Politisasi liberal terhadap ormas Islam “Muhammadiyah” yang dilakukan dalam bentuk tulisan Ulil Abdhar Abdallah, sangat bermuatan tuntutan dan harapan Muhammadiyah menjadi ormas yang menggandeng Syiah. Dalam tulisan Ulil Absar menggiring Muhammadiyah untuk berwacana Syiah, dan menjembatani pejuang pejuang taqrib, yang selama ini banyak di sposori tokoh Muda Muhammadiyah.
Ulil Abshar menurukan
tulisan yang di amini oleh Dr Najib Burhani dan di pancangkan dalam situs
Muhammadiyah Studis yang cendrung menjadi media kampanye Liberal :
“Salah satu rekomendasi penting dari
Muktamar Muhammadiyah Ke-47 di Makassar pada 1-7 Agustus kemaren adalah
himbauan agar umat Islam menempuh corak keberagamaan yang moderat,
menghindari takfir (gemar mengkafirkan sesama Muslim) dan membangun dialog
Sunni-Syiah.
Ini adalah undangan
sangat penting yang perlu mendapatkan apresiasi. Bravo kepada Muhammadiyah yang
berani memulai tradisi moderatisme selangkah lebih maju. Buat saya, istilah
“Islam moderat” belum mengatakan apa-apa jika tidak diberikan isi yang
progresif dan maju. Moderat saja bisa berarti suatu konservatisme. Moderatisme
yang progresif, seperti ditunjukkan oleh Muhammadiyah ini, perlu kita dorong.”
Himbauan ini
merupakan “theo-political breakthrough” yang sangat berani. Andai saja ini
dinyatakan lewat Facebook, tentu saja layak memperoleh berjuta-juta “like”
beserta ikon jempol !. [buka ! ]
Pernyatan bangga campur
gembira dari Ulil ini menyimpulkan penggiringan opini untuk membawa
Muhammadiyah kedalam bencana Syiah. Dari paparannya Ulil Abshar menyimpulkan
sikap taqrib liberal, mewakili Syiah mengajak Muhammadiyah turut bergabung
dalam kontruksi peradaban liberal yang dicanangkan sebagai dunia moderen
olehnya. Selain itu Ulil Abshar berusaha menggiring massa Muhammadiyah untuk
memberi kata “like” terhadap keterbukaan Muhammadiyah. Seolah kata “Islam
Moderat” yang di lontarkan Muhammadiyah harus bisa menerima Syiah, menjadi
bagian Muhammadiyah.
Tulisan Ulil Abshar ini
memang sangat tendensius liberalnya, berusaha membuat orang terpasung dalam
liberal dengan menerima “Syiah” dalam
kehidupan beragama sebagaimana menjadi keinginan dan desain Ulil abshar sebagai
pengusung “Agama Liberal”
Ulil Abshar dalampernyataannya juga menyatakan [buka !] : “ Penduduk Iran saat ini berjumlah
sekitar 79 juta. Mayoritas adalah pengikut mazhab Syiah. Jika anda menganggap
Syiah bukan Islam, paling tidak anda telah mengeluarkan sekitar tujuh puluh
juta orang dari Islam. Ini jelas pemurtadan massal dan terbesar dalam sejarah
Islam. Pendeta Kristen manapun tak akan kuasa melakukan hal seperti ini.”.
Pernyataan konyol Ulil
Abshar ini menggambarkan Ulil Abshar yang miskin leteratur, selain karena
terpasung doktrin Liberal yang membenarkan kemunafikan dan kekafiran sebagai
kebenaran agama model Liberal. Kalau saja mau membuka kitab kitab Syiah Ulil
Abshar mungkin akan terbelalak, bagaimana Syiah dengan berani mengkafirkan
seluruh umat islam dari jaman Nabi hingga yang akan datang, ini lebih parah
dari 79 sembilan juta rakyat Iran yang dikafirkan Sunni. Mungkin juga Ulil
Abshar akan berpikir jauh kalau para non Muslim yang jumlahnya ratusan juta
juga tak layak dikafirkan hanya karena menyembah Tuhan.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: