Syiahindonesia.com, Idlib – Dua orang dokter di barat laut Idlib mengungkapkan, terdapat 7 rumah sakit dan klinik yang tidak bisa difungsikan selama bulan April akibat serangan udara di kawasan tersebut. Demikian dilaporkan Sky News Arabia, Senin (01/05).
“Selama bulan April serangan udara terus menargetkan rumah sakit di kawasan Idlib selatan, secara distematis dan jelas,” kata Kepala Departemen Rumah Sakit di Direktorat Kesehatan Idlib, Abdul Hamid Dibak.
“Serangan itu mengakibatkan berpindahnya tekanan ke kawasan Idlib utara, dan ke rumah sakit yang berbatasan dengan Turki,” imbuhnya.
Dibak mengatakan, perbaikan terhadap rumah sakit masih terus berlangsung. Namun sayangnya serangan udara belum juga berhenti.
Sementara itu, Direktur Kesehatan Idlib, dr. Munther Khalil, mengatakan bahwa serangan udara yang menargetkan rumah sakit menambah penderitaan pasien wanita dan anak-anak.
“Tidak banyak inkubator yang dapat menghangatkan bayi yang baru lahir, dan orang-orang dengan penyakit khusus,” katanya, sembari mengungkapkan terdapat tiga rumah sakit di yang tidak difungsikan, selain tujuh rumah sakit di Idlib.
Provinsi Idlib, yang berada di bawah kendali pasukan jihadis Suriah, telah menjadi target seragan udara sejak tahun 2015 lalu. Koresponden AFP di Idlib mengatakan terdapat kerugian yang signifikan dalam fasilitas medis di Idlib. Menurut Organisasi Kesehatan Internasional, Suriah merupakan negara paling berbahaya di dunia bagi para pekerja di bidang medis. (kiblat)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
“Selama bulan April serangan udara terus menargetkan rumah sakit di kawasan Idlib selatan, secara distematis dan jelas,” kata Kepala Departemen Rumah Sakit di Direktorat Kesehatan Idlib, Abdul Hamid Dibak.
“Serangan itu mengakibatkan berpindahnya tekanan ke kawasan Idlib utara, dan ke rumah sakit yang berbatasan dengan Turki,” imbuhnya.
Dibak mengatakan, perbaikan terhadap rumah sakit masih terus berlangsung. Namun sayangnya serangan udara belum juga berhenti.
Sementara itu, Direktur Kesehatan Idlib, dr. Munther Khalil, mengatakan bahwa serangan udara yang menargetkan rumah sakit menambah penderitaan pasien wanita dan anak-anak.
“Tidak banyak inkubator yang dapat menghangatkan bayi yang baru lahir, dan orang-orang dengan penyakit khusus,” katanya, sembari mengungkapkan terdapat tiga rumah sakit di yang tidak difungsikan, selain tujuh rumah sakit di Idlib.
Provinsi Idlib, yang berada di bawah kendali pasukan jihadis Suriah, telah menjadi target seragan udara sejak tahun 2015 lalu. Koresponden AFP di Idlib mengatakan terdapat kerugian yang signifikan dalam fasilitas medis di Idlib. Menurut Organisasi Kesehatan Internasional, Suriah merupakan negara paling berbahaya di dunia bagi para pekerja di bidang medis. (kiblat)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: