Syiahindonesia.com, Damaskus – Kepala Intelijen sekaligus orang terdekat rezim Suriah tewas akibat serangan yang dilancarkan Hai’ah Tahrir Al Sham di markas militer rezim di Homs.
Serangkaian serangan bunuh diri menyasar markas militer rezim di Homs, Suriah pada Sabtu (25/02). Gubernur Homs, Talal Barzani mengatakan ada tiga ledakan yang menewaskan 32 anggota militer. Sementara data yang dikeluarkan Observatarium Suriah korban tewas mencapai 42 orang.
“Ada sedikitnya enam penyerang dan beberapa dari mereka meledakkan diri di dekat markas keamanan negara dan intelijen militer,” kata Direktur Observatorium Suriah, Rami Abdel Rahman kepada kantor berita AFP.
Serangan juga mengakibatkan tewasnya kepala intelijen militer Jenderal Hassan Daabul. Pejabat militer yang merupakan salah-satu orang terdekat Presiden Bashar Al Asaad. Selain itu, Brigadir Ibrahim Darwish, kepala Cabang Keamanan Negara, kritis akibat serangan tersebut.
Hai’ah Tahrir Al Sham diduga diduga berada dibalik penyerangan ini. HTS merupakan aliansi oposisi yang juga tergabung di dalamnya Jabhat Fath Sham.
Homs dikuasai rezim sejak Mei 2014, ketika oposisi mundur dari jantung kota dibawah gencatan senjata yang ditengahi PBB.
Sementara itu, serangan ini terjadi di hari ke-2 perundingan Jenewa. Gencatan senjata disepakati selama perundingan berlangsung. Namun, kesepakatan itu tidak berlaku bagi HTS, JFS dan ISIS. (kiblat)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Serangkaian serangan bunuh diri menyasar markas militer rezim di Homs, Suriah pada Sabtu (25/02). Gubernur Homs, Talal Barzani mengatakan ada tiga ledakan yang menewaskan 32 anggota militer. Sementara data yang dikeluarkan Observatarium Suriah korban tewas mencapai 42 orang.
“Ada sedikitnya enam penyerang dan beberapa dari mereka meledakkan diri di dekat markas keamanan negara dan intelijen militer,” kata Direktur Observatorium Suriah, Rami Abdel Rahman kepada kantor berita AFP.
Serangan juga mengakibatkan tewasnya kepala intelijen militer Jenderal Hassan Daabul. Pejabat militer yang merupakan salah-satu orang terdekat Presiden Bashar Al Asaad. Selain itu, Brigadir Ibrahim Darwish, kepala Cabang Keamanan Negara, kritis akibat serangan tersebut.
Hai’ah Tahrir Al Sham diduga diduga berada dibalik penyerangan ini. HTS merupakan aliansi oposisi yang juga tergabung di dalamnya Jabhat Fath Sham.
Homs dikuasai rezim sejak Mei 2014, ketika oposisi mundur dari jantung kota dibawah gencatan senjata yang ditengahi PBB.
Sementara itu, serangan ini terjadi di hari ke-2 perundingan Jenewa. Gencatan senjata disepakati selama perundingan berlangsung. Namun, kesepakatan itu tidak berlaku bagi HTS, JFS dan ISIS. (kiblat)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: