Syiahindonesia.com - Wakil Ketua Komite Urusan Internasional Dewan Federasi Rusia, Vladimir Jabbarov, mengungkapkan bahwa rezim Syiah Assad telah mengajukan secara resmi pembelian sistem pertahanan udara “BUK” dan “Tor”, sebagai langkah melindungi wilayahnya dari serangan roket.
“Syiah Assad membutuhkan sistem pertahanan udara baru untuk melindungi wilayanya dari serangan roket. Oleh karena itu Assad telah mengajukan permintaan resmi kepada Rusia untuk membeli sistem pertahanan udara BUK dan Tor, dalam rangka menjatuhkan rudal bersayap Amerika pada ketinggian rendah,” ujar Vladimir Jabbarov kepada kantor berita Sputnik hari Jumat (21/04) kemarin.
Vladimir Jabbarov melanjutkan, “Syiah Assad memiliki hak untuk menanggapi agresi dan untuk melindungi wilayahnya. Dan penjualan senjata adalah praktek internasional yang normal.”
Sementara itu menanggapi kehadiran sistem pertahanan rudal “S-300” dan “S-400” di Suriah, Vladimir Jabbarov menekankan bahwa kedua sistem pertahanan tersebut hanya digunakan untuk melindungi infrastruktur militer Rusia di Suriah.
Jumat 7 April 2017, 59 rudal Tomahawk membombardir pangkalan udara Syahrat di provinsi Homs Suriah. Intervensi militer terbatas Amerika Serikat dilakukan sebagai balasan atas pemboman kota Khan Sheikhoun menggunakan zat kimia 3 hari sebelumnya. (Dostor/Ram)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
“Syiah Assad membutuhkan sistem pertahanan udara baru untuk melindungi wilayanya dari serangan roket. Oleh karena itu Assad telah mengajukan permintaan resmi kepada Rusia untuk membeli sistem pertahanan udara BUK dan Tor, dalam rangka menjatuhkan rudal bersayap Amerika pada ketinggian rendah,” ujar Vladimir Jabbarov kepada kantor berita Sputnik hari Jumat (21/04) kemarin.
Vladimir Jabbarov melanjutkan, “Syiah Assad memiliki hak untuk menanggapi agresi dan untuk melindungi wilayahnya. Dan penjualan senjata adalah praktek internasional yang normal.”
Sementara itu menanggapi kehadiran sistem pertahanan rudal “S-300” dan “S-400” di Suriah, Vladimir Jabbarov menekankan bahwa kedua sistem pertahanan tersebut hanya digunakan untuk melindungi infrastruktur militer Rusia di Suriah.
Jumat 7 April 2017, 59 rudal Tomahawk membombardir pangkalan udara Syahrat di provinsi Homs Suriah. Intervensi militer terbatas Amerika Serikat dilakukan sebagai balasan atas pemboman kota Khan Sheikhoun menggunakan zat kimia 3 hari sebelumnya. (Dostor/Ram)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: