Asal Usul Imam 12 Model Iran |
Penyusun : Zulkarnain El-Madury
“Tulisan ini ringkasan yang diangkat dari sebuah
pertemuan debat kelompok Syiah dan Sunni di seusai diskusi di WA, di ringkas
dengan maksud mempermudah dua kelompok yang berseberangan. Seorang berwarga
Malaysia mewakili Syiah dan seorang adalah warga Indonesia bertemu dalam sebuah
pembicaraan di sebuah hotel”
SYIAH :”Provokasi mazhab masih saja mengemuka,
meskipun penjelasan demi penjelasan telah dilakukan.
SUNNI :” Dusta besar, tema yang menggiurkan.
Syiah bukanlah Mazhab, melainkan agama tersendiri yang berulang ulang
dijelaskan untuk memprovokasi umat Islam, seolah Syiah adalah Islam, padahal
sebuah agama peninggalan Mithra Persia yang berhaluan 12 Dewa, yang terdiri Murid Murid Mithra.
SYIAH : “Ini bisa terjadi karena kecenderungan
masyarakat Arab yang lebih -terbiasa dengan bahasa lisan, malas membaca dan
rendah semangat keilmuannya sehingga sangat mudah terprovokasi.
.
SUNNI :” Permainan
kata kata yang justru menunjukkan tulisan provokatiff, dimensi tulisan provokatif yang
menggambarkan klaim murahan Syiah. Bahwa bangsa Arab lebih maju berpikirnya, dan harus di akui
sebagai kebenaran sejarah, dibangun diatas kekuatan tata bahasa yang begitu kuat dan sempurna, terbukti bahasa Arab menjadi bahasa
Tuhan, juga derajat orang Arab jauh lebih tinggi dibandingkan Persia yang Harus
mencangkok kebesaran Islam, apa kurang Nabi Muhammad yang diangkat dari orang
Arab bukan Persia yang paganis.
SYIAH :”Akibatnya cerita cerita tidak masuk
akal disebarkan dan mereka dengan mudah menelannya, apalagi tidak tersedia
literatur kritis di dalam khasanah mereka soal soal agama dan filsafat yang
membuat mereka bisa mencerna Islam dan setidaknya mencegah mereka dari
perbuatan merusak masyarakat yang hanya akan mereka menuai kegagalan dan
kehinaan.
SUNNI :”Sebenarnya yang tidak masuk akal, cerita
Ahlul Bait yang
lebih mirip tuhan Paganis, produk Persia yang
dikloning ,
bagaimana mungkin Ahlul bait harus mengagungkan keluarga Husein semata,
berdasarkan kitab perkecualian yang mana, dan harus menghapus keturunan Hasan,
kalau bukan karena darah Persia penganut mazhab Mithra yang meng-agungkan tuhan Mithra, yang menjadi Istri Husein. Apa ada
keturunan imam Hasan yang diagungkan dan memiliki kedudukan sama dengan putra putra
Husein?
SYIAH:”Kelemahan pikir dan tradisi riset kritis
itulah yang memberanikan mereka untuk menyebarkan fitnah dan berita omong
kosong itu di media sosial kita saat ini “.
SUNNI :” Apa bukan ketidakmampuan berpikir orang
Persia yang didorong demdam terhadap kekalahan melawan Islam, membuat Persia
terdorong menghalakan segala cara, menebar fitnah dan kedustaan tentang Ahlul Bait
model Syiah yang adopsi 12 imam mithra.”
SYIAH :”Bahkan tulisan provokatif itu memfitnah
Tuhan dan Rasulnya atas nama hadis ini dan itu. Hadis hadis nabi menjadi media sunni untuk menjelaskan apa saja atas nama sesorang yang mendengar dari Nabi”.
SUNNI :” ini lelucun besar Syiah menenjukkan
kreatifitas
kedustaan, mencela para Ulama hadits SUNNI, ucapan yang nyata kebenciannya
kepada hadits hadits Nabi versi Sunni dan menuduh Ulama ulama Sunni berdusta atas Nama Allah dan
Rasul-nya karena semata ada dorongan untuk melariskan Hadits hadits warisan Ahlul Bait
model Persia, juga produk keyakinan Persia yg dibuat sedemikian Rupa”.
SYIAH:” Setelah saya mendengar ini dan itu
kemudian ada satu kelompok yang bisa difitnah dengan cara dihabisi semua eksistensinya.”
SUNNI : ” Terbalik, mestinya diarahkan pada
Syiah sendiri yang berusaha menghapus Eksistensi Islam, dan membangun
Eksistensi Syiah sejak jaman lahirnya Syiah, berkali kali menebar kelabu
sejarah.
SYIAH : “Bayangkan ada yang mengatakan bahwa ada menurut hadis ada satu
kaum Syiah yang percaya bahwa Imam mereka mengetahui apa yang tidak diketahui
Tuhan. Kalau ada kaum seperti itu, apa masih bisa disesbut itu manusia, jangan
kata beriman apalagi Islam.”
SUNNI :”Itu benar benar ada dalam kitab
Syiah, bukan rekayasa Sunni, tetapi fakta, bahwa kitab kitab Syiah yang
diterbitkan Iran terdapat kalimat yang menyatakan Imam lebih hebat dari Tuhan.
Dan memang tidak layak menyebut Syiah Islam.
SYIAH
:”Tetapi pendapat ngawur tersebut hanya bisa masuk ke
pikiran orang orang bodoh dan lemah akalnya Karena mereka pakai atas nama hadis. Maka bertebaranlah hadis aneh
aneh ini dan itu yang mendiskredetkan Syiha”.
SUNNI :”ya dimaklumi memang karena sangat bodohnya pemeluk
SYIAH dicekokin apa saja mau oleh imam iman dan da’i da’inya , hingga harus
berdarah darah, menebar cerita palsu para sahabat Nabi yang diluar kawasan
sahabat model Syiah”.
SYIAH :”Hingga sudah semua usaha dilakukan oleh Syiah utk membuktikan bahwa
tidak ada itu yang namanya Qur’an asli mereka yang berbeda, mereka menjadi tuan
rumah Musabaqah Tilawah Alqur’an tingkat internasional, qari mereka juara dunia
berkali kali, Qur’an mereka dibagi, tamu dari berbagai negara diundang untuk
melihatnya sendiri apa ada qur’an lain itu dan sampai kiamat insya Allah tidak
akan pernah ada kebodohan soal qur’an lain itu tetapi pasti fitnah itu tidak
ada yanga mau percaya.
SUNNI :” Ucapan
tersebut biasa dibawakan pelawak, badut yang bisa membuat orang tertawa dan
terhibur karena cerita komidi yang ditampilkan cukup menghibur penonton yang
bodoh bodoh seperti pemeluk Syiah. Bukan karena bualan tersebut, tetapi juga
konsumsi kedustaan cerita yang disebarkan dengan berbagai cara, agar orang
percaya kalau ada Al-Quran yang terlupakan.”.
SYIAH :”Karena memfitnah adalah alasan mereka
hidup dan bergairah dalam membuat kerusakan.
SUNNI :” Ya itu akibat menabur angin, pasti
menuai badai, selaksa kedustaan sejak cerita Ahlul Bait adalah tebaran angin yang
mendatangkan badai
SYIAH :”Lantas ada orang orang yang mestinya
berakal sehat ikut menyebarkan kebohongan itu, karena kepentingan dunia soal
ini dan itu. Kalau dikatakan bahwa qur’an lain itu tidak ada maka nanti mereka
jawab bahwa bantahan tersebut bohong karena ada dalam buku syiah.
SUNNI :
Apa yang disebutkan tentang fiktif , memang ujar kata fiktif, horor, mistery ,
heroik, selain tetap santun menista Quran. Bukankah ini sebuah retorika taqiyah,
guna menjukkan pakaian luar Syiah, layaknya sang mujahid yang membela kemurnian
Quran, padahal sedang merumuskan tandingan Quran “.
SYIAH : “Nah dasar kitab syiah itulah yang jadi masalah. Apakah
orang mencintai Ali yang berilmu, yang memiliki semua kualitas unggul tidak
terbantahkan itu karena kitab syiah, apakah mencinta Ahlul Bait itu karena kitab tulisan orang syiah. Siapa orang syiah
yang menulis buku itu.
SUNNI :” Sejak kapan Ahlul Bait harus Ali,
harus dari keturunan Husein, mengapa tidak muncul Hasan, dan harus Alikah,
kalau harus Ali mengapa tidak mengikut sertakan Semua hadits, hadits Ali yang
diriwayatkan. Ali menurut siapa, Ali menurut kitab kitab Syiah, dan sejak kapan
12 Imam harus dari keturunan Husein ?
SYIAH :” Kalau Alqur’an mengatakan bahwa
sesungguhnya Allah berkehendak mensucikan kalian wahai Ahlul Bait sesuci
sucinya ( Al Ahzab 33), artinya bila menurut logika mereka berarti kehendak
Allah tersebut terjadi karena Kitab kitb yang ditulis orang syiah beberapa ratus
tahun kemudian. Nanti jawab mereka karena syiah di zaman Ali ada Abdullah bin
Shaba. Artinya logika itu mengatakan.
SUNNI : sebuah
Nalar yang salah, masalahnya mengapa Ahlul Bait Harus Ali, apakah ayat tersebut
maknanya Ali, dan beranggapan selain Ali, misalnya para Istri Rasulullah bukan
Ahlul bait. Apa mungkin karena seumpama orang lain yang punya Istri dan Anak
dari istrinya pertama yang lain, tidak, lalu istri istri yang tidak punya
keturunan bukan keluarga besar dari keluarga tersebut alias Ahlul bait ?.
SYIAH :” Bahwa Abdullah bin Shabah yang
mempengaruhi Allah untuk berfirman soal Ahlil Bait dalam Al qur’an, mestinya
begitu logikanya… Atau ayat al qur’an yang mengatakan bahwa “katakanlah hai
Muhammad,. aku tidak meminta upah atas. dakwahku kecuali kecintaan pada
keluargaku” juga termasuk yang dipengaruhi oleh Yahudi Abdullah Bin. Sabah atau
karena tulisan buku orang Syiah ?
SUNNI :”
Coba kalau kata Mawaddah Fi Qurba diartikan sempit menjadi Ahlul bait yang
mengkerucut pada Husein saja, nilai Alquran itu sendiri menjadi sirna, karena
sebatas Husein, Ali, tanpa kerabat Nabi yang lain, mengapa tidak diartikan
dengan “kecintaan pada kerabatku”.akan lebih tepat guna pemakainnya, ini
bedanya tafsirnya Abdullah Ibnu Sabah yang keturunan Yahudi dan menjadi Mazhab
Syiah dengan tafsir muslim yang memasukkan semua kerabat Nabi yang beriman”.
SYIAH :
“Bukankah semua orang beriman sejak zaman dulu mengetahui bahwa kecintaan pada
keluarga Nabi adalah wajib dan sangat qur’ani, saya tidak mau membawa hadis
dalam soal ini karena akan ada hadis lain untuk dibenturkan, sehingga hidupnya
muslimin hanya untuk mengklarifikasi soal hadis hadis yang mulai dari lalat
masuk ke kopi sehingga soal kucing tidur di atas
sorban Nabi tidak pernah selesai pembahasannya.
SUNNI : lagi lagi pendapat tidak cerdas,
karena justru merusak nilai AlQuran itu sendiri yang merantai kata “ahlul
bait” adalah Ali dan keturunan Husein, ini jurus mabuk”.
SYIAH :”Suatu pergumulan yang tidak pernah
selesai, melahirkan fitnah dan adu domba, ketidakjelasan ilmu dan Makrifat yang
semuanya berasal dari yang namanya pengatsnamaan hadis, sehingga Qur’an sendiri
hanya dilagukan tetapi ditinggalkan dalam soal ilmu dan kearifan.
SUNNI : “Siapa sebenarnya yang tidak arif ,
Abu Bakar, Umar, Usman , Ali atau Kitab kitab Persia yg dikombinasikan dengan
kisah kisah Islam, yang penuh dengan mitos, kultus terhadap dewa dewa mereka
itu. Kalaulah “Persia atau Iran jawabnya jelas itu itu produk otak otak yang pernah
hidup dalam dinasti ketuhanan manusia”.
SYIAH :”Pertanyaannya adalah sesungguhnya siapa
saja yang ditugaskan dan dipercaya Nabi untuk menuliskan ucapan dan
perilakunya. Belum ada satu hadispun yang menjelaskan sesungguhnya siapa itu
mereka yang diminta untuk itu. Sementara dalam hadis dikatakan, aku tingglkan
dua perkara, satu adalah kitabullah dan satunya lagi adalah sunnahku ( dalam
bentuk hadis). Lantas kalau Kitabullah jelas dari Allah dan tercatat dengan
baik serta terjaga, lantas hadis mana yang diwariskan Nabi ? Apa sudah ada di
zaman Nabi kumpulan hadis kemudian Nabi menyerahkan buku tersebut. Kalau tidak
ada, maka mungkinkah Nabi mewariskan ucapan dan penulisan prilaku dan
bioghrafinya kepada siapa saja yang menuliskan kemudian ? Apakah ada cek kosong
kehidupan Nabi yang mulia untuk dituliskan siapa saja ?”.
SUNNI :” makin jelas siapa anda, sebuah
dinasti Persia yang antusius melanggengkan mitos mitos Persia kono soal warisan
kepemimpinan, soal kedaulatan manusia sebagai Tuhan, dewa. Dengan mencoba
membombardir hadits :” dua pusaka Quran dan Sunnah” dan ingin memperjuangkan
“Quran dan Ali saja”. sehingga paham Islam harus bermanhaj Persia yang biasa
meletakkan manusia sebagai hukum. Dan mau mengatakan kalau “hadits tsaqalain”
itu adalah Ali bukan Quran dan Sunah. Mengapa tidak sekalian bahwa Al-Quran
hanya bisa diterima 12 dewa dari murid murid Tuhan mithra, yang kelak menjadi 12 imam sakti dari
keturunan Husein, selamat menikmati lawakan anda. Apakah ada hadits Nabi atau
Ayat bahwa hadits hanya bisa ditulis keluarga Nabi ?
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: