Syiahindonesia.com, Damaskus – Setelah berbulan-bulan lamanya melakukan pengujian, Organisasi Perawatan Kesehatan dan Bantuan (UOSSM) yang merupakan anggota Koalisi Internasional untuk Organisasi Medis dan LSM, berencana akan membuka rumah sakit bertenaga surya pertama di Suriah.
Setelah enam tahun revolusi Suriah, akses listrik semakin sulit. Peperangan telah menghancurkan sebagian besar infastruktur listrik. Akibatnya, berbagai rumah sakit disana terpaksa mengandalkan generator diesel guna menghasilkan energi listrik. Akan tetapi, langkah itu tidak sepenuhnya maksimal mengingat minimnya bahan bakar yang tersedia.
Laman Middle East Monitor pada Rabu (31/05) menyebutkan bahwa dengan didirikannya rumah sakit bertenaga surya ini, diharapkan dapat menjawab problem tersebut. Sehingga, mampu menyelamatkan lebih banyak nyawa bagi korban perang di Suriah. Adapun nama serta lokasi rumah sakit ini sengaja dirahasiakan mengigat kondisi dan alasan keanaman.
Direktur UOSSM, Tarek Makdissi menyampaikan bahwa dengan adanya rumah sakit tersebut semoga rumah sakit dapat kembali berfungsi dengan baik. Pasalnya, rumah sakit menjadi akses terakhir untuk menyelamatkan kehidupan bagi korban-korban perang di Suriah.
Didirikanya rumah sakit bertenaga surya oleh UOSSM, bertujuan agar rumah sakit tidak terus bergantung kepada kekuatan diesel, dimana biayanya lebih mahal serta kekuatannya tidak dapat diandalkan. Nantinya, listrik yang dihasilkan dari generator diesel serta 480 panel Surya yang terpasang didekat rumah sakit, kemudian dihubungkan menuju sistem penyimpanan energi.
Selain itu, Makdissi memiliki rencana untuk mendirikan lima fasilitas medis lainnya di Suriah dengan tenaga surya, dengan dana dari institusi, yayasan, intansi pemerintah serta dari dana para dermawan yang ingin menyumbangkan sebagian hartanya. (kiblat)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Setelah enam tahun revolusi Suriah, akses listrik semakin sulit. Peperangan telah menghancurkan sebagian besar infastruktur listrik. Akibatnya, berbagai rumah sakit disana terpaksa mengandalkan generator diesel guna menghasilkan energi listrik. Akan tetapi, langkah itu tidak sepenuhnya maksimal mengingat minimnya bahan bakar yang tersedia.
Laman Middle East Monitor pada Rabu (31/05) menyebutkan bahwa dengan didirikannya rumah sakit bertenaga surya ini, diharapkan dapat menjawab problem tersebut. Sehingga, mampu menyelamatkan lebih banyak nyawa bagi korban perang di Suriah. Adapun nama serta lokasi rumah sakit ini sengaja dirahasiakan mengigat kondisi dan alasan keanaman.
Direktur UOSSM, Tarek Makdissi menyampaikan bahwa dengan adanya rumah sakit tersebut semoga rumah sakit dapat kembali berfungsi dengan baik. Pasalnya, rumah sakit menjadi akses terakhir untuk menyelamatkan kehidupan bagi korban-korban perang di Suriah.
Didirikanya rumah sakit bertenaga surya oleh UOSSM, bertujuan agar rumah sakit tidak terus bergantung kepada kekuatan diesel, dimana biayanya lebih mahal serta kekuatannya tidak dapat diandalkan. Nantinya, listrik yang dihasilkan dari generator diesel serta 480 panel Surya yang terpasang didekat rumah sakit, kemudian dihubungkan menuju sistem penyimpanan energi.
Selain itu, Makdissi memiliki rencana untuk mendirikan lima fasilitas medis lainnya di Suriah dengan tenaga surya, dengan dana dari institusi, yayasan, intansi pemerintah serta dari dana para dermawan yang ingin menyumbangkan sebagian hartanya. (kiblat)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: