Tuduhan Syiah terhadap Quran |
Oleh : Zulkarnain El-Madury
Kalau bukan Rafidhah
siapa lagi yang anti Usman bin Affan, bahkan di balik pembunuhan Usman bin
Affan juga tidak bisa di lepaskan dari Syiah, aktor aktor pemicu kebencian yang
membakar anti Usman, hingga berakhirnya dengan munculnya tragedi pembunuhan
secara sades dan kejam.
Padahal Ali bin Abi
Thalib, seorang menantu dan sepupu Rasulullah, shallallahu’alahi wasallam
adalah seorang sahabat Nabi yang menjunjung tinggi rasa persaudaran antara
sesama sahabat Nabi, menjaga keharmonisan dalam menjaga amanat atau risalah Al
Islam, beliau tidak pernah bermusuhan dengan siapapun dari kalangan sahabat,
sejak Abu Bakar. Hanya manipulasi kasus saja yang di munculkan oleh Syiah untuk
melahirkan sikap anti terhadap para tokoh pelaku Islam.
Tiba tiba Syiah dengan
segala kebenciannya melahirkan pernyataan pernyataan sumbang mengatas-namakan
Ali, Rasulullah dan keturunan Rasulullah tentang Usman dengan effek opini negatif,
seolah Usman adalah musuh agama yang harus diperangi, dibunuh dan dilenyapkan
dari kekhalifaan.
Padahal Ali bin Abi
Thalib sangat emosi kalau ada orang yang membenci Usman, dan menempatkan mereka
pembenci Usman sebagai Khawarij, pembangkang. Yang di maksud Syiah adalah
Khawarih Rafidhah yang lebih berbahaya dari Khawarij Sunni, karena selain anti
sahabat dan berkali kali melahirkan kekacauan anti sahabat, juga pemicu masalah
dalam perjalanan Khilafah.
MUSHAF AL QURAN UTSMANY
ADALAH MUSHAF QURAN ALI BIN ABI THALIB
Pembelaan pada Usman bin Affan, berkaitan langsung dengan
pengumpulan lembaran lembaran Quran yang terpisah pisah dan sulit di baca sebagaimana
yang di baca jaman sekarang. Ali berdiri sebagai pembela Utsman dalam hal ini
dari mereka yang kurang puas dengan Utsman, bahkan Ali mengeluarkan perintah
untuk membakar mushaf mushaf lain yang ada pada waktu itu.
Bisa disebut juga Qur’an
mushaf Utsmany itu adalah Quran yang sudah sempurna, murattal, tartibul ayat. Karena
bukan saja berdasarkan lembaran lembaran yang ada, tetapi juga berdasarkan para
hufadz [ Pengahafal ] Quran yang ada sejak jaman Nabi, sehingga tidak memungkinkan
ada lembaran lain yang tertinggal.
Utusan Utusan Usman bin
Affan mengirim Quran kepelbagai kekuasannya di lakukan secara serentak olehnya,
sebagai kitab pelajaran kepada mereka yang belum tahu ayat ayat Allah,
diantaranya ;
- Zaid bin Tsabit [ Pembawa Mushaf Madina ]
- Abdullah bin Saaib [ Wafat tahun 70 Hijrah ] [ Mushaf Mekkah ]
- Mughirah bin Shihab [ Wafat tahun 90 Hijrah] [mushaf Syam ]
- Abu Abdurrahman As-Sulamy [ Wafat tahun 72 Hijrah] [ Mushaf Kufah]...Mushaf Kufah inilah yang tidak lepas dari tangan kotor kaum Syiah.
- Amir bin Qais dengan Mushaf Bashra.
Mereka di tugaskan Utsman
dengan pengajarannya sekaligus, membina kau muallaf dari kalangan bangsa Negeri
tersebut. Banyaknya muallaf bergabung dengan Islam, menjadi kebutuhan penting
mengajarkan Al-Quran di negeri negeri taklukan.
Dalam hal inilah Ali
menjadi penjaga gawang utama kemurnian Al-Quran, memerintahkan mushaf mushan
selain Utsmani agar di bakar, sehingga tidak ada lagi Mushaf, melainkan Mushaf
yang di kumpulkan di jaman pemerintahan Utsman bin Affan. Sebagaimana
keterangan berikut ini
ﻭﺃﺧﺮﺝ ﺃﻳﻀﺎ ﻋﻦ ﺳﻮﻳﺪ ﺑﻦ ﻏﻔﻠﺔ
ﻗﺎﻝ: " ﻗﺎﻝ ﻋﻠﻲ ﺣﻴﻦ ﺣﺮﻕ ﻋﺜﻤﺎﻥ اﻟﻤﺼﺎﺣﻒ: ﻟﻮ ﻟﻢ ﻳﺼﻨﻌﻪ ﻫﻮ ﻟﺼﻨﻌﺘﻪ
Andai utsman tidak
mnyuruh membakar mushaf mushaf itu,
tentu akupun membakarnya sendiri ( sangat mendukung utsman). [ Mashoif]
Artinya Ali sangat
mendukung Usman membakar mushaf mushaf baru yang bermunculan, tentu dengan
penuh ketelitian tim Usman yang tidak diragukan keabsahannya. Sudah pasti
penulisan tersebut melibatkan orang banyak untuk memastikan Quran itu tak ada
yang tertinggal, terutama dari kalangan Tsiqah [ terpercaya].
Demikian juga ada himbaun
Ali bi Abi Thalib untuk tidak mengecam Usman atas dasar apapun.
ﻭﺟﺎء ﻓﻲ اﻟﻤﺼﺎﺣﻒ ﻋﻦ ﺳﻮﻳﺪ ﺑﻦ
ﻏﻔﻠﺔ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ: "ﻭاﻟﻠﻪ ﻻ ﺃﺣﺪﺛﻜﻢ ﺇﻻ ﺷﻴﺌﺎ ﺳﻤﻌﺘﻪ ﻣﻦ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻃﺎﻟﺐ – ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ
– ﺳﻤﻌﺘﻪ ﻳﻘﻮﻝ: "ﻳﺎ ﺃﻳﻬﺎ اﻟﻨﺎﺱ ﻻ ﺗﻐﻠﻮا ﻓﻲ ﻋﺜﻤﺎﻥ، ﻭﻻ ﺗﻘﻮﻟﻮا ﻟﻪ ﺇﻻ ﺧﻴﺮا ﻓﻲ اﻟﻤﺼﺎﺣﻒ
ﻭﺇﺣﺮاﻕ اﻟﻤﺼﺎﺣﻒ، ﻓﻮ اﻟﻠﻪ ﻣﺎ ﻓﻌﻞ اﻟﺬﻱ ﻓﻌﻞ ﻓﻲ اﻟﻤﺼﺎﺣﻒ ﺇﻻ ﻋﻦ ﻣﻸ ﻣﻨﺎ ﺟﻤﻴﻌﺎ." ﺛﻢ
ﻗﺎﻝ: ﻗﺎﻝ ﻋﻠﻲ: ﻭاﻟﻠﻪ ﻟﻮ ﻭﻟﻴﺖ ﻟﻔﻌﻠﺖ ﻣﺜﻞ اﻟﺬﻱ ﻓﻌ
Wahai manusia, jangan
berlebihan tentang Usman, juga jangan mengatakan apa apa terhadap Usman
melainkan kebaikan dalam hal pengumpulan Mushaf da pembakaran Mushaf. Demi
Allah apa yang telah dilakukan Usman tentang penulisan Mushaf itu sudah
sempurna dan meliputi kemauan kita semua. Lanjutnya: Demi Allah sendainya aku
yang berkuasa akan melakukan sebagaimana yang dilakukan Usman. [ Mashoif ]
Hingga Ali memimpinpun
tak satu lembarpun Al-Quran yang dirubah, selama pemerintahannya tetap
berpegang pada Mushaf Utsamany. Ini tentu beda dengan Syiah yang meragukan
Quran berdasarkan cerita cerita burung yang di tulis dalam kitab kitab mereka,
selain mengindikasin kebencian luar biasa kepada Usman, juga menyatakan Al
Quran kita adalah Al-Quran palsu. Itu kicau Syiah dalam kitab kitab mandulnya
yang tidak bersanad, atau sanad rekayasa bikinan Syiah.
Terlebih kalau mengacu pada riwayat Syiah
sekitar kehadiran Mahdi model Syiah sangatlah kontradiksi dengan sikap Ali.
Kalau Ali Raj’ah berdasarkan keyakinan Syiah. Sudah pasti akan menghadapi Mahdi
yang ugal ugalan membakar Quran, karena di pastikan yang datang membakar Quran
kelak bukanlah Mahdi, namun Dajjal yang di yakini sebagai mahdi oleh Syiah
Persia.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: