Syiahindonesia.com - Presiden Syiah Bashar al-Assad menganggap tewasnya ribuan warga sipil dan hancurnya lingkungan timur Aleppo adalah bagian dari proses pembebasan kota dari mujahidin Islam Suriah. Pernyataan ini dikatakan Syiah Assad dalam sebuah wawancara dengan tiga media Perancis pada hari Minggu (9/01) kemarin.
“Jatuhnya korban adalah harga yang kadang-kadang harus di bayar. Bagi saya itu sangat menyakitkan sebagai warga Suriah melihat sebagian dari negara kita dihancurkan atau terjadi pertumpahan darah. Tapi saya belum pernah mendengar ada perang yang baik sepanjang sejarah, semua perang adalah buruk,” ujar Syiah Assad kepada RTL dan France Info.
Syiah Assad melanjutkan, “Mendapatkan kembali kontrol Aleppo merupakan langkah penting dalam mengakhiri konflik yang dimulai pada tahun 2011, dan saat ini kita berada di jalur kemenangan,” menanggapi pengumuman kemenangan di lingkungan timur Aleppo pada 22 Desember 2016 kemarin.
“Akan tetapi kita tidak menganggap ini adalah suatu kemenangan, karena kemenangan sebenarnya akan dicapai ketika kami berhasil menghilangkan semua mujahidin Islam,” ujar Syiah Assad menekankan.
Menurutnya sangat susah untuk memisahkan antara warga sipil dengan mujahidin Islam Suriah dalam medan pertempuran.
Perlu diketahui bahwa sejumlah pengamat militer menyebut Syiah Assad menggunakan taktik Grozny Rusia dalam perebutan kota Aleppo, dimana militer membombardir kota tanpa membedakan antara warga sipil. Hal ini dilakukan untuk menekan para jihadis agar mau meninggalkan kota secara sukarela. (Huffpostarabic/Ram)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
“Jatuhnya korban adalah harga yang kadang-kadang harus di bayar. Bagi saya itu sangat menyakitkan sebagai warga Suriah melihat sebagian dari negara kita dihancurkan atau terjadi pertumpahan darah. Tapi saya belum pernah mendengar ada perang yang baik sepanjang sejarah, semua perang adalah buruk,” ujar Syiah Assad kepada RTL dan France Info.
Syiah Assad melanjutkan, “Mendapatkan kembali kontrol Aleppo merupakan langkah penting dalam mengakhiri konflik yang dimulai pada tahun 2011, dan saat ini kita berada di jalur kemenangan,” menanggapi pengumuman kemenangan di lingkungan timur Aleppo pada 22 Desember 2016 kemarin.
“Akan tetapi kita tidak menganggap ini adalah suatu kemenangan, karena kemenangan sebenarnya akan dicapai ketika kami berhasil menghilangkan semua mujahidin Islam,” ujar Syiah Assad menekankan.
Menurutnya sangat susah untuk memisahkan antara warga sipil dengan mujahidin Islam Suriah dalam medan pertempuran.
Perlu diketahui bahwa sejumlah pengamat militer menyebut Syiah Assad menggunakan taktik Grozny Rusia dalam perebutan kota Aleppo, dimana militer membombardir kota tanpa membedakan antara warga sipil. Hal ini dilakukan untuk menekan para jihadis agar mau meninggalkan kota secara sukarela. (Huffpostarabic/Ram)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: