Pendukung Imamiyah Kayak Gerombolan Tukang Carok |
Oleh : Zulkarnain El-Madury
Siapa yang tak kenal
Negara Syiah Iran, Penganut Daulah Imamiyah, ternyata diluar dugaan tidak seperti
ambisinya yang membela Daulah Imamiyah, Dinasti / Hirarki hingga me ngkafirkan
setiap muslim yang tidak mau mengakui wilayatul Hukmah model Syiah. Berbagai
cara dikembangkan Syiah Iran dalam membantu kedudukan Imam Imam 12 yang hanya
ada pada dongeng agama.
Hirarki Imamiyah menjadi
sandaran penting dalam kedudukan agama Iran, tidak satupun agama di dunia yang
mendaulat para Imam sebagai pemandu agama, tidak boleh ada yang lain, melainkan
Syiah yang berpusat di Iran. Dengan sarana kitab rujukan atau refrensi imamiyah
di bangun sebagai asas meyakinkan, bahwa agama sifatnya harus Hirarki, tidak
boleh ada yang lain dalam menyampaikan, kecuali Imam. Tidak boleh ada Quran,
Hadits dan berbagai refrensi lainnya yang bersifat dasardasar kegamaan,
melainkan harus melalui proses Imamiyah, baru dikatakan sah beragama.
Sehingga dalam pandangan
kegamaan Iran mendekat cara cara kristen katolik Vatikan yang hirarki
ke-Uskupan, wakil paling bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ketuhanan
Yesus. Demikian Iran hampir tidak ada bedanya dalam membangun struktur
kegamaan.
Negara para Mullah yang
terbelit gaya kepemimpinan khilafah Imamiyah, yang hanya mengikat sahnya
khilafah, menghukumi semua orang, termasuk Rasulullah sebagai manusia curang,
culas dan tidak menjalankan amanat Allah, sebagaimana tuduhan gembong Syiah,
Khomaini.
Ternyata negeri
berpenduduk mayoritas Syiah ini saja tidak melanjutkan Dinasti hirarki, tetapi
masih melakukan proses pemilihan Presiden menurut cara Demokrasi yang banyak
dianut negara negara dalam menentukan kepemimpinan Negaranya. Sejak munculnya
kaum Mullah, Iran trending dengan kekuatan Imamiyah beraliran Demokrasi, tidak
lagi Hirarki, memilih pemimpin berdasarkan keturunan Rasulullah. Ini membuktikan
bahwa sebenarnya Syiah dalam meyakini ayat Imamiyah hanya sebagai bagian dari
letupan dendam masa lalu.
Tujuan Hirarki Imamiyah
diciptakan para ulama ulama asal Persia dalam menciptakan perangkat legalisasi
Imamiyah hanya semata untuk menebas pemikiran Sunni yang dianggap bahaya laten
bagi syiah. Berdirinya negara Iran berhaaluan demokrasi menjadi bukti Imamiyah
mentok pada Imam mahdi, sehinggga cerita penegakan Khilafah berdasarkan
keturunan harus di pending dulu hingga Imam mahdi datang. Ini cerminan sebuah
Negara Imamiyah, negara yang idolakan para Imam yang tidak konsisten dalam
menatap para Imam. Ternyata harus meninggalkaj jejak sejarah, lebih pada trendi
negara negara demokrasi.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: