Syiahindonesia.com, Damaskus – Presiden Suriah Bashar Assad mengungkapkan bahwa dukungan langsung yang diberikan Iran, Rusia dan Syiah Hizbullah Lebanon berpengaruh besar di lapangan. Bahkan, ia menyebut ketiga kekuatan itu akan menjadi catatan sejarah bagi rezimnya.
“Dukungan sahabat dekat kami membuat kemajuan lebih besar di lapangan,” katanya dalam pidato membuka Pertemuan Kementerian Luar Negeri dan Ekspatrian di Damaskus, Sabtu (19/08), seperti dilansir Reuters Arabic pada Ahad (20/08). Iran, Rusia dan Hizbullah Lebanon disebutnya sebagai sahabat dekat.
Presiden Nushairi itu memuji dukungan politik, ekonomi dan militer yang diberikan tiga kekuatan tersebut, sebagaimana dilansir Al-Jazeera. Bahkan ia mengungkapkan bahwa bab-bab sejarah rezim Suriah akan menulis peran sahabat dekat tersebut.
Ia melanjutkan, meskipun rezimnya gagal menumpas rencana penggulingan, akan tetapi militer Suriah tidak kalah dengan oposisi. Pertempuran terus berlanjut dan tanda-tanda kemenangan telah ada, sebagaimana diungkapkannya.
Assad juga mengatakan bahwa tidak ada kerja sama keamanan, pembukaan kedutaan besar atau kantor perwakilan bagi negara-negara yang ingin menyelesaikan konflik Suriah di Damaskus sampai mereka memutus hubungan dengan “teroris”. Teroris yang dimaksud adalah kelompok oposisi dengan segala latar belakangnya.
Sebagaimana diketahui, Bashar Assad merupakan penganut aliran menyimpang Syiah Nushairiyah. Aliran ini minoritas di Suriah. Revolusi yang meletus membuat banyak tentaranya membelot.
Perlawanan militer yang dilakukan mayoritas warga Suriah sempat membuatnya hampir jatuh. Namun kehadiran Iran dan Syiah Hizbullah Lebanon yang kemudian disusul Rusia membuat rezim tiran itu kembali bangkit. Bashar Assad mendapat angin segar. Tak hanya dukungan ekonomi dan militer, dukungan diplomatik di tingkat internasional juga membuatnya tetap bertahan. Kiblat
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
“Dukungan sahabat dekat kami membuat kemajuan lebih besar di lapangan,” katanya dalam pidato membuka Pertemuan Kementerian Luar Negeri dan Ekspatrian di Damaskus, Sabtu (19/08), seperti dilansir Reuters Arabic pada Ahad (20/08). Iran, Rusia dan Hizbullah Lebanon disebutnya sebagai sahabat dekat.
Presiden Nushairi itu memuji dukungan politik, ekonomi dan militer yang diberikan tiga kekuatan tersebut, sebagaimana dilansir Al-Jazeera. Bahkan ia mengungkapkan bahwa bab-bab sejarah rezim Suriah akan menulis peran sahabat dekat tersebut.
Ia melanjutkan, meskipun rezimnya gagal menumpas rencana penggulingan, akan tetapi militer Suriah tidak kalah dengan oposisi. Pertempuran terus berlanjut dan tanda-tanda kemenangan telah ada, sebagaimana diungkapkannya.
Assad juga mengatakan bahwa tidak ada kerja sama keamanan, pembukaan kedutaan besar atau kantor perwakilan bagi negara-negara yang ingin menyelesaikan konflik Suriah di Damaskus sampai mereka memutus hubungan dengan “teroris”. Teroris yang dimaksud adalah kelompok oposisi dengan segala latar belakangnya.
Sebagaimana diketahui, Bashar Assad merupakan penganut aliran menyimpang Syiah Nushairiyah. Aliran ini minoritas di Suriah. Revolusi yang meletus membuat banyak tentaranya membelot.
Perlawanan militer yang dilakukan mayoritas warga Suriah sempat membuatnya hampir jatuh. Namun kehadiran Iran dan Syiah Hizbullah Lebanon yang kemudian disusul Rusia membuat rezim tiran itu kembali bangkit. Bashar Assad mendapat angin segar. Tak hanya dukungan ekonomi dan militer, dukungan diplomatik di tingkat internasional juga membuatnya tetap bertahan. Kiblat
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: