Oleh Zulkarnain El-Madury
Berebut istri Rasulullah dunia
akhirat, itu menjadi keniscayaan tiap tiap istri Rasulullah, adalah wajar kau
istri istri Nabi saling mencari perhatian Nabi, selain karena istri nabi dan
posisinya sebagai ummahatul mukminan, juga karena mereka ingin bersama Nabi
baik di dunia atau di Akhirat. Tentu hal itu tak mudah bagi seorang Rasulul,
memilih istri dunia akhirat yang paling tepat baginya, jika bukan karena wahyu
Allah yang menentukan.
Karena berarti istri yang di nobatkan
sebagai istri dunia akhirat, berarti adalah istri yang langsung diijaga oleh
Allah kesuciannya. Keterlibatan Allah dan malaikatnya untuk menjaga dan
melindunginya. Karena pasti musuh musuh istri pilihan, para setan dari kalangan
manusia dan jin tak akan pernah berhenti meniupkan fiitnah tentangnya.
Aisyahlah yang dinobatkan sebagai
istri dunia akhirat oleh, tidak bermakna istri yang lain tidak mulya, karena
mereka semuanya ummahatul mukminin, sudah pasti harus ada yang primadona di
Dunia dan Akhirat, Ibunya kaum ibu mukminin, yaitu Aisyah. Mengapa harus Aisyah
?
Fatimahpun Dituntut Nabi Menyayangi
Aisyah :
Dalam sebuah hadits panjang riwayat
Muslim, nabi mengharap dari Fatimah agar sayang pada Ibunya Aisyah, meskipun
Fatimah punya hati cemberut pada Aisyah, sebagaimana hadits berikut ini:
Hadits Muslim
4472
حَدَّثَنِي الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ
الْحُلْوَانِيُّ وَأَبُو بَكْرِ بْنُ النَّضْرِ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ قَالَ
عَبْدٌ حَدَّثَنِي و قَالَ الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ
بْنِ سَعْدٍ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَخْبَرَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحَارِثِ بْنِ هِشَامٍ أَنَّ عَائِشَةَ
زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ أَرْسَلَ أَزْوَاجُ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاطِمَةَ بِنْتَ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَاسْتَأْذَنَتْ عَلَيْهِ وَهُوَ مُضْطَجِعٌ مَعِي فِي مِرْطِي فَأَذِنَ
لَهَا فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أَزْوَاجَكَ أَرْسَلْنَنِي إِلَيْكَ
يَسْأَلْنَكَ الْعَدْلَ فِي ابْنَةِ أَبِي قُحَافَةَ وَأَنَا سَاكِتَةٌ قَالَتْ
فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيْ بُنَيَّةُ
أَلَسْتِ تُحِبِّينَ مَا أُحِبُّ فَقَالَتْ بَلَى قَالَ فَأَحِبِّي هَذِهِ قَالَتْ
فَقَامَتْ فَاطِمَةُ حِينَ سَمِعَتْ ذَلِكَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَجَعَتْ إِلَى أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَتْهُنَّ بِالَّذِي قَالَتْ وَبِالَّذِي قَالَ لَهَا
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْنَ لَهَا مَا نُرَاكِ
أَغْنَيْتِ عَنَّا مِنْ شَيْءٍ فَارْجِعِي إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُولِي لَهُ إِنَّ أَزْوَاجَكَ يَنْشُدْنَكَ الْعَدْلَ فِي
ابْنَةِ أَبِي قُحَافَةَ فَقَالَتْ فَاطِمَةُ وَاللَّهِ لَا أُكَلِّمُهُ فِيهَا
أَبَدًا قَالَتْ عَائِشَةُ فَأَرْسَلَ أَزْوَاجُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَيْنَبَ بِنْتَ جَحْشٍ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ الَّتِي كَانَتْ تُسَامِينِي مِنْهُنَّ فِي
الْمَنْزِلَةِ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ
أَرَ امْرَأَةً قَطُّ خَيْرًا فِي الدِّينِ مِنْ زَيْنَبَ وَأَتْقَى لِلَّهِ
وَأَصْدَقَ حَدِيثًا وَأَوْصَلَ لِلرَّحِمِ وَأَعْظَمَ صَدَقَةً وَأَشَدَّ
ابْتِذَالًا لِنَفْسِهَا فِي الْعَمَلِ الَّذِي تَصَدَّقُ بِهِ وَتَقَرَّبُ بِهِ
إِلَى اللَّهِ تَعَالَى مَا عَدَا سَوْرَةً مِنْ حِدَّةٍ كَانَتْ فِيهَا تُسْرِعُ
مِنْهَا الْفَيْئَةَ قَالَتْ فَاسْتَأْذَنَتْ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَعَ عَائِشَةَ فِي مِرْطِهَا عَلَى الْحَالَةِ الَّتِي دَخَلَتْ فَاطِمَةُ
عَلَيْهَا وَهُوَ بِهَا فَأَذِنَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أَزْوَاجَكَ أَرْسَلْنَنِي
إِلَيْكَ يَسْأَلْنَكَ الْعَدْلَ فِي ابْنَةِ أَبِي قُحَافَةَ قَالَتْ ثُمَّ
وَقَعَتْ بِي فَاسْتَطَالَتْ عَلَيَّ وَأَنَا أَرْقُبُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَرْقُبُ طَرْفَهُ هَلْ يَأْذَنُ لِي فِيهَا قَالَتْ
فَلَمْ تَبْرَحْ زَيْنَبُ حَتَّى عَرَفْتُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَكْرَهُ أَنْ أَنْتَصِرَ قَالَتْ فَلَمَّا وَقَعْتُ بِهَا
لَمْ أَنْشَبْهَا حَتَّى أَنْحَيْتُ عَلَيْهَا قَالَتْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَبَسَّمَ إِنَّهَا ابْنَةُ أَبِي بَكْرٍ و
حَدَّثَنِيهِ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ قُهْزَاذَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ
بْنُ عُثْمَانَ حَدَّثَنِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْمُبَارَكِ عَنْ يُونُسَ
عَنْ الزُّهْرِيِّ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ فِي الْمَعْنَى غَيْرَ أَنَّهُ
قَالَ فَلَمَّا وَقَعْتُ بِهَا لَمْ أَنْشَبْهَا أَنْ أَثْخَنْتُهَا غَلَبَةً
Telah menceritakan kepadaku [Al Hasan
bin 'Ali Al Hulwani] dan [Abu Bakr bin An Nadhr] dan ['Abad bin Humaid].
['Abad] berkata; Telah menceritakan kepadaku dia berkata; sedangkan yang
lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad];
Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab]; Telah
mengabarkan kepadaku [Muhammad 'Abdur Rahman bin Al Harits bin Hisyam] bahwa
['Aisyah] istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata; "
Pada suatu hari, para istri Rasulullah mengutus Fatimah binti Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam untuk menghadap kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Lalu Fatimah meminta izin kepada Rasulullah, yang ketika itu
sedang berbaring bersama saya dengan mengenakan selimut saya, dan beliau pun
mempersilahkan Fatimah untuk masuk." Fatimah berkata; "Ya Rasulullah,
sesungguhnya para istri engkau telah mengutus saya kepada engkau untuk menuntut
keadilan tentang putri Abu Quhafah, Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan saya terdiam
tidak dapat memberikan jawaban." Aisyah berkata; "Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada Fatimah: 'Hai puteriku, tidakkah
kamu menyenangi apa yang aku senangi? ' Fatimah menjawab; "Tentu
saja." Rasulullah berkata; "Kalau begitu, maka cintailah wanita
ini." Aisyah berkata; "Setelah mendengar jawaban Rasulullah. Fatimah
langsung berdiri dan memberitahukan kepada mereka, istri-istri Rasulullah,
tentang apa yang dia katakan dan apa yang dikatakan oleh Rasulullah kepadanya."
Para istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya; "Hai
Fatimah, sebenarnya kami mengutusmu kepada beliau tadi itu tidak memberikan
keuntungan apa pun kepada kami. Oleh karena itu, kembalilah kepada ayahmu itu
dan katakan kepada beliau; 'Sesungguhnya para istri-istri engkau tengah
menuntut keadilan tentang puteri Abu Quhafah." Fatimah berkata; "Demi
Allah, saya tidak akan berani mengatakan itu kepada Rasulullah untuk
selamanya." Aisyah berkata; "Kemudian para istri Rasulullah bersepakat
untuk mengutus Zainab binti Jahsy, salah seorang istri Rasulullah. Aisyah
berkata; "Zainab adalah salah seorang istri Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam yang pernah tawar menawar dengan saya mengenai giliran bersama
Rasulullah. Dan lagi, menurut hemat saya, tidak ada perempuan lain yang
melebihi Zainab dalam kebaikan agamanya, ketakwaannya kepada Allah, kebenaran
pembicaraannya, si laturahimnya, banyaknya sedekah, banyaknya amal kebajikan,
dan taqarrubnya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala." Aisyah berkata;
'Kemudian Zainab memohon izin kepada Rasulullah untuk masuk ke dalam rumah,
yang pada saat itu Rasulullah sedang bersama Aisyah dengan mengenakan kain
selimutnya, sebagaimana keadaan ketika beliau bersama Aisyah pada saat
didatangi oleh Fatimah. Lalu Rasulullah mempersilahkan Zainab masuk ke dalam.
Setelah itu Zainab pun berkata; 'Ya Rasulullah, sesungguhnya para istri engkau
menuntut keadilan tentang puteri Abu Bakar.' Aisyah berkata; "Kemudian
Zainab menerjang dan menindih tubuh saya beberapa saat, sementara saya hanya
memperhatikan Rasulullah melalui sorot mata beliau, apakah beliau mengizinkan
saya untuk balas menerjang Zainab atau tidak?" Aisyah berkata;
"Zainab terus menindih saya hingga saya tahu bahwasanya Rasulullah tidak
akan marah jika saya membalas serangan Zainab hingga saya menang. Setelah itu,
saya pun berhasil menerjang dan menindih Zainab dengan serangan yang
lembut." Kemudian Rasulullah tersenyum sambil berkata; "Aisyah memang
putri Abu Bakr. Dan telah menceritakannya kepadaku [Muhammad bin 'Abdullah bin
Quhzadz]. ['Abdullah bin 'Utsman] berkata; Telah menceritakannya kepadaku dari
['Abdullah bin Al Mubarak] dari [Yunus] dari [Az Zuhri] melalui jalur ini
dengan Hadits yang semakna. Hanyasaja didalamnya disebutkan perkataan Aisyah;
'Tatkala saya berhasil mengalahkannya, saya tidak segera menjatuhkannya.'
Aisyah memang mengundang kecemburuan
yang lain, sehingga istri istri Rasulullah berwasilah atau menggunakan media
Fatimah untuk menyampaikan tuntutannya. Tak jarang Fatimah menjadi alat istri
istri Rasulullah untuk menyampaikan keluhannya, hingga Fatimah sendiri juga
sering bersikap yang sama pada Nabi, mengapa Nabi lebih mengistimewakan
Fatimah. Sebagaimana hadits tersebut, terdapat kalimat sebagai berikut :
فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيْ بُنَيَّةُ أَلَسْتِ تُحِبِّينَ مَا أُحِبُّ
فَقَالَتْ بَلَى قَالَ فَأَحِبِّي
"Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bertanya kepada Fatimah: 'Hai puteriku, tidakkah kamu
menyenangi apa yang aku senangi? ' Fatimah menjawab; "Tentu saja."
Rasulullah berkata; "Kalau begitu, maka cintailah wanita ini."
Kalimat yang indah dari Nabi : “Maka
cintailah wanita ini [ Aisyah]. Jadi ukuran cinta pada Nabi juga diantara
syaratnya mencintai Aisyah, tentu bisa dipastikan orang benci Aisyah, bisa
dikategorekan makhluq diluar umat Muhammad shallallahu’alaihi wasallam”. Kalau
Fatimah saja diminta Nabi mencintai Aisyah, lalu bagaimana Makhluq yang bernama
Syiah masihkan masuk kategore umat Muhammad, atau karena menurut Syiah Renita,
Nabi Muhammad umat Syiah lain dengan Nabi Muhammad sunni.
Sebelum Jadi Istri Rasulullah Aisyah
Selalu Hadir Dalam Mimpi Nabi
Hadits Muslim
4468
حَدَّثَنَا خَلَفُ بْنُ هِشَامٍ وَأَبُو
الرَّبِيعِ جَمِيعًا عَنْ حَمَّادِ بْنِ زَيْدٍ وَاللَّفْظُ لِأَبِي الرَّبِيعِ
حَدَّثَنَا حَمَّادٌ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا
قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرِيتُكِ فِي
الْمَنَامِ ثَلَاثَ لَيَالٍ جَاءَنِي بِكِ الْمَلَكُ فِي سَرَقَةٍ مِنْ حَرِيرٍ
فَيَقُولُ هَذِهِ امْرَأَتُكَ فَأَكْشِفُ عَنْ وَجْهِكِ فَإِذَا أَنْتِ هِيَ
فَأَقُولُ إِنْ يَكُ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ يُمْضِهِ حَدَّثَنَا ابْنُ
نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا ابْنُ إِدْرِيسَ ح و حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا
أَبُو أُسَامَةَ جَمِيعًا عَنْ هِشَامٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ
Telah menceritakan kepada kami [Khalaf
bin Hisyam] dan [Abu Ar Rabi'] seluruhnya dari [Hammad bin Zaid] dan lafazh ini
milik Abu Ar Rabi'; Telah menceritakan kepada kami [Hammad]; Telah menceritakan
kepada kami [Hisyam] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] dia berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Hai
Aisyah, dulu kamu diperlihatkan kepadaku selama tiga malam dalam mimpiku.
Seorang malaikat datang membawamu kepadaku dengan beragam sutera."
Malaikat itu berkata, "Hai Muhammad, inilah isterimu!" Kemudian aku
buka cadar wajahmu dan ternyata ia itu adalah Kamu. Maka aku katakan, 'Jika
mimpi ini berasal dan Allah, niscaya Dia akan merealisasikannya." Telah
menceritakan kepada kami [Ibnu Numair]; Telah menceritakan kepada kami [Ibnu
Idris]; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan
kepada kami [Abu Kuraib]; Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah]
seluruhnya dari [Hisyam] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.
Luar biasa kenabian Nabi Muhammad,
untuk menjadikan teman hidup Rasulullah shallallahu’alahi wasallam, suka dan
duka, beliau harus menikmati malamnya dengan bayangan bayangan Aisyah dalam
mimpinya. Ini Nubuwat Rasul, kalau kelak Nabi akan punya Istri Aisyah
radhi-Allahu’ahu. Nubuwat Nabi tak akan pernah berlaku surut atau batal,
Nubuwat Nabi adalah kepastian, bukan buatan atau karangan seperti ucapan dukun
Syiah, yang banyak meramal masa depan. Ini ucapan seorang Nabi Makshum, yang
tak akan pernah bersarang kebohongan dalam hidup nabi. Artinya kalau ada Syiah
berkelekar dengan mendustakan Istri Nabi, maknanya Syiah telah mendustakan
Nubuwat Nabi.
Ketutamaan Aisyah Di Mata Nabi
Hadits Muslim
4478
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ بْنِ
قَعْنَبٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ يَعْنِي ابْنَ بِلَالٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فَضْلُ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ
كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى
وَقُتَيْبَةُ وَابْنُ حُجْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ يَعْنُونَ ابْنَ
جَعْفَرٍ ح و حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ يَعْنِي ابْنَ
مُحَمَّدٍ كِلَاهُمَا عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَنَسٍ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِهِ وَلَيْسَ فِي
حَدِيثِهِمَا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي
حَدِيثِ إِسْمَعِيلَ أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ
Keutamaan Aisyah atas wanita yg lain,
seperti keutamaan (bubur) atas semua makanan. Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Yahya & Qutaibah serta Ibnu Hujr mereka berkata; Telah
menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far; Demikian juga diriwayatkan
dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Muhammad keduanya dari
'Abdullah bin 'Abdur Rahman dari Anas dari Nabi dgn Hadits yg serupa. Namun di
dalam Hadits keduanya, di sebutkan Aku mendengar Rasulullah . Sedangkan di
dalam Hadits Ismail bahwa dia mendengar Anas bin Malik.
Ini membicarakan keutamaan Aisyah,
memiliki ciri khas tersendiri sebagai wanita dimata Nabi. Terlebih Aisyah
adalah wanita terbanyak dalam meriwayatkan hadits, yang membuktikan Aisyah
sebagai wanita terpandai dikalangan istri istri Nabi, kecerdasannya tidak
tertandingi, ingatannya luar biasa dalam menghafal dari hadits hadits Nab.
Aisyah Istri Dunia Dan Akhirat :
Fakta Aisyah adalah wanita Nubuwat,
pasti akan terjadi terhadap Aisyah, kalau beliau akan menjadi istri Nabi setelah di dunia ini, juga di akhirat kelak.
Nubuwat ini tidak bisa dibatalkan hanya karena ucapan orang lain seperti
manusia yang tidak pernah mengenal nubuwat Nabi.
Selain riwayat Muslim ada juga ada
riawayat riwayat lain yang memiliki syahid yang banyak memberitakan kalau
Aisyah adalah Istri Nabi Dunia dan Akhirat
Hadits Tirmidzi
3815
حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ
أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ عَلْقَمَةَ
الْمَكِّيِّ عَنْ ابْنِ أَبِي حُسَيْنٍ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ
عَائِشَةَ أَنَّ جِبْرِيلَ جَاءَ بِصُورَتِهَا فِي خِرْقَةِ حَرِيرٍ خَضْرَاءَ
إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ هَذِهِ
زَوْجَتُكَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ
غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ
عَلْقَمَةَ وَقَدْ رَوَى عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ عَلْقَمَةَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مُرْسَلًا
وَلَمْ يَذْكُرْ فِيهِ عَنْ عَائِشَةَ وَقَدْ رَوَى أَبُو أُسَامَةَ عَنْ هِشَامِ
بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا مِنْ هَذَا
Telah menceritakan kepada kami ['Abd
bin Humaid] telah mengabarkan kepada kami [Abdurrazaq] dari [Abdullah bin 'Amru
bin 'Alqamah Al Makki] dari [Ibnu Abu Husain] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari
[Aisyah] bahwa Jibril datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama
gambar Aisyah dalam secarik kain sutera hijau, dia berkata; "Sesungguhnya
ini adalah isterimu di dunia dan akhirat." Abu Isa berkata; "Hadits
ini adalah hadits hasan gharib, kami tidak mengetahui hadits tersebut kecuali
dari hadits Abdullah bin 'Amru bin 'Alqamah. Dan hadits ini juga telah
diriwayatkan oleh [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Abdullah bin 'Amru bin
'Alqamah] dengan isnad ini secara mursal, dan ia tidak menyebutkan dalam
haditsnya dari Aisyah. Dan diriwayatkan pula oleh [Abu Usamah] dari [Hisyam bin
'Urwah] dari [ayahnya] dari [Aisyah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
mengenai sesuatu dari hadits ini.
حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ
الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا عَائِشَةُ هَذَا
جِبْرِيلُ وَهُوَ يَقْرَأُ عَلَيْكِ السَّلَامَ قَالَتْ قُلْتُ وَعَلَيْهِ
السَّلَامُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ تَرَى مَا لَا نَرَى قَالَ أَبُو
عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Telah menceritakan kepada kami [Suwaid
bin Nashr] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al Mubarak] telah
mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari
[Aisyah radliallahu 'anha] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Wahai Aisyah, ini adalah Jibril, dia menyampaikan salam
kepadamu." Aisyah berkata; Jawabku; "Wa 'alaihis salam warahmatullah
wabarakatuh, kamu mengetahui terhadap sesuatu yang tidak kami ketahui."
Abu Isa berkata; "Hadits ini adalah hadits hasan shahih." [Hadits
Thurmidzi 3863]
Hadits Tirmidzi
3817
حَدَّثَنَا سُوَيْدٌ أَخْبَرَنَا عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا زَكَرِيَّا عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ أَبِي
سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ لِي رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ جِبْرِيلَ يَقْرَأُ عَلَيْكِ
السَّلَامَ فَقُلْتُ وَعَلَيْهِ السَّلَامُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ
Jibril menyampaikan salam kepadamu.
Maka jawabku; Wa 'alaihis salam warahmatullah wa barakatuh. Abu Isa berkata;
Hadits ini adl hadits shahih.
Masih banyak jalan yang menyaksikan
kebenaran Nubuwat yang akan terjadi kelak di akhirat. Yaitu Aisyah akan menjadi
Istri Nabi, tidak Hanya di Dunia tetapi juga di Akhirat
Pantas Aisyah Mengundang Kecemburuan Termasuk Kebencian Syiah
Sebabnya Aisyah punya kelebihan yang memang membedakan Aisyah dengan yang lain, selain pandai juga sangat disayangi Nabi
Hadits Tirmidzi 3819
حَدَّثَنَا
الْقَاسِمُ بْنُ دِينَارٍ الْكُوفِيُّ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ
عَمْرٍو عَنْ زَائِدَةَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ مُوسَى
بْنِ طَلْحَةَ قَالَ
مَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَفْصَحَ مِنْ عَائِشَةَ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ
Telah menceritakan kepada kami [Al Qasim bin Dinar Al Kufi] telah
menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin 'Amru] dari [Za`idah] dari
[Abdul Malik bin 'Umair] dari [Musa bin Thalhah] dia berkata; "Aku tidak
pernah melihat ada seseorang yang lebih fashih (pandai) daripada
[Aisyah]." Abu Isa berkata; "Hadits ini adalah hadits shahih gharib."
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: