Syiahindonesia.com - Pasukan rezim Suriah telah mengksekusi dokter spesialis anak Suriah Mahmoud Satu setelah ia didakwa telah mengobati dan memberi makan anak-anak Aleppo ketika wilayah itu dikendalikan oleh pejuang oposisi, koran Assabeel Yordania melaporkan, sebagaimana dilansir MEMO, Sabtu (18/2/2017).
Mengutip situs berita yang berbasis di London Al-Araby Al-Jadeed, Assabeel mengatakan bahwa sumber-sumber lokal di Aleppo mengatakan bahwa Mahmoud Satu dan warga Suriah lain yang bernama Ahmad Assad telah dieksekusi dua bulan setelah mereka ditangkap.
Kedua orang itu dieksekusi di alun-alun utama di lingkungan Al-Sukarri di Aleppo, wilayah di mana ia dan keluarganya tinggal.
Sumber yang dekat dengan Satu mengatakan kepada situs berita Suriah El-Dorar bahwa ia ditangkap pada 11 Desember 2016, ketika pasukan rezim Asad menggerebek lingkungan Al-Salihin di Aleppo. Mahmoud Satu dan keluarganya ditangkap ketika mereka mencoba untuk meninggalkan Aleppo bersama dengan warga lainnya.
Mahmoud Satu bekerja di rumah sakit lapangan di Aleppo. Dia menolak untuk meninggalkan Aleppo bersama dengan keluarganya, tetapi mereka ditangkap dan dokter itu dieksekusi karena dianggap mengobati dan memberi makan anak-anak “teroris”.
Mahmoud Satu menulis di halaman Facebook-nya sebelum ia ditangkap: “Apa yang terjadi di Aleppo adalah tindakan yang mengoyak-hati, biadab dan barbar yang tidak dilakukan kecuali oleh anjing. Dia [Bashar Asad] lupa bahwa Tuhan melihat. “
Rezim Suriah dan milisi Syiah yang didukung Iran, dan didukung oleh kekuatan udara Rusia, menguasai Aleppo setelah tiga bulan serangan darat dan serangan udara yang sengit. Ratusan warga sipil tewas dan luka-luka, saat rumah, sekolah dan rumah sakit menjadi sasaran.
(ameera/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Mengutip situs berita yang berbasis di London Al-Araby Al-Jadeed, Assabeel mengatakan bahwa sumber-sumber lokal di Aleppo mengatakan bahwa Mahmoud Satu dan warga Suriah lain yang bernama Ahmad Assad telah dieksekusi dua bulan setelah mereka ditangkap.
Kedua orang itu dieksekusi di alun-alun utama di lingkungan Al-Sukarri di Aleppo, wilayah di mana ia dan keluarganya tinggal.
Sumber yang dekat dengan Satu mengatakan kepada situs berita Suriah El-Dorar bahwa ia ditangkap pada 11 Desember 2016, ketika pasukan rezim Asad menggerebek lingkungan Al-Salihin di Aleppo. Mahmoud Satu dan keluarganya ditangkap ketika mereka mencoba untuk meninggalkan Aleppo bersama dengan warga lainnya.
Mahmoud Satu bekerja di rumah sakit lapangan di Aleppo. Dia menolak untuk meninggalkan Aleppo bersama dengan keluarganya, tetapi mereka ditangkap dan dokter itu dieksekusi karena dianggap mengobati dan memberi makan anak-anak “teroris”.
Mahmoud Satu menulis di halaman Facebook-nya sebelum ia ditangkap: “Apa yang terjadi di Aleppo adalah tindakan yang mengoyak-hati, biadab dan barbar yang tidak dilakukan kecuali oleh anjing. Dia [Bashar Asad] lupa bahwa Tuhan melihat. “
Rezim Suriah dan milisi Syiah yang didukung Iran, dan didukung oleh kekuatan udara Rusia, menguasai Aleppo setelah tiga bulan serangan darat dan serangan udara yang sengit. Ratusan warga sipil tewas dan luka-luka, saat rumah, sekolah dan rumah sakit menjadi sasaran.
(ameera/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: