Syiahindonesia.com - Puluhan anak-anak tidak berdosa dilaporkan tewas sepanjang pekan kemarin di Suriah, seperti dilansir Badan PBB untuk anak-anak “UNICEF” dalam laporannya akhir pekan kemarin.
“Ada sekitar 20 lebih anak-anak Suriah tewas pada pekan ini akibat serangan rezim Syiah Assad di kota Idlib dan Homs,” ujar Direktur Regional UNICEF, Geert Cappelaere, dalam keterangannya hari Sabtu (11/02) kemarin.
Geert Cappelaere melanjutkan, “Serangan di Idlib awal pekan ini telah menewaskan 30 orang, termasuk anak-anak. Beberapa dari mereka yang tewas adalah para pengungsi dari Aleppo.”
Selain di Idlib, serangan di Homs juga telah menewaskan empat anak-anak Suriah, disamping adanya serangan udara lainnya di Ghouta Timur dan pedesaan Damaskus dimanan beberapa korbannya adalah anak-anak.
Menurut Geert Cappelaere serangan pada pekan ini telah menjadi salah satu pemboman terparah sejak berlangsungnya opsi gencatan senjata pada tanggal 30 Desember 2017 silam.
“Membunuh dan melukai anak-anak adalah pelanggaran berat terhadap hak-hak anak. Mereka harus menghentikan segalanya,” Geert Cappelaere menekankan.
Perlu dicatat, pemerintah rezim Assad dan milisi Syiah kerap kali menargetkan kawasan warga sipil dalam setiap operasinya di Suriah. (Kiblat/Ram)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
“Ada sekitar 20 lebih anak-anak Suriah tewas pada pekan ini akibat serangan rezim Syiah Assad di kota Idlib dan Homs,” ujar Direktur Regional UNICEF, Geert Cappelaere, dalam keterangannya hari Sabtu (11/02) kemarin.
Geert Cappelaere melanjutkan, “Serangan di Idlib awal pekan ini telah menewaskan 30 orang, termasuk anak-anak. Beberapa dari mereka yang tewas adalah para pengungsi dari Aleppo.”
Selain di Idlib, serangan di Homs juga telah menewaskan empat anak-anak Suriah, disamping adanya serangan udara lainnya di Ghouta Timur dan pedesaan Damaskus dimanan beberapa korbannya adalah anak-anak.
Menurut Geert Cappelaere serangan pada pekan ini telah menjadi salah satu pemboman terparah sejak berlangsungnya opsi gencatan senjata pada tanggal 30 Desember 2017 silam.
“Membunuh dan melukai anak-anak adalah pelanggaran berat terhadap hak-hak anak. Mereka harus menghentikan segalanya,” Geert Cappelaere menekankan.
Perlu dicatat, pemerintah rezim Assad dan milisi Syiah kerap kali menargetkan kawasan warga sipil dalam setiap operasinya di Suriah. (Kiblat/Ram)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: