiq yang
lebih utama daripada Umar. Manusia tidak menjadikan hari kematiannya sebagai
hari ratapan” [Al-Bidayah wan Nihayah]
Ibnu Katsir menyebutkan ;
- Umat Islam layak dan pantas bela sungkawa dan sedih atas musibah terhadap Husein Radhi-Allahu’anhu
- Syiah memandang Husein lebih utama dari Ayahnya, padahal Ayahnya mati terbunuh, tetapi tak pernah ada hari raya kesedian yang di lakukan terhadap ayahnya oleh Syiah
- Ali lebih utama dari Husein [ Namun aneh mengapah harus Husein yang selalu digadang gadang [dibesar besarkan] Syiah
- Usman lebih utama dari Ali, karena Usman jazanya besar terhadap Islam, Umar lebih utama dari Usman, dan Abu Bakar lebih Utama dari Umar.
Itulah aqidah sunni
tentang keutamaan Sahabat menurut Ibnu Katsir, anehanya Ayah Husein belum
dibuatkan hari ratapan oleh Syiah.
Selanjutnya Imam Ibnu
Katsir berkata:
Dari ayat ini, Imam
Malik Rahimahullah memutuskan, dalam sebuah riwayat darinya, bahwa kafirnya
Rafidhah (syiah) yaitu golongan yang marah kepada sahabat nabi. Beliau (Imam
Malik) berkata: “Karena mereka murka kepada para sahabat, maka barang siapa
yang murka kepada para sahabat nabi maka dia KAFIR menurut ayat ini. (maksudnya
Al Fath: 29). Dan, segolongan ulama menyepakati fatwa Imam Malik atas
kafirnya Syiah ini.
( Tafsir Al Quran Al Azhim,
7/362)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: