Syiahindonesia.com - Sudah jadi rahasia umum bahwa Agama Syiah adalah agama pencaci maki para sahabat Rasul SAW.
Sederetan cacian baik melalui mulut maupun buku-buku mereka telah dilontarkan kepada para Sahabat Nabi. Dan di antara Sahabat yang gemar dicaci kelompok Syi’ah adalah Sahabat Nabi bernama Muawiyah RA. Alasannya tentu karena mereka menganggap Muawiyah telah merebut hak Ahlul Bait dalam Kekhilafahan.
Satu diantara bentuk pelecehan terhadap Muawiyah RA adalah yang disebutkan dalam buku karangan mereka berjudul Husain Syahid terbitan Al-Huda.
Dalam buku itu Syiah mencela Muawiyah RA dengan sebutan pemakan harta riba.
Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Muawiyah masih memakan riba. Abu Darda’ mengingatkannya ketika dia menukar bejana emas dengan yang lebh berat. Abu Darda’ menegaskan kembali kepada Muawiyah bahwa Nabi telah melarang hal itu dan mengharuskan kesamaan dalam nilai dan beratnya (mitslan bi mitslin). Namun Muawiyah menjawab,”Menurtuknu tidak masalah.” Abu Darda’ pun mengeluh dengan berkata. “Alasan apa lagi yang harus aku sampaikan kepadanya. Ketika aku sampaikan ketetapan Rasulullah SAWÂ kepadanya, dia malah menyampaikan pandangannya sendiri? Semoga Allah tidak menjadikanku tinggal satu kota denganmu! Abu Darda’ akhirnya melaporkan hal itu kepada Khalifah Umar. Maka Umar pun menulis surat kepadanya agar tidak melakukan praktik semacam itu.”[1]
Demikian satu diantara pelecehan Syiah terhadap para sahabat Nabi saw. Semoga Allah melindungi kita dari segala kejahatan dan tipu daya Syiah. (Harianaceh)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Sederetan cacian baik melalui mulut maupun buku-buku mereka telah dilontarkan kepada para Sahabat Nabi. Dan di antara Sahabat yang gemar dicaci kelompok Syi’ah adalah Sahabat Nabi bernama Muawiyah RA. Alasannya tentu karena mereka menganggap Muawiyah telah merebut hak Ahlul Bait dalam Kekhilafahan.
Satu diantara bentuk pelecehan terhadap Muawiyah RA adalah yang disebutkan dalam buku karangan mereka berjudul Husain Syahid terbitan Al-Huda.
Dalam buku itu Syiah mencela Muawiyah RA dengan sebutan pemakan harta riba.
Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Muawiyah masih memakan riba. Abu Darda’ mengingatkannya ketika dia menukar bejana emas dengan yang lebh berat. Abu Darda’ menegaskan kembali kepada Muawiyah bahwa Nabi telah melarang hal itu dan mengharuskan kesamaan dalam nilai dan beratnya (mitslan bi mitslin). Namun Muawiyah menjawab,”Menurtuknu tidak masalah.” Abu Darda’ pun mengeluh dengan berkata. “Alasan apa lagi yang harus aku sampaikan kepadanya. Ketika aku sampaikan ketetapan Rasulullah SAWÂ kepadanya, dia malah menyampaikan pandangannya sendiri? Semoga Allah tidak menjadikanku tinggal satu kota denganmu! Abu Darda’ akhirnya melaporkan hal itu kepada Khalifah Umar. Maka Umar pun menulis surat kepadanya agar tidak melakukan praktik semacam itu.”[1]
Demikian satu diantara pelecehan Syiah terhadap para sahabat Nabi saw. Semoga Allah melindungi kita dari segala kejahatan dan tipu daya Syiah. (Harianaceh)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: