Syiahindonesia.com - Rezim teroris Assad telah meminta pemerintah Syi'ah Iran untuk mengambil alih pengawasan dan penggajian ribuan milisi Syi'ah yang berperang bersama tentara Rusia dan pasukan rezim untuk mendukung Bashar Al-Assad, menurut seorang sumber dan sebuah laporan berita.
Situs berita pro-oposisi Syrian Zaman Al Wasl melaporkan hari Ahad (28/5/2017) bahwa mereka memperoleh sebuah dokumen "kementerian pertahanan" yang mengatakan bahwa rezim Assad telah menyetujui sebuah rencana untuk memberikan tanggung jawab kepada pemerintah Syi'ah Iran untuk membayar milisi asing - kebanyakan orang Syi'ah dari berbagai negara.
Milisi Syi'ah sebagian besar dibayar tunai dari Iran, rezim Assad dan Hizbullata pro-Iran, menurut para analis.
Iran akan membayar tagihannya sendiri di masa depan, kata seorang pejabat rezim Assad kepada VOA dengan syarat untuk tidak disebut namanya, yang mengkonfirmasi laporan Zaman Al Wasl.
"Jumlah milisi Syi'ah telah meningkat secara dramatis dalam dua bulan terakhir," kata pejabat tersebut, menambahkan bahwa sementara sebagian besar milisi ini direkrut oleh Iran, satu lagi direkrut oleh rezim secara langsung.
Pejabat tersebut berbicara tentang lebih dari 50.000 milisi Syi'ah dari berbagai negara. Akibatnya, pejabat tersebut mengatakan kepada VOA, rezim Assad meminta agar Iran menjadi penyedia uang tunai untuk semua milisi Syi'ah tersebut.
Dokumen dari Zaman Al Wasl menyebutkan jumlah pria yang harus dibayar mencapai angka 88,733. Para analis memperkirakan bahwa sekitar 10.000 petempur Iran berada di Suriah yang berjuang bersama ribuan milisi Syi'ah lainnya dari Syi'ah Hizbullata Libanon yang berafiliasi dengan Teheran dan berbagai milisi Syi'ah yang terdiri dari orang-orang Pakistan yang nakal, orang-orang Asia Tengah dan negara-negara lain.
Sejak Januari 2013, lebih dari 1.000 anggota pasukan Quds Iran atau Korps Pengawal Revolusioner Syi'ah Iran (IRGC) lainnya telah tewas oleh mujahidin di Suriah. Ini belum lagi ribuan milisi Syi'ah asing bayaran lainnya yang mendukung rezim Assad. Voa-Islam
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Situs berita pro-oposisi Syrian Zaman Al Wasl melaporkan hari Ahad (28/5/2017) bahwa mereka memperoleh sebuah dokumen "kementerian pertahanan" yang mengatakan bahwa rezim Assad telah menyetujui sebuah rencana untuk memberikan tanggung jawab kepada pemerintah Syi'ah Iran untuk membayar milisi asing - kebanyakan orang Syi'ah dari berbagai negara.
Milisi Syi'ah sebagian besar dibayar tunai dari Iran, rezim Assad dan Hizbullata pro-Iran, menurut para analis.
Iran akan membayar tagihannya sendiri di masa depan, kata seorang pejabat rezim Assad kepada VOA dengan syarat untuk tidak disebut namanya, yang mengkonfirmasi laporan Zaman Al Wasl.
"Jumlah milisi Syi'ah telah meningkat secara dramatis dalam dua bulan terakhir," kata pejabat tersebut, menambahkan bahwa sementara sebagian besar milisi ini direkrut oleh Iran, satu lagi direkrut oleh rezim secara langsung.
Pejabat tersebut berbicara tentang lebih dari 50.000 milisi Syi'ah dari berbagai negara. Akibatnya, pejabat tersebut mengatakan kepada VOA, rezim Assad meminta agar Iran menjadi penyedia uang tunai untuk semua milisi Syi'ah tersebut.
Dokumen dari Zaman Al Wasl menyebutkan jumlah pria yang harus dibayar mencapai angka 88,733. Para analis memperkirakan bahwa sekitar 10.000 petempur Iran berada di Suriah yang berjuang bersama ribuan milisi Syi'ah lainnya dari Syi'ah Hizbullata Libanon yang berafiliasi dengan Teheran dan berbagai milisi Syi'ah yang terdiri dari orang-orang Pakistan yang nakal, orang-orang Asia Tengah dan negara-negara lain.
Sejak Januari 2013, lebih dari 1.000 anggota pasukan Quds Iran atau Korps Pengawal Revolusioner Syi'ah Iran (IRGC) lainnya telah tewas oleh mujahidin di Suriah. Ini belum lagi ribuan milisi Syi'ah asing bayaran lainnya yang mendukung rezim Assad. Voa-Islam
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: